INDO SEX ASIA - Cerita Daun Muda Gairah Anak Kampus Cerpensex Dikala ini saya kuliah di kota Bandung daku memiliki kenalan yang orangnya asyik serta supel di kampus namanya Ratih, ia dikampus kerap mengenakan hijab, badannya montok bila ia berjalan bokongnya yang semok itu sangat menggoda terlebih nampak garis celana dalamnya yang menonjol di sela bokongnya.
Sempat sekali saya memandang ia mengenakan pakaian biasa tanpa hijab, waktu saya main ke kostnya. wow, nyatanya Ratih sangat sexy. Tetapi panorama alam itu cuma sebentar saja, sebab ia cepat- cepat mengubah pakaian tidurnya dengan baju jilbabnya.
Perihal itu menegaskan saya hendak kakakku serta terus menjadi membuatku mau menjamah badannya. Tetapi senantiasa saja ia dapat menolak. Paling- paling, kami cuma berciuman, tetapi tidak sempat lebih dari itu.
Siang itu Ratih kuajak jalan- jalan, hutan wisata yang terdapat di sebelah Utara kota B. Sehabis parkir, akupun mencari tempat yang aman buat ngobrol serta strategis buat pacaran. Begitu bisa, kami juga asik ngobrol ngalor ngidul.
Tidak terencana, tanganku asik mengelus- elus jemarinya di atas pahanya. Ratihpun menatapku dengan sayu. Lekas kucium bibirnya yang mungil. Ratih juga menyongsong dengan bersemangat.
Lidahnya dengan lincah memilin lidahku sampai membuatku tersengal- sengal. Kudekap erat badannya, sembari tangan kananku berupaya meremas remas pantatnya yang bahenol serta ia tidak menolaknya.
Badannya juga bergetar hebat. Pelahan tanganku merayap menyingkapkan rok panjangnya serta mengusap pahanya yang nyatanya sangat lembut sekali ketelusupkan jemariku ke dalam celana dalamnya.
“ Mas, jangan ahhh, malu dilihat orang” katanya sambil berupaya menghindari tanganku beraksi lebih lanjut.
“ Pindah tempat ayo, yang lebih nyaman,” ajakku sembari terus berupaya meremas payudaranya.
Ratih langsung menggelinjang.
Terasa buah dadanya yang ranum mulai membeku, ciri kalau Ratih mulai terangsang hebat. Matanya yang sayu jadi nampak mesum, ciri Ratih dilanda rangsangan berahi yang amat dahsyat. Kamipun lekas berbenah diri, memperbaiki baju yang pernah berhamburan.
Kami juga lekas kembali serta ku ajak Ratih ke rumah kontrakanku, sebab saya di kota B mengontrak rumah mungil serta tinggal sendirian. Dikala itu, hari telah hitam. Sesungguhnya saya telah tidak tahan lagi mau mencium ia lagi, serta ketahui sendirilah berikutnya.
Tetapi gimana lagi, lha wong Ratih cuma diam terpaku. Saya jadi malah khawatir, jangan- jangan ia menyesal sudah ingin kuajak nginap di rumahku.
“ Em, lagi mikirin apa? Kok termangu- mangu?” tanyaku sembari menghampirinya.
Ratih cuma memandangku sekilas.
“ Sudahlah, berbaring saja di kasur, saya nanti supaya tidur di kursi. Saya janji tidak hendak menyentuhmu kecuali kalu Ratih pengen,” kataku lagi sembari mengarah kursi.
Seketika Ratih menangis serta kuberanikan diriku buat memeluknya serta menenangkannya, Ratih tidak menolaknya. Sehabis agak tenang kubisiki ia kalau ia nampak menawan malam ini terlebih ia menggunakan hijab yang saya sangat suka hendak perempuan yang menggunakan hijab.
Ratih tersenyum serta menatapku dalam, kemudian memejamkan matanya. Kucium bibirnya, hangat, ia menerimanya. Kucium ia dengan lebih galak serta ia membalasnya, kemudian tangannya merangkul pundakku. Kami berciuman dengan penuh nafsu.
Kusibakkan jilbabnya yang menutupi lehernya kemudian saya turun ke lehernya, Ratihpun mendesah
“ aaaahh.” Mendengar itu kuberanikan meremas payudaranya yang montok.
Ratih mendesah lagi, serta menjambak rambutku. Sehabis sebagian dikala kulepaskan ia. Ratih telah terangsang, kuangkat pakaian panjangnya, tampaklah bra hitamnya yang sangat kusukai, kumulai meremas buah dada yang masih terbungkus branya, diapun melenguh terangsang.
Kemudian mulai kusingkap bra hitamnya ke atas tampaklah gunung kembar yang cocok dalam genggaman tanganku, dengan punting merah- coklat terang yang sudah membeku. Kubasahi telunjukku serta mengelusnya, Ratih cuma memjamkan matanya serta menggigit bibirnya.
Kulanjutkan menyingkap rok panjangnya, ia mengenakan CD warna gelap berenda transparan sehingga nampak sebagian rambut kemaluannya yang lembab. Terencana saya tidak melepas jilbabnya serta pakainya, sebab Ratih nampak lebih sexy dengan cuma mengenakan hijab serta baju yang tersingkap.
Kumulai merendahkan CD hitamnta serta WOW, nyatanya jembutnya tidak sangat rimbun serta apik, rambut di sekitas bibir kemaluannya bersih, cuma di bagian atasnya. Serta kemaluannya nampak kencang dengan clitoris yang lumayan besar serta mulai basah.
“ Kalian giat mencukur ya,” tanyaku.
Dengan wajah memerah ia mengiyakan. Kupangku ia serta mulai menciuminya lagi, serta sapuan lidahku mulai kukonsentrasikan di puntingnya, kujilati, kutekan apalagi kugigit kecil dengan gigiku, Ratih menggelinjang keasyikan, serta mendesah- desah merasakan rangsangan kenikmatan.
Tangan kananku mulai memainkan clit- nya, nyatanya telah banjir, kugesek klitorisnya dengan jari tengahku, lambat- laun, desahan serta lenguhan kian kerap kudengar. Cerita Daun Muda Gairah Anak Kampus Cerpensex
Seirama dengan sapuan lidahku di puntingnya, Ratih kian terangsang, ia apalagi menjambak rambutku serta memencet kepalaku ke payudaranya,
“ Mas, enakh… banget…enakh…” Desahannya serta lenguhannya.
Iklan Sponsor:
Kira- kira 5 menit dari kumulai, tubuhnya mulai mengejang dan
“ Mas… Ratih… mo… keluaaaarrr!” Sembari berteriak Ratih orgasme, denyutan kemaluannya kurasakan di tangan kananku. Ratih setelah itu berdiri.
“ Saat ini giliranmu,” katanya.
Celanaku langsung dilucutinya serta akupun disuruhnya tiduran. Salah satu tangannya memegang kemaluanku serta yang lain memegang zakarnya, ia mengelusnya dengan lembut
“ mmmmhhh…,” desahku.
“ Lezat ya, Mas.”
Akupun mengangguk.
Ratih mulai menciumi kemaluanku serta mengelus zakarnya, serta mengemutnya serta mengocoknya dengan mulutnya. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku, kocokannya sangat nikmat. Saya heran, semenjak kapan ia belajar mengulum serta mengocok kemaluan lelaki. Terlihat ia telah sangat mahir dalam urusan kocok mengocok kemaluan pria.
“ Belajar darimana Rat, kok lincah banget?, tanyaku.
“ Hmmm, saya sempat liat BF bareng sahabat di kostku. Kayaknya lezat banget, serta nyatanya memanglah benar,” jawab Ratih sembari terus mengulum kemaluanku.
Ratih nampak sexy dengan hijab yang masih terpasang diwajahnya, tetapi payudaraya keluar sebab kaosnya terangkat keatas. Bibirnya yang mungil padat jadwal melumat habis kemaluanku.
Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya dikala turun. Sesaat setelah itu ia menyudahi.
“ Mas, kont0lmu cukup besar serta panjang yach, keras lagi, saya kian terangsang nich.”
Saya cuma tersenyum, kemudian kuajak ia main 69, ia ingin. Kemaluananya yang banjir itu pas diwajahku, merah serta kencang, lagi Ratih masih asik mengocok kemaluanku. Dikala itu saya baru menikmati lagi kemaluan seseorang perempuan, sehabis kakakku menikah.
Saya mulai menjilati kemaluannya, harum sekali bau sabun serta bau cairan kewanitaanya, serta clitorisnya hingga memerah serta kuhisap cairan yang telah keluar, datang datang ia berteriak dikala kuhisap kemaluanya keras- keras.
“ Masss… I lovvve ittt, babbyy”, ia menjerit serta saya ketahui jika ia lagi klimaks sebab kenaluanya lagi kujilat serta dikala seperti itu saya rasakan cairan perempuan lagi tidak hanya memiliki kakakku dahulu yang asam- asam getir tetapi nikmat.
Sehabis ia klimaks, ia bilang ia capai tetapi saya tidak hirau sebab saya belum keluar serta saya bilang ke ia jika saya belum puas, dikala seperti itu game dilanjutkan.
Ia mulai melaksanakan style anjing serta saya mulai memasukkan kont0lku ke sela- sela pahanya yang menggiurkan serta saya tarik dorong sepanjang sebagian lama. Baru dijepit pahanya saja, rasanya telah di awang- awang. Terlebih jika kemaluanku dapat masuk ke kemaluanya. Cerita Daun Muda Gairah Anak Kampus Cerpensex
Sebagian lama setelah itu, saya bosan dengan style itu, serta kusuruh ia buat terletak di bawahku. Ratih memandangku dengan sayu. Lekas kukulum puting payudaranya yang nampak membeku itu, kontan ia melenguh hebat.
Nyatanya puting payudaranya ialah titik rangsangnya. Dengan diam- diam saya mulai melekatkan kemaluanku ke dalam kemaluanya yang nyatanya telah basah lagi. Kugesek gesek serta ku tekan tekan kemaluanku ke kemaluannya sebab saya tidak ingin mngambil keperawanannya, sebab saya sangat menyayangi serta menyayanginya. Cerpen Sex
Dikala saya terletak di atas Ratih, kujilati payudaranya yang memerah serta ia menjerit lama- lama serta mendesah- desah di telingaku serta membuatku tambah bernafsu serta tanpa pikir panjang- panjang lagi, saya mulai menekannya dengan nafsu dan
“ Mass… saya mauuu keluaarrr” serta saya pula menjawabnya
“ Em… kayaknya akuu jugaa maauu…” tidak hingga 2 ataupun 3 detik, badanku serta Ratih bersama bergetar hebat serta saya merasakan terdapat yang keluar dari kemaluanku diatas kemaluannya serta saya pula merasa terdapat yang membasahi kemaluanku dengan amat sangat.
Sehabis itu, Ratih terdiam sebab keletihan serta saya mulai mencium- ciumi bibirnya yang kecil serta wajahnya. Saya mulai membelai- belai rambutnya serta sebab ia sangat keletihan ia tertidur pulas.
Keesokan harinya saya terbangun serta memandang Ratih telah mengenakan baju serta jilbabnya dengan apik, setelah itu ia memelukku dan mengatakan Cerita Daun Muda Gairah Anak Kampus Cerpensex
” Mas makasih kalian tidak mengambil keperawanku, sementara itu saya telah tidak tahan lagi buat merasakan kemaluanmu yang besar itu” Saya tersenyum kemudian saya bilang
“ selaput daramu nanti hendak saya memohon pada malam awal sehabis kita menikah nanti”
Sehabis peristiwa itu, kami kerap melaksanakan lagi tetapi cuma sebatas oral serta petting saja.
POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO
0 Komentar