Ticker

6/recent/ticker-posts

Cerita Bokep Sedarah Korban Pelet Gina


 
INDO SEX ASIA +  Cerita Bokep Sedarah Korban Pelet Gina Saya berjalan gontai mengarah rumahku sembari bersiul- siul kecil. Di pelupukku terbayang hal- hal yang indah- indah. Mulai dikala ini saya hendak bisa menaklukan perempuan secantik apapun di dunia ini, sebab saya telah memperoleh ilmu Lebur Jiwa dari Mbah Suro. Jangankan Rani yang sudah menolak cintaku, Dian Sastro juga tentu berlutut di depanku. Tetapi yang terutama saya wajib meyakinkan kesaktian ilmu Lebur Jiwa malam ini pula.

Saya melangkah masuk ke pekarangan rumah. Hening tidak terdapat hawa manusia. Kemana seluruh orang sampai pintu depan wajib dikunci? Saya lekas membuka pintu dengan kunci serep yang kubawa. Didalam rumaHPun hening senyap. Saya lekas mengarah ruang makan. Secarik kertas melekat di meja makan.“ Don, kami berangkat duluan ke rumah Oom Dhar di Semarang. Jika telah hingga rumah, lekas menyusul. Bapak.”

Bosan! Apa enaknya sendirian di rumah. Mana tidak terdapat santapan di kulkas lagi. Dengan malas saya berangkat ke warung Mak Sani di ujung jalur. Tetapi setibanya saya hingga di warung Mak Sani. Wow, suit.. suit.. terdapat wanita menawan bener! Mukanya oval agak indo, bibirnya sexy, bola matanya kecoklat- coklatan, serta bodynya.. wow montok banget! Gendut dikit, tetapi cocok sama tingginya yang kira- kira 170- an, gunakan rok mini serta pakaian ketat lagi. Cuman kurang ramah, waktu saya godain doski malah cemberut. Kebetulan nih! Dapat buat bahan percobaan! Jika yang indo saja mempan, terlebih yang jawa tulen, iya tidak?



“Raih Keberuntunganmu dengan bermain 633DOMINO, games kartu online dengan menggunakan uang asli, terdiri permainan Capsa, Poker, Kiyu-kiyu, Sakong dan lain-lain. Dapatkan Jackpot hingga ratusan juta rupiah.”




Wanita itu keluar dari warung. Saya mengejarnya, dengan lekas melafal mantra yang telah saya hafal tadinya.

“ Geni abang nafsu abang, manjingo ing jabang bayine Dony Bara. Geni abang napsu abang, manjingo ing jabang bayine wanito ing netro. Geni abang napsu abang, lebur dadi siji ing lebur jiwo. Leburen jiwane manungal ing jabang bayine Dony Bara. Lebur.. lebur.. lebur..”

“ Nona!”

Saya panggil wanita itu sembari menarik tangannya sehingga ia berputar menghadap padaku serta wuss.. Hembusan nafasku menyembur menerpa mukanya sekali. Serta saya tinggal menanti reaksinya saja, menamparku ataukah..

“ Iya, terdapat apa Don?”

Sukses! wanita itu menjawabku dengan senyum ramah, apalagi manja. Berarti mantraku sukses! Tanpa basa- basi lagi, langsung saja wanita indo itu saya ajak ke rumahku.

Kami duduk- duduk di ruang tamu. Serta tidak kurang ingat seluruh pintu serta jendela saya kunci dari dalam, telponpun saya blokir supaya tidak terdapat yang mengusik acaraku sore ini. Wanita itu nampaknya merasa aman bersamaku.

“ Nama kalian siapa?” tanyaku membuka obrolan.

“ Saya Gina.” jawabnya manis.

“ Kalian kok dapat ketahui namaku, apa kita sempat berkenalan?”

“ Tidak. Tetapi saya merasa kita telah lama banget tahu. Saat ini ini saya merasa semacam memperingati reuni denganmu.”

“ Oh, begitu. Jika begitu mesti dirayakan dong.”

“ Iya. Wajib dirayakan.”

“ Kau ingin minum?” tawarku disambut dengan anggukan.“ Panas ataupun dingin?”

“ Apapun yang kau ingin.” jawab Gina ringan.

“ Apapun yang saya ingin?” ulangku. Gina mengangguk dengan senyum lebar.

“ Jika tidak hanya minuman?” tanyaku mengejar.

“ Apapun yang kau ingin saya bersedia, Don.” jawab Gina mendekat ke arahku.

“ Apapun?” tanyaku sekali lagi.

“ Apapun.”

Gina tersenyum menggoda. Tangannya menjamah tanganku kemudian menuntunnya ke arah pahanya yang sekal. Digesernya tanganku yang gemetaran terus naik sampai menyingkap rok mininya hingga pada pangkal paha. Cd pink bergambar kupu- kupu bersembunyi di balik rok yang telah tersingkap itu. Seketika saja saya merasakan penisku mengencang. Mata Gina sayu sedikit terkatup, meresapi tiap sentuhan jemariku di kulit pahanya. Wanita itu setelah itu mendekatkan bibirnya padaku serta cup.. bibir kami silih mengecup. Sekali lagi bibir kami menyatu serta ehemm.. Gina melumat bibirku penuh perasaan. Batang penisku terus menjadi mengacung lagi napas kami mulai naik turun tidak beraturan.

Gina memapah tanganku melingkar di pungungnya kemudian menuntunnya buat melucuti rok mininya. Rok mini warna gelap itu bablas sampai ke lantai serta saya dapat dengan bebas menikmati paha Gina yang indah. Saya ciumi paha Gina yang lembut bagus itu bolak balik hingga pangkal paha.

“ Uuuff.. Don.. saya memohon yang panas saja..,” desis Gina sembari melepas kaos ketat serta BHnya sekalian setelah itu melepas kaos yang kupakai. Saya berdiri membebaskan jeansku. Gina menyusulku serta lekas menjejalkan lidahnya ke dalam mulutku. Kami silih memeluk sampai buah dada Gina melekat di dadaku. Keempukan buah dada Gina membuat saya geli sampai membuatku merinding. Kemudian bibir Gina menyusut menjelajahi leher serta dadaku yang berbulu sedikit rimbun.

“ Kalian jantan banget Don,” kata Gina sembari membelai bulu- bulu dadaku.

Setelah itu Gina mencumbui dadaku.. perutku.. ach.. hingga pusarku serta menjilatinya sebagian dikala. Aaach.. saya betul- betul terangsang oleh kecantikan serta keahlian Gina yang memanjakanku. Gina terus menjelajahi segala badan depanku. Apalagi kala hingga di wilayah kekuasaan penisku Gina mencumbuinya dengan penuh energi rangsang. Diciuminya batang penisku yang masih terpenjara dalam sangkarnya serta dengan bahagia hati Gina meloloskan CDnya sampai terlihat benar jika penisku itu betul- betul bangun mengacung- acung.

“ Kau betul- betul hebat Don, pistolmu besar banget. Saya percaya jika menembak tentu rasanya hi.. hi..” kata Gina sembari tertawa.

“ Kalian ketahui dari mana jika rasanya tentu..” tanyaku memancingnya.

“ Coba deh, saya rasain..”

Uuachh.. edan! Gina menjilati ujung penisku. Wanita indo itu mengulum penisku sampai setengahnya masuk ke dalam rongga mulutnya. Serta jemarinya padat jadwal mempermainkan buah pelirku. Eehh.. rasanya betul- betul nikmat. Saya tidak ketahui jika wanita ini dapat membuatku merasa sedasyat ini.

“ It’ s nice taste, Don. Hebat banget..” katanya sembari terus saja menyepong penisku.

Tidak tahan saya bila wajib diam saja. Lekas saya loloskan CD pink dari bokong Gina yang menungging. Terlihat kedua bokongnya yang semok menantang. Kuremas- remas bokongnya membuat Gina mendesah lama- lama diantara sodokan penisku di mulutnya. Serta lekas saja saya gerayangi memeknya, mengasyikkan dapat bermain leluasa diantara goa yang belum sempat saya jalani tadinya. Bisa jadi Gina merasa tidak tahan lagi menahan rasa nikmat yang diterimanya dengan posisi itu sampai kesimpulannya Gina membebaskan penisku dari mulutnya serta tergeletak di lantai.

Badan kita udah bersama bugil serta rasa malu kita udah ilang entah kemana. Gina memandangiku yang berdiri didepannya dengan tatapan mata sayu serta senyum yang menggoda. Akupun terpana pada badan bugil yang tiada cacatnya terhampar di depanku. Ohh.. 2 bukit yang membusung padat serta montok, kulit badan yang putih lembut, dan bukit belah yang ditumbuhi oleh rumput- rumput liar yang halus. Wuihh..

“ Don, kok diam saja. Mari jalani yang kalian ingin.. saya pasrah padamu..”

“ Saya tiba sayang..”

Saya serbu bukit belah itu dengan garang. Menjilat seluruh yang tersentuh oleh lidahku serta menghirup seluruh yang tergenang disana. Gina berkelojotan sembari mendesis- desis. Tidak terdapat ampun bagimu, Gina! Seluruhnya hendak jadi milikku. Klitoris Ginapun yang seukuran biji kacang tidak luput dari lidahku. Saya piting daging mungil itu dengan kedua bibirku kemudian saya sentil- sentil dengan lidahku. Cerita Bokep Sedarah Korban Pelet

“ Oooh.. Doon.. Ach.. eenaak..” erang Gina memacu gairahku. Kedua kakinya menggapit kepalaku seolah mau menawanku selamanya.

Tangan Gina menarik tanganku hingga di kedua gundukan dadanya yang gempal serta montok. Refleks saya remas kedua buah gunung kembar itu sampai membuat Gina bergelinjangan nikmat.

“ Uuohh.. Donny.. teruus sayaang.. saya sukaa..”

Sehabis puas saya lumat Miss V mayoranya lekas kualihkan perhatianku kepada kedua gunung kembarnya. Buah dada Gina sudah membesar seukuran kelapa, besar serta tegang. Demikian juga kedua putingnya yang telah membeku bercorak merah marun. Gina yang menyadari jika saya memandangi kedua gunung kembarnya yang indah lekas mempermainkan kedua adiknya itu. Gina meremas- remasnya sendiri sembari memutar telapak tangannya bolak- balik. Begitu bundar kedua buah dada itu serta begitu mengkilap oleh keringat Gina.







“ Kemarilah Doon..” ucapnya.

Gina sembari menarik tanganku sampai saya wajib berdiri di atas badannya. Setelah itu Gina mencapai batang penisku sampai saya mesti berjongkok di atas buah dadanya. Saya tidak ketahui apa yang hendak Gina jalani, yang berarti saya merasakan nikmat kala batang penisku mengencang di belahan buah dadanya. Begitu nikmatnya kala kedua gunung kembar itu menjepit batang penisku. Kubantu jemari Gina yang meremas buah dadanya sampai nampak jadi satu menjepit batang penisku. Saya tarik batang penisku lambat- laun serta kemudian saya dorong kembali. Hingga setelah itu bibir Gina menangkap kepala penisku serta kembali menjilatinya dengan garang. Ouuhh.. saya bagai terkencing- kencing dibuatnya. Hingga selaku pelampiasan tangan kananku kembali mengutak- atik goa kenikmatan Gina yang kembali membanjir.

“ Doon.. kalian bandel sekalii..” desah Gina.

“ Tetapi kalian suka kan Gina sayaang..” balasku

“ He eh.. Uuff.. ach..”

Gina terus menjadi memekarkan selakangannya sampai jemari kananku kian leluasa merogoh seluruh yang tersembul di pangkal selakangan itu. Gina terus menjadi mendesis serta menaikkan kecepatan menjilati kepala penisku. Serta akupun terus menjadi memesatkan gerakan menggoyang kedua buah dada sebesar kelapa itu. Penisku mengencang hebat, semacam terdapat yang mendesak dari dalam baang penisku serta rasanya.. aahh.. crot croot.. Spermaku muncrat kala ujung penisku itu masih diganyang Gina. Kapasitas yang lumayan banyak menetes disela- sela bibir Gina.

“ Telan sayang, telan..”

Kata- kataku bagai perintah. Ingin tidak ingin, Gina menelan segala mani yang terletak di rongga mulutnya. Entahlah rasa apa yang ia kecap, tetapi yang tentu nikmat. Karena setelah itu Gina menjilati mani di luar mulutnya serta setelah itu memburu sisa- sisa mani di kepala penisku sampai tandas.

“ Ehmm ach.. Doon, keluar lagi dong..” kata Gina sembari memijit- mijit penisku dengan jemarinya. Pijitan itu membuat darahku bagai menyudahi. Serta saya telah tidak tahan lagi.

“ Sebentar sayang, saya masuk dahulu yach..” Cerita Bokep Sedarah Korban Pelet

“ Heeh.”

Gina melebarkan selakangnya sampai bukit belahnya betul- betul mekar terbelah. Dinding- dindingnya bercorak merah berhias klitoris mugil yang mengemaskan. Saya lekas mengacungkan batang penisku yang telah ingin meledak. Saya tuntun adikku itu merambah lubang kawin Gina yang bersimbah lendir- lendir surgawi. Licin permukaannya sampai tidak gampang memasukkan kepala adikku itu. Saya coba sekali lagi serta ah.. masuk! Sedikit demi sedikit saya masukkan penisku merambah lorong yang sangat kecil itu.

“ Auhh Doon.. cepetan dong.. sakit..” rintihnya.

“ Tabah say..”

Memangnya cuma Gina saja yang sakit, saya pula sakit merasakan batang penisku bagai remuk digencet dinding- dinding lubang kawin Gina yang bukan main sempitnya.

“ Aaach.. Uuugh.. Doon..”

Krak! Kepala penisku telah menembus ke dalam selaput daranya. Hah! Lega. Lubang kawin Gina menelan segala batang penisku. Saya diamkan sebentar saat sebelum setelah itu saya tarik serta dorong keluar masuk supaya lorong itu kian lebar. Lendir kawin Gina membasahi liang kawinnya sampai goyangan batang peniskuku terus menjadi lincah.

“ Hooh.. uh.. ach..” desah kami silih berlomba menikmati tiap getaran yang terbentuk.

Gerakan penisku terus menjadi lincah mengocok lubang kenikmatan Gina sampai memunculkan bunyi kecipak- kecipak ciri kalau Gina terletak di puncak kenikmatannya. Pingul Gina bergoyang- goyang naik turun mengiringi gerakanku.

“ Doon.. saya tidak tahan lagi.. saya ingin keluar..” erang Gina.

“ Tahan sebentar Gin, saya tiba..”

“ Aaach..!” erang kami bertepatan.

Fantastik sekali. Kejang diseluruh tubuhku diakhiri oleh keluarnya mani yang penuhi lubang kawin Gina. Ujung penisku menghangat seolah memegang cairan lain. Kutarik penisku dari lubang kawin Gina. Terlihat darah membercak di kepala penisku yang masih mengencang. Gina mendesis- desis menikmati seluruh kenikmatan yang barusan kami lalui.

Tetapi saya masih belum puas malam ini. Saya wajib kembali membangkitkan gelora asmara Gina. Lekas saja saya remas buah dadanya. Saya permainkan kedua putingnya yang kembali mengencang kemudian saya jilat lama- lama.

“ Ach..” desis Gina merespon. Cerita Bokep Sedarah Korban Pelet

Memandang reaksi Gina, saya jilati apalagi kukulum kedua puting Gina secara bergantian. Gina berkelojotan meresapi seluruh keelokan yang kembali saya mengadakan. Habislah kedua buah dada Gina itu saya kulum, saya hirup apalagi saya gigit- gigit dengan gemas. Gina tidak marah, cuma merintih- rintih kesakitan. Tetapi malah rintihan itu terus menjadi membakar birahiku.

Saya puaskan diriku sediri dengan mempermainkan tiap lekuk badan Gina sebab Gina nampaknya telah tidak mempunyai tenaga cadangan tidak hanya mendesis serta mendesah. Serta kala saya telah puas lekas saya memohon Gina menindihku. Gina menusukkan ujung penisku pas dilobang kawinnya. Serta setelah itu kami silih mengocok. Semacam seperti bibir kawin Gina yang melumat penisku, bibir kamipun silih melumat, sebaliknya buah dada Gina yang menggantung leluasa sekali- kali memegang kulit dadaku sampai memunculkan rasa nikmat tertentu. Gina menjadikan rambutku selaku pegangan, tetapi saya menjadikan bokong Gina selaku pegangan. menguntungkan sekali bukan? Sebab saya dapat dengan leluasa membelai bokong lembut itu. Tetapi sekali lagi seketika tubuhku mengejan.

“ Gin, saya ingin keluar sayang..”

“ Tunggu Doon.. tarik dahulu penismu.”

Gina membebaskan ciumannya serta memusatkan batang penisku ke mulutnya. Serta croot.. crot crot! Segala spermaku membanjir di mulut Gina. Serta tanpa jijik ditenggaknya seluruhnya hingga tandas setelah itu menjilati ujung penisku sampai bersih.

Tetapi sentuhan lidahnya yang penuh birahi membuatku mau sekali lagi menusuknya. Hingga lekas saja saya memohon Gina menungging. Serta sekali lagi saya tusukkan batang penisku dari balik. Amblas seluruhnya menyisakan kenikmatan yang kembali terulang. Gina yang berulang- ulang menggapai puncak birahinya seolah mau terus serta terus mengulanginya. Diremas- remasnya buah dadanya sehingga keelokan itu terasa lengkap. Serta kamipun mengakhirinya dengan keletihan yang terhapus oleh sisa- sisa keelokan.

Saya antar Gina hingga pagar depan. Wanita indo yang baru saja saya perawani itu tersenyum mesra serta setelah itu menghilang di balik rumah Pak Yulius. Saya rebahkan tubuhku di atas kursi ruang tamu. Kembali saya ingat pergumulanku sepanjang 3 jam bersama Gina.

“ Gina saya telah tidak membutuhkanmu.” gumamku. Cerita Bokep Sedarah Korban Pelet

Geni abang napsu abang, ngilango soko jabang bayine Dony Bara. Geni abang napsu abang, nyingkriho soko jabang bayine Gina. Geni abang napsu abang, ngilang soko lebur jiwo. Ngilango lebur jiwo soko jabang bayine Dony Bara. Ngilang musno.. 


Posting Komentar

0 Komentar