INDO SEX ASIA - Pada hari siang itu semacam biasa hawa di Jakarta sangat panas sekali. Nampak suatu metromini kumuh angkutan antar kota khas kota jakarta yang masih menunggu para penumpangnya di depan suatu gedung di wilayah Jakarta utara. Nampak sekali para penumpang yang telah terdapat didalam metromini merasa bosan serta jengkel kaerena kepanasan.
Tetapi wajib gimana lagi, supir metromini yang memiliki keluarga pula wajib mencari penumpang lebih banyak supaya lumayan buat menghidupi keluarganya dirumah. Tidak terdapat kata lain tidak hanya wajib bersabar buat para penumpang penumpang. Bebrapa waktu metrominipun dimasuki oleh seseorang laki- laki yang berpakain cukup apik yang nampaknya bandit wilayah sana.
Panggil saja namanya Feri, dengan wajah memerah serta nafsasnya yang berbau minuman kerasa, mulailah ia beraksi buat memohon sumbangan pada para penumpang,
“ Selamat siang ayah, bunda, mas, serta mbak, aku disini ingin memohon sumbangan, aku tidak memohon duit lembaran, tetapi cuma memohon recehan saja,” ucapnya dengan mulut yang berbau minuman.
Sehabis mengatakan semacam itu, Feri- pun lekas mengambil suatu plastic sisa bungkus permen kemudian mulai berjalan mengarah ke para penumpang dari balik buat menadahkan kantong plastiknya supaya para penumpang memeberi duit recehan kepadanya. Memanglah sih bandit itu tidak memforsir, teruji para penumpang sebagian terdapat yang berikan da nada pula yang tidak.
“Raih Keberuntunganmu dengan bermain 633DOMINO, games kartu online dengan menggunakan uang asli, terdiri permainan Capsa, Poker, Kiyu-kiyu, Sakong dan lain-lain. Dapatkan Jackpot hingga ratusan juta rupiah.”
Hingga pada kesimpulannya ia hingga ke tempat duduk seseorang mahasiswi yang sedak asyik bermain dengan smartphoneya, nampaknya mahasiwi itu tidak siuman jika Feri telah di depannya serta menadahkan tangan buat memohon duit receh kepada mahasiwi itu,
“ Ehemmm… jangan maen hp mulu, amal dong memohon recehnya dong Mbak,!!!,” ucapnya dengan nada santai sambil mencolek lengan mahasiswi itu.
Feri mencolek mahasiwi itu supaya ia menyadari kalau ia memohon recehan pada pada mahasiwi itu,
“ Apaan sih nyolek- nyolek seluruh, tidak terdapat tidak terdapat, gue tidak terdapat receh,” kata mahasiswi itu denganb juteknya.
Panggil saja nama mahasiswi itu sebut saja Rissa. Rissa yang merasa risi dengan bandit itu setelah itu diapun bergegas berdiri kemudian pindah duduk ke bangku depan dekat supir metomini. Memandang perilaku Rissa yang semacam itu Feri- pun jengkel, matanya melotot serta dalam hatinya mengatakan,
“ Sialan gue dicuekin sama anak bau kencur, awas lo nanti,”.
Feri yang begitu jengkel dikala ia telah berakhir memohon recehan kesemua penumpang ia tidak langsung turun dari metromini, Feri dikala itu senantiasa didalam metromini tetapi ia duduk dibangku balik. Sebagian dikala metromini- pun berjalan, Rissa yang terletak di bangku sangat balik terus mengawasi Rissa yang terdapat didepan, perihal itu tida disadari oleh Rissa.
Metromini terus berjalan lagi, hingga pada kesimpulannya metromini juga menyudahi didepan suatu Mall buat mencari penumpang lagi. Sebagian Penumpang- pun terdapat yang turun Di mall itu begitu pula Rissa. Memandang Rissa yang turun di Mall itu, dari kejauhan ia membuntuti Rissa tanpa sepengetahuan Rissa.
Ia terus membuntuti Rissa yang lagi berbelanja keluar- masuk sebagian outlet yang terdapat didalam Mall. Feri terus mencermati membuntuti Rissa dari kejauhan dengan rasa jengkel serta penuh dendam. Hingga pada saatnya Rissa- pun mengarah kesebuah wc yang posisinya terletak dipojok gedung, serta kebetulan dikala itu atmosfer wc lagi hening sekali.
Memandang perihal itu Feri juga menjajaki Rissa ke Wc sambil mengatakan,
“ Mampus Loe, bakal gue perkosa lu didalem wc itu,” ucapnya pelan sambil membuntuti Rissa.
Nampaknya dikala itu Rissa tidak siuman sedari tadi terus dibuntuti oleh Feri. Dengan penuh dendam Feri juga memandang sekitar, apakah nyaman ataupun tidak. Sehabis sebagian dikala memeperhatikan, ia membenarkan kalau hendak nyaman bila ia mencabuli Rissa di wc nanti. Dikala itu Rissa- pun lekas masuk kedalam Wc, sehabis membenarkan Di wc itu tidak terdapat penjaga Feri juga menyusul Rissa.
Dapat dibayangkan para pembaca, wc Mall tentu cuma terdapat satu pintu masuk serta didalamnya terdapat sebagian wc. Saat sebelum masuk kedalam wc Feri memandang suatu sofa yang terdapat didepan pintu masuk wc. Memandang perihal itu Feri juga bawa sofa itu masuk ke wc serta menganjal pintu masuk dengan sofa dari dalam Wc.
Ia melaksanakan perihal itu dengan iktikad supaya tidak terdapat orang yang dapat masuk ketoilet tidak hanya mereka berdua. Feri setelah itu bersembunyi kedalam kamar wc yang kosong sambil menunggu Rissa berakhir buang air kecil. Sebagian dikala Feri menunggu, selang sebagian menit terdengar pintu toiet yang dimasuki Rissa terbuka,
“ Ceklek….,” suara kancing pintu terbuka.
Mendengar perihal itu Feri juga mulai mengintip ia dari dalam wc dengan memanjat closet duduk. Dikala itu ia memandang Rissa telah keluar serta saaat itu ia memandang Rissa lagi merapikkan rok- nya di depan kaca yang dekat wastafel wc,
“ Ini ia saatnya, mampus loe, bakal nangis darah loe hari ini,” ucapnya dalam hati.
Memandang peluang itu, dengan cepatnya Feri keluar dari kamar toiletnya kemudian berlari ke arah Rissa. Dari balik dengan cepatnya Feri mengalungkan tanganya keleher Rissa, kemudian Rissa dibanting sampai jatuh kelantai wc. Rissa yang tidak mengenali kedatangan Feri dikala itu ia sangat shock serta kesakitan sebab di terbanting kelantai wc.
Dikala itu Rissa yang ketakutan berupaya berdiri, tetapi dengan gesitnyaFeri juga memukul perut serta tengkuk Rissa dengan kencangnya,
“ Bugggg… Bugggg…,” suara pukulan Feri.
“ Aow.. Aduh… sakit bang… ampun Bang…. Aow…,” ucapnya kesakitan sebab pukulan Feri yang kokoh itu.
“ Udah diem Loe, jangan banyak bacot,!!! awas jika hingga loe teriak bakal gue bunuh loe disini,” ucapnya mengecam Rissa.
“ Iya Bang, Ampun Bang, maafin aku Bang… Aku bakal kasih duit berapapun asalkan Abang melepaslkan aku,” ucapnya ketakutan sambil terduduk dilantai serta memegangi perutnya yang kesakitan.
“ Arggghhhh… udah diem loe, gue tidak perlu uang loe,” ucapnya dengan nada jengkel serta penuh dendam.
Dapat dibayangkan seseorang perempuan mungil, bertubuh sintal semacam Rissa dipukul oleh Feri yang besar serta badanya cukup perkasa, tentu ia tidak hendak berkutik. Feri yang telah dibutakan dengan rasa dendam ia kemudian menariknya keluar kearah wc perempuan serta masuk kearah ke Wc Laki- laki. Sehabis mereka berdua terletak didalam wc Laki- laki, Feri- pun kembali mengganjal pintu.
Dikala itu betul- betul hening atmosfer wc Mall itu, tanpa rasa Takut Feri segera- pun memohon Rissa buat melepas segala pakaiannya,“ Saat ini Loe lepas baju loe, asal loe nurut gue tidak bakal bunuh Loe,” ucapnya mengecam.
Sebab memandang atmosfer yang hening itu Rissa berfikir hari itu tidak hendak terdapat yang menolongnya, ia sangat ketakutan luar biasa. Dalam hatinya mengatakan, jika saya tidak menurutinya tentu ia hendak betul- betul membunuhku.
Kemudian,“ Iya bang…Huwww…,” ucapnnya dengan menangis ketakutan. Dengan terpaksa dikala itu dia- pun lekas meletakan tasnya kemudian lekas melepas seluruh pakaianya, sampai ia cuma mengenakan BH serta celana dalam saja.
Feri namapnya tidak puas dengan Itu,“ Woy itu BH sama Cd pula dilepas,” ucapnya memohon supaya Rissa telanjang bundar. Tanpa dapat melawan serta mengatakan apa- pun Rissa- pun menuruti kemauan Feri dengan terus menangis tersendu- sendu.
Ditengah Rissa lagi melepas BH serta celana dalamnya Feri mengeledah tas Rissa, tidak disangka ditas Rissa terdapat semacam kain panjang bercorak gelap. Sebab menciptakan itu Feri memiliki ilham buat mengikat tangan Rissa,“ Krekkkkkkkkkkkk…,” suara kain yang terobek jadi 2 bagian.“ Nah gitu dong jika nurut kan lezat,” ucapnya kegirangan.
Rissa dikala itu cuma dapat diam serta menutupi buah dada yang montok serta kewanitaannnya dengan kedua tanganya. Rasa jengkel Feri yang menggebu gebu tadi, mendadak berganti jadi hawa nafsu sehabis memandang keelokan badan Rissa,“ Wah… montok banget yah buah dada Loe, lezat tuh jika dikenyot, hahahah… Terlebih memek loe itu, beuhhh tentu nikmat banget yah jika gue masukin kontol gue ini,” ucapnya girang penuh nafsu birahi.
“ Tolong bang jangan perkosa saya, saya masih perawan bang, hu…uuu…uu..,” ucapnya meminta ampun sambil menangis. Deposit Via Pulsa“ Ah banyak bacot Loe, awas jika loe hingga ngelawan, gue bunuh Loe,” ucapnya mengecam.
Mendengar ancaman Feri Rissa- pun telah tidak berani melawan maupun mengatakan sepatah kata- pun kepada Feri. Sehabis itu Feri juga lekas mengikat kedua tangan Rissa dengan kain yang dirobeknya. Kedua tangan Rissa dibentangkanya kemudian diikatkan pada tempat berkemih buat pria.
Sehabis diikat kedua tangnya, Feri- pun lekas membuka resleting celananya,“ Saat ini loe hirup nih kontol Gue, inget jangan hingga kena gigi Loe,” ucapnya sambil memegang kejantanannya serta memusatkan ke mulut Rissa.
Rissa yang cuma dapat pasrah dikala itu cuma dapat menuruti saja. Posisi Rissa dikala itu terletak disela tempat berkemih laki- laki sambil jongkok serta tangan terikat. Dengan penuh rasa ragu Rissa membuka lebar- lebar mulutnya.
Memandang, ulut Rissa telah Terbuka Feri juga lekas memasukan kejantanan- nya kedalam Rissa,“ Hirup pelan- pelan kontol Gue yah, nanti lambat- laun loe pula mahir sendiri,” ucapnya sambil memajumudurkan penisnya didalam mulut Rissa.
Dengan lama- lama Rissa- pun mulai mengkulum penis Feri. Dikulumnya secara lama- lama supaya tidak terserang gigi- nya,“ Oughhhh… nah gitu ngisepnya… jago pula nyatanya Loe yah,
Sssssshhh… Aghhhh…,” ucap nikmat Feri. Dikala itu Rissa cuma dapat menangis saja sambil terus mengkulum penis Feri.
Feri kerap mendesah nikmat dikala kejantananya dikulum oleh Rissa. Memandang buah dada Rissa yang montok serta kencang Feri juga tidak ingin menyia- nyiakanya.
Dengan sedikit membungkuk ia mulai meremas remas buah dada Rissa,“ Eughhh… Ssshhhhh…,” desah Rissa tertahan sebab mulutnya dipadati kontol Feri.
Nampaknya Rissa pula merasa nikmat dengan remasan Feri pada payudaranya. Sambil terus memaju mundurkan penisnya didalam Mulut Rissa, Feri terus meremas serta sesekali ia memelintir putting Rissa,“ Ughhhhh… Sssssshhhh… Eummm…,” desah Rissa sambil terus mengkulum penis Feri.“
Hha, nampaknya loe udah mulai nikmati game sex kita, bagus deh jika gitu,” ucapnya bahagia memandang Rissa yang mulai menikmati game sex mereka. Badan Rissa mengelincang, ia mengerakan pinggangnya kekanan serta kekri sambil terus mengkulum.
Merasakan rangsangan yang diberikan Feri Rissa- pun mulai merajalela, tanpa wajib dikomando lagi Rissa mengkulum penis Feri dengan lihaynya,“ Oughhh… Ahhhh… lezat banget kuluman loe, terus kulum seperti gtu… Aghhhh…,” ucap Feri puas dengan sepongan Rissa yang mulai mahir. Sebagian dikala merekamelakukan perihal semacam itu.
Bosan dengan kuluman Rissa, Feri juga lekas mencabut penisnya dari mulut Rissa. Setelah itu dengan cepatnya ia berjongkok didepan Rissa. Jadi posisi mereka dikala itu jongkok serta berhadap- hadapan.
Memandang Memek Rissa yang meerah merekah dengan seidikit bulu kewanitaan, Feri juga memainkan jarinya pada bibir Miss V Rissa,“ Oughhhh… Bang… Ssssshhhh… Eughhhh…,” desah Rissa. Nampaknya Rissa mulai merasa nikmat dengan perlakuan cabul Feri, seolah ia kurang ingat kalau dikala itu ia lagi diperkosa.
Feri terus memainkan Miss V Rissa, ia memainkan klitoris Rissa sampai basah dengan lendir kawinya. Mengingat perkataan Rissa katanya ia masih perawan, dia- pun mulai berupaya memasukan jarinya keliang Miss V Rissa,“ Sluppppp… Aowww…. Sakit bang… Shhhhhhhhh…,” ucap Rissa kesakitan.“ Wah kalian betul- betul perawan yah, beruntung sekali saya dapet perawan semacam kamu…,” ucapnya puas. Sehabis memasukan jarinya kedalam liang senggama Rissa Feri mencabut kenali jarinya.
Dalam hatinya mengatakan, Rugi nih jika keperawan wanita ini saya hilangkan dengan jariku. Kemudian Feri juga lekas melepas jalinan tali Rissa,“ Saat ini kalian berbaring dilantai, tuh baju kalian buat alas,” ucap Feri. Tanpa menanggapi Rissa- pun menjajaki permintaan Feri.
Ia lekas mengambil pakaiannya buat alas serta lekas merebahkan badannya dilantai. Tanpa banyak berfikir Feri yang telah bernafsu setelah itu lekas membuka celana beserta celana dalamnya, kemudian ia membuka lebar- lebar paha Rissa setelah itu memposisikan badannya disela paha Rissa. Rissa cuma bagi saja dengan keinginan Feri, entah ia telah mulai menikmati ataupun ia menuruti sebab ketakutan.
Dengan penuh birahi Feri mulai mengesek- gesekan penis- nya pada bibir Miss V Rissa yang telah basah serta ia pula menciumi leher hingga berkahir pada buah dada Rissa,“ Oughhh…. Bang… Shhhhh… geli bang… Ahhhhh… Uhhhhh…,” racau Rissa terlihat menikmati perlakuan cabul Feri.
Feri juga terus menjilati nyaris seluruh badan Rissa. Mahasiwi mungil bertubuh pada itu meliak liukan badannya sebab kegelian dengan jilatan serta gesekan penis Feri pada kewanitaanya.
Memek Rissa terus menjadi basah saja dengan lendir kawinya, serta Feri juga terus menjadi edan berikan rangsangan kepada Rissa. Memandang Rissa yang telah sangat terangsang, serta vagina- nya pula telah penuh lendir kawin, hingga dikala seperti itu Feri mulai berupaya membenamkan kejantanannya,“ Sleppp…. AOwwwwww…….. sakitttttttttttt….. sakit bang…Eughhhh,” jerit Rissa pelan. Dikala itu yang masuk baru kepala penis Feri saja,“
Kecil sekali yah memek kalian, memek perawan memanglah tidak terdapat duanya,” ucapnya semabri mencabut penisnya lagi. Feri berupaya menghasilkan masukan penisnya dengan lama- lama, terus menerus Rissa berupaya menjebol keperawanan Rissa.
Rissa terus merintih kesakitan ditengah Rissa berupaya merenggut keperawanannya. Sehabis sebagian kali mmencoba, dengan batang kejantanan yang kokoh serta telah ereksi optimal Feri menusukan penisnya,“
Zlebbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb…………. Eughhhhhhhhhhhh……. Sakit banggggg…. Aowwwwwwww…..,” jerit Rissa pelan sambil tangannya mencengkram kuat- kuat lengan Feri.“ Oughhhh…. Kesimpulannya jebol pula keperawanan kalian, hahaha…,” ucapnya puas sambil mendiamkan penisnya tertanam dalam- dalam di liang senggama Rissa.
Sejenak Rissa mendiamkan kejantanannya tertanam dalam di Miss V Rissa. Feri terencana berikan waktu sesaat kepada Rissa supaya rasa sakitnya sedikit lenyap. Sehabis kira- kira 2 menit, Feri juga mulai mengenjot Miss V Rissa dengan lama- lama. Pelan- pelna tetapi tentu,“ Oughhh… Huhhhh… Sakit bang, pelan- pelan bang… Aghhh…,” ucap Rissa kesakitan. Feri tidak mengatakan sepatah katapun, ia cuma terus memaju mundurkan penis- nya di dalam liang senggama Rissa.
Bersamaan keluar masuknya kejantanan Rissa, penisnya berlumur darah perawan bercampur dengan lendir kawin mereka. Rissa dengan konstan terus menggenjot Miss V Rissa,“ Oughhh… nikmat sekali memek kalian sayang… Aghhh…,” ucapnya nikmat sambil terus menjajah memek Rissa dengan penisnya.“ Eughhh.. Eummmm… pelan aja bang, memek saya perih rasanya… Oughhh…,” desah Rissa masih merasa perih sebab ia baru saja kehabisan keperawananya. Dekat 10 menit Feri menggenjot dengan lama- lama.
Nampanya Rissa telah mulai tidak kesakitan lagi. Dikala itu ia terus mendesah nikmat, apalagi ia menaik turunkan pinggangnya menjajaki irama tusukan penis Feri pada vaginanya,“ Gimana lezat kan??? udah nggk sakit lagi kan… Oughhh…,” ucap Feri kepada Rissa. Dikala itu Rissa cuma mengangguk saja, itu ciri Rissa telah tidak kesakitan.
Feri terus memaju mundurkan penisnya, ditengah ikatan sex mereka seketika saja badan Rissa bergetar, pahanya dirapatkan serta himpitan vaginaya diperkuat,“ Ahhhhhhhhhhhh…. Saya berkemih bang…. Aghhhhh…,” ucapnya sambil memejamkan mata serta kepalanya mendongak keatas.“ Dasar cupu Loe, itu namanya loe orgasme, hahahaha…,” ucapnya tertawa puas sambil terus menggenjot Miss V Rissa.
Memandang Rissa yag telah Orgasme, Feri juga terus menjadi bernafsu saja. Memek Rissa terus menjadi basah dengan lendir kawinya. Feri yang dikala itu teringat kalau ia lagi memperkosa Rissa di wc Mall, ia mulai merasa takut, serta tanpa buang waktu kemudian ia memesatkan genjotan penisnya pada Miss V Rissa.
Selang sebagian menit, Feri juga merasa ia hendak lekas klimaks. Kian dipercepat saja hentakan penisnya,“ Plakkkk… Plakkkk… Plakkkk… Plakkkk…,” suara hentakan penis Feri pada Miss V Rissa.
Tidak lama setelah itu badan Feri mulai mengejang, genjotan penisnya dihentikan, kemudian dibenamkanlah dalam- dalam kejantanan- nya didalam liang senggama Rissa,“ Ouhhhhhhhhhhhh…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt….,” Kesimpulannya Feri memperoleh klimaksnya. Liang senggam rissa terbanjiri dengan mani Feri yang kental serta banyak sekali.
Sebagian dikala Feri mendiamkan kejantananya tertanam didalam vaguna Rissa. Sehabis menikmati sisa- sisa orgasmenya Feri juga lekas mencabut penisnya dari dalam Miss V Rissa,“ Syurrrrrrr…. Syurrrrrrr….,” Termuntahkanlah mani yang bercampur darah fresh keperawanan Rissa keluar dari kinag senggam Rissa yang merah merekah itu.
Miss V Rissa dikala itu nampak merah sekali dengan berlumuran mani serta darah keperawananya. Rissa terkapar lemas dilantai wc itu. Sebab Feri khawatir terdapat yang memergoki perbuatannya, hingga ia lekas bergegas mengenakan celananya kembali.
Saat sebelum ia mengancingkan celananya ia pernah mengelap penisnya dengan tissue yang terdapat di wc itu. Sehabis merasa ia telah apik, setelah itu dia- pun mengintip atmosfer didepan pintu wc.
Sehabis membenarkan nyaman dengan cepatnya dia- pun kabur serta membiarkan Rissa terkapar lemas di dalam wc Laki- laki di Mall itu. Sangat nasib yang sial untuk Rissa pada hari itu.
Rissa yang sejenak menghela napas sebab lemas sehabis diperkosa, setelah itu dia- pun lekas merapikan diri. Dengan rasa nyeri pada vaginanya sebab diperawani dia- pun keluar dari wc Laki- laki itu buat lekas kembali kerumahnhya. Betul- betul malang Mahasiwi mungil bertubuh sintal itu.
Sehabis peristiwa itu Rissa serta keluarganya pernah melapor pada pihak yang berwajib, tetapi percuma saja melapor sebab Feri telah tidak mangkal lagi ditempat umumnya. Sejak peristiwa itu Rissa mepunyai trauma pada tiap bandit. Ia senantiasa berikan duit pada pengamen ataupun bandit yang terdapat di metromini tanpa dimohon sekalipun.







0 Komentar