Ticker

6/recent/ticker-posts

Tante Jadi Sange Karna Di Petting



INDOSEXASIA -  Saya sedikit hendak membahas cerita sex tante sendiri, saya merupakan seseorang perempuan karir dimana kehidupanku telah mapan, 2 tahun kemarin saya memutuskan buat resign dari pekerjaanku serta saya mau membenahi rumah tanggaku yang sepanjang 6 tahun ini tidak berbicara dengan suamiku.

Kami mempunyai banyak aktivitas sendiri sendiri, kami telah memiliki satu anak serta ia berkuliah di luar negara jadi kesimpulannya hening dirumah, tetapi memanglah saya telah terdapat hasrat buat mengawali dari dini lagi suatu ikatan dengan suamiku, tetapi dengan kagetnya saya malah suamiku memlilih buat cerai dikala saya telah keluar dari pekerjaanku.

Serta apa yang dapat saya buat nyatanya suamiku di luar situ telah memiliki perempuan simpanan lain, saya pula tidak dapat menyalahkan sebab saya pula telah tidak bersemangat mengenali kabar itu, serta seluruhnya bisa jadi telah takdirku serta saya wajib lakukan dengan tegar.


MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI

>> HAWAIPOKER <<




Saya yang umurnya telah tiba kepala 3 serta saya tidak bermimpi unutk menikah lagi. Keseharianku lebih banyak saya buat buat jalur jalur dengan temanku, kadangkala pula saya serta sahabat temanku traveling sebagian hari di kota lain buat menghabiskan waktu serta menyegarkan benak.

Dikala saya berangkat kemarin saya menyuruh keponakanku buat tinggal dirumahku, saya memandang keluarganya yang ekonominya cocok cocok san jadi lebih baik ia tinggal dirumahku sehingga buat kost memerlukan bayaran pula.

Buat membayar kuliah saja keluarganya mati matian buat mencari duit, keponakanku bernama Herman, ia dikala ini berumur 20 tahun di tinggal di rumahku di lantai 2, keponakanku Herman sunguh sopan serta ketahui diri, sehingga saya pula dapat menggunakan ia buat melindungi rumahku apabila saya lagi berangkat traveling bersama sahabat temanku, tidak hanya itu Herman pula bawa berkah.

Dikala pagi hari saya lagi malas buat bangun dari tempat tidurku, sebab baru hari kemarin kembali dari negara kincir angin serta kebetulan hari itu hari minggu memanglah saya terencana buat bermalas malasan buat tidur sepuasku, pembantuku hari itu pula saya liburkan asal tidak menggangu pribadi tidurku.




Saya masih letih pakaian tidurku yang tipis bercorak putih menyelimuti tubuhku, saya amati tubuhku sekilas agak gempal saya pikir sepatutnya telah mulai senam lagi, nampak jam membuktikan jam 9 pagi dengan mata sayup sayup saya dengar suara kaki yang melangkah mengarah kamar ku, terdengar suara ketukan pintu memanglah terencana saya diamkan bisa jadi saja itu pembantuku yang terdapat butuh denganku.

Selamat pagi tante, terdengar suara laki laki ohh nyatanya Herman, dalam batinku ingin apa ia pagi pagi ini mencariku, saya masih terpejam serta melentangkan tubuhku kedua tanganku dibawah bantal, Herman memanggil namaku Tante Tante dengan ketukan kesekian kali.

Tidak lama setelah itu saya mendengar kunci pintu di putar serta nampak kepala Herman yang mengintip dari balik pintu kamar, saya sedikit melirik dari sudut mataku saya tidak ingin diganggu, Herman terus menjadi berjalan mendekatiku” Tante bisikan suaranya terdengar, saya diam saja serta berpura pura saya tertidur pulas.

Sebagian setelah itu saya tidak mendengar apapun, tidak kusangka Herman nyatanya telah disampingku kurasakan badannya bergesakan dengan pahaku, saya teringat dikala itu saya masih mengenakan gaun yang tipis sehingga celana dalamku agak nampak ngeplat serta Bhku, saya intip dari celah mataku Herman memandang tubuhku dengan mata yang menganga sembari menelan ludah, pelan pelan tangannya Herman mengarah kegaunku.

Sangat hatiku terus menjadi berdebar“ ingin mengapa ini bocah? Tetapi saya terus berpura pura memejamkan mata. Suara Herman memanggilku“ Tante Tante” bisa jadi ia lagi membenarkan kalau kau lagi tertidur pulas, saya masih berpura pura tidur setelah itu saya rasakan gaunku sedikit terdapat angin yang masuk memegang tubuhku tangan Herman membuka gaunku serta memegang bibirku, sangat saya tambah kaget sekali tetapi saya berupaya unutk tenang supaya tidak terdapat curiga.

Kurasakan tangannya Herman mengelus ngelus tanganku saya masih memejamkan mataku, dikala saya intip lagi nyatanya wajah Herman sangat dekat dengan wajahku, tetapi saya percaya jika Herman tidak mengenali jika saya lagi berpura pura tidur lelap, nafasku saya atur dengan tenang serta selembut bisa jadi, tangannya Herman mulai bandel dengan mengelus ngelus leherku, secara tidak langsung bulu kudukku berdiri.





Lebih bussyetny lagi tanganya masuk kedalam celah Bhku, dini dini ia cuma mengelus ngelus pemukaan payudaraku tetapi kurasakan dadaku diremas remas, secara tidak langsung saya mulai horny telah lama saya tidak merasakan sentuhan laki laki, saya putuskan buat diam serta menikmati seluruh perbuatan Herman.

Saat ini tangan Herman lagi berupaya membuka kancing BH- ku dari depan, tidak lama setelah itu kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas serta memilin puting susuku. Saya mau merintih nikmat tetapi nanti malah buatnya khawatir, jadi kurasakan remasannya dalam diam.

Kurasakan tangannya gemetar kala memijat puting susuku, kulirik pelan, kulihat Herman mendekatkan mukanya kearah buah dadaku, kemudian dia menjilat- jilat puting susuku, tubuhku mau menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, saya terus bertahan. Kulirik puting susuku yang bercorak merah tua telah berkilat oleh air liurnya, perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

Mulutnya terus menyedot puting susuku diiringi dengan gigitan- gigitan kecil. Tangan kanan Herman mulai menelusuri selangkanganku, kemudian kurasakan jarinya meraba vaginaku yg masih tertutup CD, saya tidak ketahui apakah vaginaku telah basah ataupun belum, yang jelas jari- jari Herman menekan- nekan lubang vaginaku dari luar CD. Kemudian kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD- ku, jantungku berdebar keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku.

Jari- jari Herman lagi berupaya merambah lubang vaginaku, kemudian kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Saya wajib mengakhiri sandiwaraku, saya telah tidak tahan lagi, kubuka mataku sembari menyentakkan tubuhku.“ Herman!! Mengapa kalian?”, Saya berupaya bangun duduk, tetapi kedua tangan Herman menekan pundakku dengan keras.

Seketika Herman mencium mulutku sedini kilat, saya berupaya memberontak, kukerahkan segala tenagaku, tetapi Herman kian keras menekan pundakku, malah pemuda itu saat ini menindih tubuhku, saya kesusahan bernapas ditekan oleh badannya yang besar.

Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, saya pura- pura menolak.“ Tante.., maafkan aku. Telah lama aku mau merasakan ini, maafkan aku tante” Herman membebaskan ciumannya kemudian memandangku dengan pemikiran memohon.“ Kalian kan dapat dengan sahabat kalian yang masih muda.

Tante kan telah tua” Ujarku lembut..“ Tetapi aku telah tergila- gila dengan tante.., aku hendak memuaskan tante sepuas- puasnya”, Jawab Herman.“ Ah kalian.., ya sudahlah terserah kalian sajalah”, Saya pura- pura menghela nafas panjang, sementara itu tubuhku telah tidak tahan mau dijamah olehnya. Setelah itu Herman membebaskan gaun tidurku, sehingga saya hanya mengenakan celana dalam saja.

Kemudian Herman membebaskan pakaiannya, sehingga saya dapat memandang penisnya yang besar sekali, penis itu telah mengencang keras. Herman mendekat ke arahku.“ Tante diam saja ya”, Kata Herman. Saya diam sembari tiduran telentang, setelah itu Herman mulai menciumi wajahku, telingaku dijilatinya, saya mengerang- erang, setelah itu leherku dijilat pula, sedangkan tangannya meremas buah dadaku dengan lembut.

Tidak lama setelah itu Herman merenggangkan kedua pahaku, kemudian kepalanya menyusup ke selangkanganku. vaginaku yang masih tertutup CD dijilat serta dihisap- hisapnya, saya menggeliat- geliat menahan rasa nikmat yang luar biasa. Kemudian Herman menarik CD- ku hingga copot, kedua kakiku diangkatnya hingga pinggulku pula terangkat, sehingga tubuhku menekuk, kulihat vaginaku yang berbulu sangat rimbun itu menuju ke wajahku, punggungku agak sakit, tetapi kutahan, saya mau ketahui apa yang hendak dikerjakannya.

Setelah itu Herman mulai menjilati vaginaku, kulihat lidahnya terjulur menyibak bulu vaginaku, kemudian menyusup ke belahan bibir vaginaku, saya merintih keras, nikmat sekali, clitorisku dihisap- hisapnya, kurasakan lidahnya menjulur masuk ke dalam lubang vaginaku, mulutnya telah bergelimang lendirku, saya terangsang sekali memandang kelahapan pemuda itu menikmati vaginaku, sementara itu kupikir vaginaku telah tidak menarik lagi.“ Lezat Herman? Bau kan?”, Bisikku sembari terus melihatnya melahap lubangku.“ Lezat sekali tante, aku suka sekali baunya”, Jawab Herman, saya kian terangsang.





Tidak lama saya merasakan puncaknya kala Herman kian dalam memasukkan lidahnya ke dalam vaginaku.“ Herman.., aa.., enaakk” Kurasakan tubuhku ngilu seluruh kala menggapai orgasme, Herman terus menyusupkan lidahnya keluar masuk vaginaku. Kuremas- remas serta kugaruk- garuk rambut Herman.

Setelah itu kulihat Herman mulai menjilat lubang pantatku, saya kegelian, tetapi Herman tidak hirau, dia berupaya membuka lubang pantatku, saya mengerahkan tenaga semacam lagi buang air sehingga kulihat lidah Herman sukses menyusup kesela lubang pantatku, saya mulai merasakan kenikmatan bercampur geli.

“ Terus aduh nikmat banget, geli.., teruss.., hh..”, Saya mengerang- erang, Herman terus menusukkan lidahnya ke dalam lubang pantatku, kadang- kadang jarinya dimasukkan ke dalam kemudian dikeluarkan lagi buat dijilat sembari memandangku.

“ Lezat? Jorok kan?”.

Lezat tante.., nikmat kok”, Jawab Herman, tidak lama setelah itu saya kembali orgasme, saya ketahui lendir vaginaku telah membanjir.

Kucoba mencapai penis Herman, tetapi susah sekali. Saya merasa kebelet mau berkemih, seketika tanpa bisa kutahan air kencingku memancar sedikit, saya berupaya menahannya.

“ Aduh sorry.., tidak tahan ingin berkemih dahulu” Saya mau bangun tetapi kulihat Herman langsung menjilat air kencingku yang bercorak agak kuning.

Edan! Saya berupaya menjauh, tetapi dia malah menyurukkan segala mulutnya ke dalam vaginaku.

aa.., jangan Herman.., jangan dijilat, itu kan berkemih Tante” Saya bangun berjalan ke kamar mandi, kulihat Herman mengikutiku..“

Tante berkemih dahulu, Herman jangan turut ah.., malu”, Kataku sembari menutup pintu kamar mandi, tetapi Herman menahan serta turut masuk.“ Aku mau amati Tante”.“ Terserah deh”.“ Aku mau merasakan air berkemih tante”, Saya tersentak.

“ Edan kalian? Masak air berkemih ingin..”, Belum habis ucapanku, Herman telah telentang di atas lantai kamar mandiku.“ Please tante..”, Hatiku berdebar, saya belum sempat merasakan gimana mengencingi orang, siapa yang ingin? Eh saat ini terdapat yang meminta buat dikencingi. Kesimpulannya kuputuskan buat berupaya.

“ Terserah deh..” Jawabku, kemudian saya berdiri diantara kepalanya, setelah itu pelan- pelan saya jongkok di atas mukanya, kurasakan vaginaku memegang hidungnya. Ari menekan pinggulku sehingga hidungnya amblas ke dalam vaginaku, saya tidak hirau, kugosok- gosok vaginaku di situ, serta sensasinya luar biasa, setelah itu lidahnya mulai menjulur kemudian menjilati lubang pantatku lagi, sedangkan saya telah tidak tahan.

“ Awas.., ingin keluar” Herman memejamkan matanya. Kuarahkan lubang vaginaku ke mulutnya, kukuakkan bibir vaginaku biar air kencingku tidak memencar, kulihat Herman menjulurkan lidahnya menjilati bibir vaginaku, kemudian memancarlah air kencingku dengan sangat deras, seluruhnya masuk ke dalam mulut Herman, sebagian besar keluar lagi.

Seketika Herman menusuk vaginaku dengan jarinya sehingga kencingku tertahan mendadak, kenikmatan yang luar biasa kurasakan kala kencingku tertahan, kemudian vaginaku ditusuk terus keluar masuk dengan jarinya.

Kira- kira 1 menit kurasakan kencingku kembali memancar dashyat, sembari berkemih sembari kugosok- gosokkan vaginaku ke segala wajah Herman. Pemuda itu masih memejamkan matanya. Kesimpulannya kulihat kencingku habis, yang keluar hanya tetes tersisa diiringi lendir bening keputihan menjuntai masuk ke dalam mulut pemuda itu, serta Herman menjilat dan menghirup habis.

Saya pula tidak tahan, kucium mulut Herman dengan lahap, kurasakan lendirku sedikit asin, kuraih penis Herman, kukocok- kocok, setelah itu kuselomoti penis yang besar itu.

Kusuruh Herman nungging diatas wajahku, kemudian kusedot penisnya yang telah basah sekali oleh lendir bening yang selalu menetes dari lubang kencingnya. Herman mulai memompa penisnya di dalam mulutku, keluar masuk seolah- olah mulutku merupakan Miss V, saya tidak hirau, kurasakan Herman lagi mencelucupi vaginaku sembari mengocok lubang pantatku.

Kuberanikan berupaya menjilat lubang pantat Herman yang sedikit berbulu serta bercorak kehitam- hitaman. Tidak terdapat rasanya, kuteruskan menjilat lubang pantatnya, kadang- kadang kusedot bijinya, kadang- kadang penisnya kembali masuk ke mulutku.

Tidak lama setelah itu kurasakan badan Herman mengencang kemudian dia menjerit keras. penisnya menyemburkan air sperma panas yang banyak sekali di dalam mulutku. Kuhisap terus, kucoba buat menelan seluruh air sperma yang rada asin itu, sebagian menyembur ke wajahku, ku kocok penisnya, Herman semacam meregang nyawa, badannya berliuk- liuk diiringi erangan- erangan keras.

Sehabis sebagian lama, kesimpulannya penis itu agak merenggang, tetapi terus kuhisap.“ Tante ingin coba berkemih Herman tidak?” Saya mau menolak, tetapi kupikir itu tidak fair.“ Ya deh.. Tetapi sedikit aja” Jawabku. Setelah itu Herman berlutut di atas wajahku, kemudian kedua tangannya mengangkut kepalaku sehingga penisnya pas menuju kemulutku. Kujilat- jilat kepala penisnya yang masih berdahak.

Tidak lama setelah itu air berkemih Herman menyembur masuk ke dalam mulutku, terasa panas serta asin, sedikit getir. Kupejamkan mataku, yang kurasakan setelah itu air berkemih Herman terus menyembur ke segala wajahku, sebagian kuminum. Herman memukul- mukulkan penisnya ke wajah serta mulutku.

Sehabis habis kencingnya, saya kembali menyedot penisnya sembari mengocok pula. Kira- kira 2 menit penis Herman mulai tegang kembali, keras semacam kayu. Herman kemudian memusatkan penisnya ke vaginaku, kutuntun penis itu masuk ke dalam vaginaku.

Setelah itu pemuda itu mulai memompa penis besarnya ke dalam vaginaku. Saya merasakan kenikmatan yang bukan main tiap penis itu dicabut kemudian ditusuk lagi.

Kadangkala Herman mencabut penisnya kemudian memasukkannya ke dalam mulutku, setelah itu kurasakan pemuda itu berupaya menusuk masuk ke dalam lubang pantatku.

“ Pelan- pelan.., sakit” Kataku, setelah itu kurasakan penis itu menerobos pelan masuk ke dalam lubang pantatku, sakit sekali, tetapi diantara rasa sakit itu terdapat rasa nikmatnya.

Kucoba menikmati, lambat- laun saya yang keenakan, telah 3 kali saya menggapai orgasme, sebaliknya Herman masih terus bergantian menusuk Miss V ataupun pantatku.

Badan kami telah berkubang keringat serta air berkemih, kulihat lantai kamar mandiku yang sebelumnya kering, saat ini basah seluruh.

“ aakkhh.., tante, tante.., aa” Herman merengek- rengek sembari memompa terus penisnya di dalam lubang pantatku.

Dengan sigap saya bangun kemudian sedini kilat kumasukkan penisnya ke dalam mulutku, kuselomoti penis itu hingga kesimpulannya menyemburlah cairan kenikmatan dari penis Herman diiringi jeritan panjang, untung tidak terdapat orang dirumah.

Air maninya menyembur banyak sekali, sebagian kutelan sebagian lagi kuarahkan ke wajahku sehingga segala wajahku berlumuran air sperma pemuda itu.

Setelah itu Herman menyikat penisnya ke segala wajahku, kemudian kami berpelukan erat sembari bergulingan di lantai kamar mandi. Kepuasan yang kudapat hari itu betul- betul sangat berarti.

Saya kian sayang dengan Herman. Terdapat saja sensasi serta metode baru tiap kali kami bercinta. Jadi gimana Cerita sex tante? jika kamu suka hendak dilanjutkan ceritanya dicerita berikutnya




Posting Komentar

0 Komentar