Cerita Hot Sedarah Nikmat Yang Luar Biasa Dengan Si Bibir Sexy



INDO SEX ASIA  -   Cerita Hot Sedarah Nikmat Yang Luar Biasa Dengan Sang Bibir Sexy Waktu itu Rounald yg masih duduk di perkuliahan memiliki sahabat akrab namanya Silvina ia berasal dari Sumatera serta katanya ia masih menumpang di rumah tantenya, kebetulan hobi kita sama ialah naik gunung pecinta alam kita kerap bersama kadangkala saya pula maen kerumahnya, serta dapat lebih sebab saya pula naksir dgn adik sepupunya namanya Seshy. Seshy merupakan anak dari tante yg rumahnya ditumpangi oleh Silvina, walaupun saya telah akrab dgn keluarganya tante tetapi saya tidak langsung pacari sang Seshy, tetapi sepanjang ekspedisi waktu telah berganti dimana bapak Seshy yg wakil rakyat wafat dunia.

Jadi Saat ini Ibunya yg mengurus seluruh industri yg dikendalaikan bapak Seshy, Harapanku buat memacari Seshy senantiasa terdapat, walaupun dikala saya berkunjung kerumahnya tidak sering berjumpa langsung dgn Seshy, malah Ibunya yg namanya Desta menemaniku, sebab kesibukannya Seshy yg di Jakarta lagi belajar di sekolah presenter stasiun Televisi swasta.

Tetapi sesungguhnya jika ingin jujur Seshy masih kalah dgn ibunya. Bu Desta lebih menawan., kulitnya lebih putih bersih, berusia serta tenang pembawaannya. Sedangkan Seshy agak sawo matang, nurun bapaknya kali? Seandainya Seshy semacam ibunya: tenang pembawaannya, keibuan serta penuh atensi, baik pula.



Tunjukan keberuntunganmu dengan bermain PokerQQ Online, Raih uang sebanyak-banyaknya



Saat ini, di rumah yg lumayan elegan itu cuma terdapat bu Desta serta seseorang pembantu. Silvina telah tidak di sana, sedangkan Seshy sekolah di ibukota, paling- paling seminggu kembali. Kesimpulannya saya di suruh bu Desta buat menolong selaku karyawan tidak senantiasa mengelola perusahaannya. Untungnya saya mempunyai keahlian di bidang pc serta manajemennya, yg saya tekuni semenjak SMA.

Sehabis mengenali manajemen industri bu Desta kemudian saya menawari program akuntansi serta keuangan dgn pc, serta bu Desta sepakat apalagi bahagia. Merancang kalkulasi bayaran proyek yg dDestangani perusahaannya, dsb.

Saya menggemari pekerjaan ini. Yg jelas dapat menaikkan duit saku saya, dapat buat menolong kuliah, yg dikala itu baru semester 2. Bu Desta berikan honor lebih dari lumayan bagi dimensi saya. Pegawai bu Desta terdapat 3 wanita di kantor, tambah saya, belom tercantum di lapangan.

Saya kerap bekerja sehabis kuliah, sore sampai malam hari, tiba menjelang pegawai yg lain kembali. Itupun jika terdapat proyek yg wajib dikerjakan. Part time begitu. Untuk saya ini cuma kerja sambilan tetapi dapat menaikkan pengalaman.

Sebab ikatan kerja antara majikan serta pegawai, ikatan saya dgn bu Desta terus menjadi akrab. Semula sih biasa saja, lama- lama semacam teman, curhat, serta sebagainya.




Saya kerap dinasehati, apalagi saking akrabnya, bercanda, saya kerap pegang tangannya, mencium tangan, pasti saja tanpa dikenal rekan kerja yg lain. Serta warnanya ia bahagia. Tetapi saya senantiasa melindungi kesopanan.

Pengalaman ini yg mendebarkan jantungku, betapapun serta siapapun bu Desta, ia sanggup menggetarkan dadaku. Walaupun telah lumayan usia wanita ini senantiasa jelDesta. Saya kira siapapun orangnya tentu berkata orang ini menawan apalagi menawan sekali.

Dasar pandai menjaga tubuh, sebab terdapat dana buat itu, giat fitnees, di rumah disediakan perlengkapannya. Jika lagi fitnees mengenakan baju fitnees ketat sangat nikmat ditatap. Ini telah saya tahu semenjak saya SMA dahulu, tetapi sebab saya kepingin mendekati Seshy, perihal itu saya kesampingkan.

Data- data individu bu Desta saya ketahui betul sebab kerap mengerjakan biodata berkaDestan dgn proyek- proyeknya. Tingginya 161 centimeter, umurnya dikala cerita ini terjalin 37 tahun, 5 bulan serta berat tubuhnya 52 kilogram. Lumayan sempurna.

Pada sesuatu hari saya lembur, sebab terdapat pekerjaan proyek serta paginya wajib didaftarkan buat diikutkan tender. Jam 22. 00 pekerjaan belom berakhir, tetapi saya agak terhibur bu Desta ingin menemaniku, sembari mengecek pekerjaanku.

Ia lumayan cermat. Jika kerja lembur begini dia malah kerap bercanda. Apalagi jika minumanku habis ia tidak segan- segan yg menuang kembali, saya malah jadi kikuk. Ia tidak enggan pegang tanganku, mencubit, tetapi saya tidak berani membalas.

Terlebih apabila lagi mencubit dadaku saya sama sekali tidak hendak membalas. Serta yg lumayan surprise tanpa ragu memijit- pijit bahuku dari balik.

“ Letih ya..? Saya pijit, nih”, katanya.

Saya cuma tersenyum, dalam hati bahagia pula, dipijit janda menawan. Terlebih yg kurasakan dadanya, tentu teteknya menyenggol kepalaku bagian balik, saya rasakan aman pula. Lambat- laun pipiku terencana saya pepetkan dgn tangannya yg lembut, ia diam saja.

Ia membalas membelai- belai daguku, yg tanpa rambut itu. Saya jadi lumayan bahagia. Nyaris jam 23. 00 baru berakhir seluruh pekerjaan, saya mensterilkan kantor serta masih dibantu bu Desta. Wah wanita ini betul- betul seseorang pekerja keras, gumanku dalam hati.

Saya bersiap- siap buat kembali, tetapi dibuatkan kopi, jadi kembali minum.

“ Kalian telah memiliki pacar Ron?”

“ Belom Bu”, jawabku

“ Masa.., tentu kalian telah memiliki. Wanita mana yg tidak ingin dgn lelaki ganteng”, katanya

“ Belom Bu, sangat kok”, kataku lagi. Kami duduk berdekatan di kursi ruang tengah, dgn penerangan yg agak redup. Entah siapa yg mendahului, kami berdua silih berpegangan tangan silih meremas lembut. Yg jelas semula saya terencana menyenggol tangannya

Bisa jadi sebab terbawa atmosfer malam yg dingin serta atmosfer ruangan yg syahdu, serta terdengar suara mobil melintas di jalur raya dan sayup- sayup suara fauna malam, saya serta bu Desta hanyut terbawa oleh atmosfer romantis.

Bu Desta yg malam itu mengenakan gaun warna hDestam serta sedikit motif bunga ungu. Sangat kontras dgn warna kulitnya yg putih bersih.

Wanita pengusaha ini kian mendekatkan tubuhnya ke arahku. Dalam keadaan yg baru saya natural ini saya jadi sangat kikuk serta canggung, tetapi anehnya nafasku kian memburu, kejar- kejaran serta bergelora semacam gemuruh ombak di Pelabuhan Ratu. Saya jadi bergemetaran, serta tidak sanggup berbuat banyak, walaupun tanganku senantiasa memegang tangannya.

“ Dingin ya Ron..?!”, katanya sendu.

Sedangkan tangan kiriku dDestarik serta mendekap lengan kirinya yg memanglah tanpa lengan pakaian itu.

“ Ya, Bu dingin sekali”, jawabku.

Terasa dingin, sedangkan tangannya pula merangkul pinggangku. Bau wewanginan semerbak di dekat, saya duduk, menaikkan atmosfer romantis

“ Jika ketahuan Darti( pembantunya), gimana Bu?”, kataku gemetar.

“ Darti tidak hendak masuk ke mari, pintunya terkunci”, katanya.

Saya jadi nyaman. Kemudian saya berupaya mengecup kening wanita lincah ini, ia tersenyum kemudian ia menengadahkan mukanya. Tanpa diajari ataupun diperintah oleh siapapun, kukecup bibir indahnya.

Ia menyongsong dgn senyuman, kami silih berciuman bibir silih melumat bibir, lidah kami berjumpa mencari mencari kenikmatan di tiap sudut- sudut bibir serta rongga mulut tiap- tiap. Tangankupun mulai meraba- raba tubuh sintal bu Desta, diapun tidak kalah meraba- raba punggungku serta apalagi menyusup dibalik kaosku. Saya jadi terus menjadi terangsang dalam game yg indah ini.

Sejenak sela waktu, kami silih berpandangan ia tersenyum manis apalagi amat manis, dibandingkan waktu- waktu sebelomnya.

Kami berangkulan kembali, seolah- olah 2 sepasang yg lagi mabuk asmara lagi bermesraan, sementara itu antara majikan serta pegawainya. Ia mulai mencumi leherku serta menggigit lembut semantara tanganku mulai meraba- raba tubuhnya, awal pantatnya, setelah itu menjalar ke pinggulnya.

“ Semenjak kalian kesini dgn Silvina dahulu, saya telah berpikir:“ Ganteng banget ini anak!””, katanya separuh berbisik.

“ Ah bunda ada- ada saja”, kataku mengelak walaupun saya bahagia menemukan sanjungan.

“ Saya tidak merayu, sangat”, katanya lagi.

Kami kian merangsek bercumbu, birahiku kian menanjak naik, dadaku terus menjadi bergetar, demikian pula dada bu Desta. Diapun terlihat bergetaran serta suaranya agak parau.

Setelah itu saya beranjak, berdiri serta menarik tangan bu Desta yg biar turut berdiri. Dalam posisi ini ia saya dekap dgn hangatnya. Hasrat kelakianku jadi meningkat bangkit serta terasa seolah membelah celana yg saya gunakan.

Kemudian saya bimbing ia ke kamarnya, bagai kerbau dicocok hidungnya bu Desta bagi saja. Kami tiduran bersama di spring bed, kembali kami bergumul silih berciuman serta becumbu.

“ Gimana jika saya tidur di mari saja, Bu”, pintaku lirih.

Dia berpikir sejenak kemudian mengangguk sembari tersenyum. Setelah itu ia beranjak mengarah lemari serta mengambil baju sembari menyodorkan kepada saya.

“ Ini gunakan punyaku”, ia menyodorkan baju tidur.

Kemudian saya melorot celana panjangku serta kaos setelah itu mengenakan kimononya.

Saya jadi terlena. Dalam dekapannya saya tertidur. Baru dekat separuh jam saya terbangun lagi. Dalam keadaan begini, jelas saya sulit tidur.

Hawa terasa dingin, saya mendekapnya kian kencang. Ia menyusupkan kaki kanannya di selakangan saya. Kemaluanku kian bergerak- gerak, sedangkan cumbuan berlangsung, kemaluanku terus menjadi menggila kencangnya, yg sebetulnya semenjak tadi di kursi.

Saya berpikir jika telah begini gimana? Apakah saya lanjutkan ataupun diam saja? Lama saya berfikir buat berkata tidak! Tetapi tidak dapat ditutupi kalau hasrat, nafsu birahiku kokoh sekali yg mendesak melonjak- lonjak dalam dadaku bercampur aduk hingga kepada ubun- ubunku.

Walaupun saya diamkan sebagian dikala, senantiasa saja kejaran libido yg terasa lebih kokoh. Memanglah saya siuman, wanita yg terdapat didekapanku merupakan majikanku, tantenya Silvina, mamanya Seshy, tetapi selaku lelaki wajar serta berusia saya pula merasakan kenikmatan bibir serta rasa perasaan bu Desta selaku wanita yg sintal, menawan serta luar biasa.

Sedikitnya saya telah merasakan kehangatannya tubuhnya serta perasaannya, walaupun pengalaman ini baru awal kali kualami.

Saya tidak kuasa berkeputusan, dalam keadaan semacam ini saya terus menjadi bergemetaran, antara mengelak serta hasrat yg menggebu- gebu. Saya perhatikan mukanya di dasar sorot lampu bed, terencana saya amati lama dari dekat, mukanya memancarkan penyerahan selaku wanita, di depan lelaki berusia.

Pelan- pelan tanganku menyusup di balik gaunnya, meraba pahanya ia mengeliat pelan, saya tidak ketahui apakah ia tidur ataupun pura- pura tidur. Saya cium lembut bibirnya, serta ia menyambutnya. Berarti ia tidak tidur. Ku singkap gaun tidurnya setelah itu kulepas, ia mengenakan beha warna putih serta celana dalamnya pula putih.

Saya jadi tambah takjub memandang kemolekan tubuh bu Desta, putih serta indah banget. Ku raba- raba tubuhnya, ia mengeliat geli serta membuka matanya yg sayu. Jari- jari lentiknya menyusup ke balik pakaian tidur yg kupakai serta menarik talinya pada bagian perutku, kemudian pakaianku terlepas. Saat ini akupun cuma gunakan celana dalam saja.

“ Kalian ganteng banget, Ron, besar tubuhmu berapa, ya?”, bisiknya. Saya tersenyum bahagia.

“ Makasih. Terdapat 171. Bu Desta pula menawan sekali”, mendengar jawabanku, ia cuma tersenyum.

Saya berupaya membuka behanya dgn membuka kaDestannya di punggungnya, setelah itu keplorotkan celana dalamnya sehingga saya terus menjadi takjub memandang keelokan alam yg tiada tara ini. Perihal ini menjadikan dadaku terus menjadi bergetar.

Betapa tidak?! Saya berhadapan langsung dgn wanita tanpa busana yg berbadan indah, yg sepanjang ini cuma kulihat melalui gambar- gambar orang asing saja. Saat ini langsung mengamati dari dekat sekali apalagi dapat meraba- raba.

Wanita yg sepanjang ini saya amati berkulit putih bersih cuma pada bagian wajah, bagian kaki serta bagian lengan ini, saat ini nampak seluruhnya tiada yg tersisa. Luar biasa! Darahku terus menjadi mendidih, memandang panorama alam nan indah itu.

Di dikala saya masih bengong, pelan- pelan saya melorot celana dalamku, saya serta bu Desta bersama takberpakaian. Kemaluanku betul- betul optimal kencangnya. Kami berdua berpelukkan, silih meraba serta membelai.

Kaki kami berdua silih menyilang yg berpangkal di selakangan, silih mengesek. Kemaluanku yg kencang turut membelai paha indah bu Desta. Sedangkan itu dia membelai- belai lembut kemaluanku dgn tangan halusnya, yg bawa dampak nikmat luar

Tanganku membela- belai pahanya setelah itu kucium mulai dari lutut merambat pelan ke pangkal pahanya. Dia mendesah lembut. Dadaku kian bergetaran sebab kami silih mencumbu, saya meraba selakangannya, terdapat rerumputan di situ, tidak sangat rimbun jadi lezat ditatap.

Ia mengerang lembut, kala jemariku memegang bibir vaginanya. Mulutku menciumi buah dadanya dgn lembut serta mengedot puntingnya yg bercorak coklat kemerah- merahan, kemudian membenamkan wajahku di antara kedua buah dadanya.

Sedangkan tangan kiriku meremas lembut teteknya. Desisan serta erangan lembut timbul dari mulut indahnya. Saya terus menjadi bernafsu walaupun senantiasa gemetaran. Tanganku mulai aktif memainkan selakangannya, yg nyatanya basah itu.

Saya penasaran, kemudian kubuka kedua pahanya, setelah itu kusingkap rerumputan di dekat keperempuanannya. Bagian- bagian warna pink itu saya belai- belai dgn jemariku. Klitorisnya, ku mainkan, mengasyikkan sekali.

Desta mengerang lembut sembari menggerakkan pelan kaki- kakinya. Kemudian jariku kumasukkan keterowongan pink tersebut serta menari- nari di dalamnya. Ia terus menjadi bergelincangan. Kelanjutannya dia menarikku.

“ Mari Ron” saya tidak tahan”, katanya berbisik

Serta merangkulku ketat sekali, sehingga bagian yg menonjol di dadanya tertekan oleh dadaku. Saya mulai menindih tubuh sintal itu, sembari bertumpu pada kedua siku- siku tanganku, biar dia tidak berat menompang badanku. Cerita Sex Terbaru

Sedangkan itu senjataku terjepit dgn kedua pahanya. Dalam posisi begini saja enaknya telah bukan main, getaran jantungku kian tidak tertib. Sembari menciumi bibirnya, serta lehernya, tanganku meremas- remas lembut buah dadanya.

Kemaluanku menggesek- gesek sekalangannya, ke arah atas( perut), setelah itu turun berulang- ulang Tidak lama setelah itu kakinya direnggangkan, kemudian pinggul kami berdua beringsut, buat mengambil posisi pas antara senjataku dgn lubang keperempuanannya. Sebagian kali kami beringsut, tetapi belom pula hingga kepada sasarannya. Kemaluanku belom pula masuk ke vaginanya








“ Alot pula”, bisikku. Bu Desta yg masih di bawahku tersenyum.

“ Sabar- sabar”, katanya. Kemudian tangannya memegang kemaluanku serta menuntun memasukkan ke

arah keperempuanannya.

“ Telah ditekan… pelan- pelan saja”, katanya. Akupun menuruti saja, memencet pinggulku…

“ Blesss”, masuklah kemaluanku, agak seret, tetapi tanpa hambatan. Nyatanya gampang! Pada dikala masuk seperti itu, rasa nikmatnya amat sangat. Seakan saya baru merambah dunia lain, dunia yg sama sekali baru bagiku.

Saya memanglah sempat memandang film orang beginian, namun buat melaksanakan sendiri baru kali ini. Nyatanya rasanya lezat, aman, menyenangkan. Wonderful! Betapa tidak, dalam usiaku yg ke 23, baru merasakan kehangatan serta kenikmatan tubuh wanita.

Gerakanku menjajaki naluri lelakiku, mulai naik- turun, naik- turun, kadangkala kilat kadangkala lelet, sembari memandang ekspresi wajah bu Desta yg merem- melek, mulutnya sedikit terbuka, sembari keluar suara tidak disengaja desah- mendesah. Merasakan kenikmatannya sendiri.

“ Ah… uh… eh… hem””

Kala saya menekankan pinggulku, ia menyongsong dgn memencet pula ke atas, biar kemaluanku masuk memencet hingga ke dasar vaginanya. Getaran- getaran perasaan menyatu dgn lenguhan serta rasa kenikmatan berjalan merangkak hingga berlari- lari kecil berkejar- kejaran.

Di tengah kejadian itu bu Desta berbisik

“ Kalian jangan sangat keburu nafsu, nanti kalian kilat letih, santai saja, pelan- pelan, simak iramanya”, kala saya mulai menggenjot dgn semangatnya.

“ Ya Bu, maaf”, akupun menuruti perintahnya.

Kemudian saya cuma menggerakkan pinggulku ala kadarnya menjajaki gerakan pinggulnya yg cuma sesekali dicoba. Nyatanya model ini lebih aman serta gampang dinikmati. Sesekali kedua kakinya dinaikan serta hingga ditaruh di atas bahuku, ataupun setelah itu dibuka lebar- lebar, apalagi kadangkala dirapatkan, sehingga terasa kemaluanku terjepit ketat serta terus menjadi seret.

Gerak apapun yg kami jalani berdua bawa dampak kenikmatan tertentu. Sehabis lebih dari 10 menit, saya menikmati tubuhnya dari atas, ia membuat sesuatu gerakan serta saya ketahui artinya, ia memohon di atas.

Saya tidur terlentang, setelah itu bu Desta mengambil posisi tengkurap di atasku sembari menyatukan perlengkapan vital kami berdua. Bersebadanlah kami kembali. Dia memasukkan kemaluanku rasanya ketat sekali menghujam hingga dalam.

Hingga sebagian dikala bu Desta menggerakkan pinggulnya, buah dadanya bergelantungan terlihat indah sekali, kadangkala menyapu wajahku. Saya meremas kuat- kuat bongkahan pantatnya yg bergoyg- goyg. Buah dadanya disodorkan kemulutku, langsung kudot.

Gerakan wanita berambut sebahu ini kian memesona di atas badanku. Kadangkala semacam orang berenang, ataupun menari yg berpusat pada gerakan pinggulnya yg aduhai. Bayg- bayg gerakan itu terlihat indah di kaca sebelah ranjang.

Tubuh putih nan indah wanita separuh baya menaiki tubuh pemuda agak coklat kekuning- kuningan. Betul- betul lintas generasi!

Adegan ini berlangsung lebih dari 5 belas menit, makin lama makin kencang serta kilat, gerakannya. Nafasnya makin tidak tertib, sedikit liar. Seperti mengejar setoran saja. Tanganku mempererat rangulanku pada pantat serta pinggulnya, sedangkan mulutku sesekali mengulum punting buah dadanya. Rasanya lezat sekali. Sehabis kerja keras majikanku itu mendesah sejadi- jadinya”

“ Ah… uh, eh… saya, ke.. luaar.. Ron..”, warnanya dia orgasme.

Puncak kenikmatannya diraihnya di atas badanku, nafasnya berkejar- kejaran, terengah- engah merasakan keenakan yg menggapai klimaknya.

Nafasnya berkejar- kejaran, gerakannya lelet laun berangsur melemah, kesimpulannya diam. Dia jadi lemas di atasku, sembari mengendalikan nafasnya kembali. Saya mengusap- usap punggung mulusnya. Sesekali dia menggerak- gerakkan pinggulnya pelan, pelan sekali, merasakan sisa- sisa puncak kenikmatannya. Sebagian menit ia masih menindih saya.

Sehabis pulih tenaganya, ia tidur terlentang kembali, siap buat saya tembak lagi. Saat ini giliran saya menindihnya, serta mulai mengerjakan aktivitas semacam tadi. Gerakan ku pelan pula, ia merangku l saya. Naik turun, keluar masuk.

Dikala masuk seperti itu rasa nikmat luar biasa, terlebih ia dapat menjepit- jepit, hingga sebagian kali. Sangat saya menikmati seluruhnya tubuh bu Desta. Ruaar biasa! Seketika sesuatu dorongan tenaga yg kokoh hingga diujung senjataku, aliran darah, tenaga serta perasaan terpusat di situ, yg memunculkan kekuatan dahsyat tiada tara. Cerita Sex Terbaru

Tenaga itu menekan- nekan serta penuhi lorong- lorong rasa serta perasaan, silih memburu serta kejar- kejaran. Didorong oleh gairah luar biasa, memunculkan dampak gerakan kian keras serta kokoh menghimpit tubuh indah, yg mengimbangi dgn gerakan gemulai memesona.

Kesimpulannya tenaga yg menghentak- hentak itu keluar bawa kenikmatan luar biasa”, suara tidak disengaja keluar dari mulut 2 insan yg lagi dilanda kenikmatan. Air maniku terasa keluar tanpa kendali, menyemprot penuhi lubang kenikmatan kepunyaan bu Desta.

“ Ahh… egh… egh… uhh”, suara kami bersaut- sahutan.

Bibir indah itu kembali kulumat kian seru, diapun kian merapatkan tubuhnya paling utama pada

bagian dasar perutnya, kokoh sekali. Menyatu seluruhnya,

“ Saya” keluar Bu”, kataku terengah- engah.

“ Saya pula Ron”, suaranya agak lemah.

“ Lho keluar lagi, tadi kan telah?! Kok dapat keluar lagi?!”, tanyaku agak heran.

“ Ya, dapat 2 kali”, jawabnya sembari tersenyum puas.

Kami berdua berkeringat, walaupun hawa di luar dingin. Rasanya lumayan menghabiskan tenaga, bagai habis naik gunung saja, lempar lembing ataupun habis dari ekspedisi jauh, tetapi saya masih dapat merasakan sisa- sisa kenikmatan bersama.

Selang sebagian menit, sehabis kenikmatan berangsur menurun, serta terasa lembek, saya mencabut senjataku serta tiduran terlentang di sisinya sembari menghela napas panjang. Puas rasanya menikmati segala kenikmatan tubuhnya.

Wanita memiliki wujud tubuh indah itupun nampak puas, seolah terlepas dari dahaganya, yg nampak dari goresan senyumnya. Saya amati selakangannya, terdapat ceceran air maniku putih kental meleleh di bibir vaginanya apalagi terdapat yg di pahanya.

Pengalaman malam itu sangat luar biasa, sampai hingga berapa kali saya menaiki bu Desta, saya kurang ingat. Yg jelas kami beradu nafsu nyaris sejauh malam serta kurang tidur.

Keesokan harinya. Busa- busa sabun penuhi bathtub, saya serta bu Desta mandi bersama, kami silih menyabun serta menyikat, segala sisi- sisi tubuhnya kami telusuri, tercantum bagian yg sangat individu. Yg menyenangkan pula kala ia menyabun kemaluanku serta mengocok- kocok lembut. Saya bahagia sekali serta telah benda pasti bawa dampak nikmat.

“ Saya heran benda ini semalaman kok tegak terus, seperti tugu Silvinas, besar lagi. Dimensi jumbo

lagi?!”, katanya sembari menimang- nimang tititku.

“ Kan Bunda yg buat begini?!”, jawabku. Kami tersenyum bersama.

Sehabis mandi, kuintip melalui jendela kamar, Darti lagi nyapu taman depan, jika saya keluar rumah tidak bisa jadi, dapat ketahuan. Waktu baru jam separuh 6. Namun senjata ini belom pula turun, seketika hasrat lelakiku kembali bangkit kencang sekali.

Kembali meletup- letup, jantung berdetak kian kencang. Lagi- lagi saya mendekati janda yg telah berpakaian itu, serta kupeluk, kuciumi. Saya agak membungkuk, sebab saya lebih besar. Bau wewangian semerbak disekujur tubuhnya, rasanya lebih segar, sehabis mandi.

Kemudian ku lepas gaunnya, ku tanggalkan behanya serta kuplorotkan celana dalamnya. Kami berdua kembali berbugil ria serta mengarah tempat tidur. Kedua insan lelaki wanita ini silih bercumbu, mengulangi kenikmatan tadi malam.

Dia terbaring dgn manisnya, panorama alam yg indah paduan antara pinggul depan, pangkal paha, serta rerumputan sedikit di tengah menutup samara- samar huruf“ V”, tanpa terdapat gumpalan lemaknya.

Saya buka dgn pelan kedua pahanya. Saya ciumi, mulai dari lutut, setelah itu merambat ke paha mulusnya. Sedangkan tangannya mengurut- urut lembut kemaluanku. Badanku mulai bergetaran, kemudian saya membuka selakangannya, menyibakkan rerumputan di situ.

Saya mau memandang secara jelas benda miliknya. Jariku memegang barang yg bercorak pink itu, mulai bagian atas membelai- belainya dgn lembut, sesekali mencubit serta membelai kembali. Bu Desta bergelincangan, tangannya kian erat memegang tititku.

Setelah itu jariku mulai masuk ke lorong, setelah itu menari- nari di situ, semacam malam tadi. Tetapi bibir, serta terowongan yg didominasi warna pink ini lebih jelas, bagai bunga mawar yg merekah. Sebagian dikala saya melaksanakan game ini, serta jadi mengerti serta jelas betul struktur keperempuanan bu Desta, yg menghebohkan tadi malam.

Gelora nafsu kian menggema serta menjalar seantero tubuh kami, silih mencium serta mencumbu, makin memanas serta berlari kejar- kejaran. Semacam ombak laut mendesir- desir menerpa tepi laut. Tiada kendali yg bisa mengekang dari kami berdua.

Terlebih kala puncak kenikmatan mulai terlihat serta mendekat ketat. Suatu kejutan, tanpa saya duga sebelomnya kemaluanku yg semenjak tadi di urut- urut setelah itu dikulum dgn lembutnya. Awal dijilati kepalanya, kemudian dimasukkan ke rongga mulutnya.

Rasanya saya diajak melayg ke angkasa besar sekali mengarah bulan. Saya jadi keletihan. Tahap selanjutnya ia mengambil posisi tidur terlentang, sedangkan saya pasang kuda- kuda, tengkurap yg bertumpu pada kedua tangan saya.

Saya mulai memasukkan kemaluanku ke arah lubang keperempuanan bu Desta yg tadi telah saya“ pelajari” bagian- bagiannya secara seksama itu. Barang ini memanglah rasanya tiada tara, kala kumasukkan, tidak cuma saya yg merasakan enaknya penetrasi, namun pula bu Desta merasakan kenikmatan yg luar biasa, nampak dari ekpresi mukanya, serta desahan lembut dari mulutnya.

“ Ah”, desahnya tiap saya memencet senjataku ke arah selakangannya, sembari menekankan pula pinggulnya ke arah tititku. Kami berdua mengulangi mengarungi samodra birahi yg luar biasa, pagi itu.

Cerita seks cersex xxx bokep cerita berusia ngentot seks mesum, bokep seks perawan, seks perangsangku, cerita hot terkini cerita berusia. 18++

Seluruhnya telah berakhir, saya keluar rumah dekat jam separuh 8, dikala Darti cuci di balik. Dalam ekspedisi kembali saya termenung, Betapa peristiwa tadi malam bisa berlangsung begitu kilat, tanpa liku- liku, tanpa terpikirkan sebelomnya.

Suatu wisata seks yg tidak terduga sebelomnya. Kenikmatan yg kuraih, prosesnya lembut, semulus paha bu Desta. Pendek, kilat serta mengalir begitu saja, tetapi bawa kenikmatan yg menghebohkan. 




POKER | CAPSA SUSUN | GAME ADU-Q | BANDAR-Q | BANDAR POKER | SAKONG ONLINE | DOMINO

Posting Komentar

0 Komentar