Ticker

6/recent/ticker-posts

Perselingkuhan Dengan Ibu Temanku


 



INDOSEXASIA -  Bunda Perselingkuhan Dengan Bunda Temanku di Malaysia Saya telah memiliki 2 anak yang masih lucu lucu umurku dikala ini 40 tahun, sehabis saya membaca di web ini, saya teringat kalau saya pula memiliki pengalaman sendiri dengan orang sebelah rumahku, jadi begini dini ceritanya tiap malam minggu saya suka bermain catur di rumah tetanggaku.

Catur merupakan salah satu dari sekian banyak hobiku tidak hanya berolahraga, membaca, otak- atik elektronik serta bercocok tanam. Saya umumnya main catur dengan tetanggaku, seseorang bujangan yang rumahnya tidak jauh dari rumahku.



MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI

>> HAWAIPOKER <<




Tetanggaku itu tinggal cuma dengan ibunya saja. Kakak perempuannya telah menikah, serta tinggal dengan suaminya di lain kota. Hubunganku dengan sahabatku terjalin sangat akrab, pula dengan ibunya.

Kami silih menghormati satu sama lain, walaupun beda usiaku dengan si bunda cuma 5 tahun, ia 5 tahun lebih tua dariku dikala itu. Sampai terjadilah kejadian itu, yang tidak sempat kusangka- sangka tadinya. Kejadian yang kesimpulannya mengganti diriku 180 derajat.

Semacam pada sabtu tadinya, saya bermaksud main ke rumahnya buat caturan. Kupamit pada istriku serta lekas bergegas ke rumahnya. Hawa malam itu memanglah dingin sekali akibat hujan rimbun sepanjang 2 jam yang terjalin sore tadi. Pendek kata saya telah terletak di pintu rumahnya. Kuketuk pintunya, serta tidak lama pintu itu terbuka. Nyatanya sang bunda yang membukanya. Cerita Sedarah Bunda Perselingkuhan Dengan Bunda Temanku






“ Oh Bunda, terdapat Barinya bu?” tanyaku ramah.

“ Nak Surya? oh Barinya lagi berangkat tuh…” jawab sang bunda sama ramahnya.

“ Ke mana, Bu?”

“ Ke acara perkawinan sahabat SMUnya. Baru aja ia jalan…”

“ Oh gitu ya?” sahutku.“ Jika gitu, aku pamit aja deh…”

“ Oh, mengapa buru- buru, kan Nak Surya baru hingga?”

“ Ah, tidak. Jika Bari tidak terdapat, aku pamit aja deh…”

“ Ah, jangan terburu- buru begitu. Temani Bunda ya?”

Walaupun agak heran dengan permintaannya, saya kesimpulannya bagi pula. Kuikuti ia masuk. Kamipun tidak lama asik berbincang- bincang di ruang tamunya. Sampai kesimpulannya sang bunda menawariku kopi.

“ Oh iya, Nak. Keasyikan ngobrol jadi kurang ingat nawari minum. Sebentar aku siapkan dahulu ya…”

“ Ah, Bunda. Tidak harus repot- repot…”

“ Ah, tidak kok. Masa repot?” kata sang bunda sembari tersenyum ramah. Sehabis itu, ia lekas beranjak ke dapur.

Sembari menunggu, kuambil koran terbitan hari ini yang tergeletak di meja tamu kemudian kubaca- baca. Lagi asik kubaca koran itu, seketika sang bunda memanggil dari dapur.

“ Nak… Nak, dapat aku memohon tolong?”

“ Oh, terdapat apa, Bu?”

Otomatis saya lekas beranjak dari kursi itu serta langsung menghampirinya. Nyatanya kompor gas sang bunda agak macet serta ia memintaku membetulkannya. Cocok lagi membetulkannya, tidak terencana saya memandang ke arah gundukan buah dada sang bunda.

Dikala itu sang bunda lagi membungkuk memperhatikanku yang lagi padat jadwal mengutak- atik kompor gasnya yang macet. Terlebih sang bunda cuma menggunakan daster yang belahan dadanya agak rendah. Saya langsung terpana melihatnya.

Tidak hanya besar, payudaranya pula nampak ranum serta kenyal. Tidak kusangka wanita ini masih mempunyai buah dada seindah itu di umurnya yang tidak muda lagi. Panorama alam indah itu membuat Kontolku mulai tegak membengkak dari balik celana jeans yang kukenakan tanpa kusadari. Saya begitu terangsang memandang keelokan buah dada sang bunda.

Sang bunda yang semula perhatiannya ke pekerjaanku, tidak urung kaget pula memandang pergantian dimensi Kontolku. Tetapi anehnya, ia tidak pula merubah letaknya. Kayaknya ia sih ketahui saya terangsang dengan kemolekan payudaranya tetapi ia nampak cuek saja, pura- pura tidak ketahui.

Kesimpulannya sehabis berupaya sekuat tenaga mengatur malu sekalian mengatur Kontolku biar tidak terus menjadi membengkak ukurannya, berakhir pula permasalahan kompor itu.

“ Wah, Nak Surya hebat!” pujinya di sampingku.

“ Ah, tidak masalah… hanya permasalahan kecil kok Bu” sahutku.

“ Jika gitu bunda dapat memohon tolong lagi?” katanya sembari menatapku bandel serta tersenyum centil.

Walaupun saya telah menebak apa yang hendak ia memohon itu, tidak urung hatiku berdebar- debar pula menanti pertanyaannya. Terlebih kulihat ia terus menjadi mendekatkan dirinya ke tubuhku.

“ A.. aa… pa Bu?” lidahku tiba- tiba kelu, menyadari betapa dekat mukanya denganku dikala ini.

Sembari mendesah, sang bunda mengatakan parau,“ Bunda ingin kalian cium ibu…”

Belum pernah menyahut, ia langsung berjinjit, memeluk leherku kemudian mencium bibirku. Sejenak saya terkesiap, tetapi tidak lama setelah itu kami telah asik berciuman di dapur itu. Lenyap telah ide sehatku sehabis bibirku bersentuhan dengan bibirnya yang tipis serta indah itu.

Sembari asik berciuman, diraihnya tangan kananku buat meremasi payudaranya di sebelah kanan, sebaliknya diarahkannya tangan kiriku ke pantatnya. Tangankupun langsung bergerak terampil. Keduanya langsung bergerak bandel menjalari buah dada serta pantatnya yang ranum serta montok itu.

Sang bunda nampak melenguh- lenguh merasakan nakalnya tanganku meremasi buah dada serta jari- jariku menyusuri belahan pantatnya. Di lain pihak, tangan sang bunda aktif meremasi Kontolku dari luar celanaku, membuat juniorku itu terus menjadi meradang saja ukurannya.

Satu tangannya ia julurkan ke dadaku buat meremasi puting susuku yang tercetak jelas dari balik kemeja kaus ketat yang kukenakan ini. Kala nafsu kami terus menjadi memuncak, dituntunnya saya ke ruang keluarganya. Di situ dengan serempak, kami silih melucuti baju tiap- tiap, sehingga tidak lama kamipun telah bugil.

Kupandangi dengan sepenuh nafsu badannya yang bugil itu. Luar biasa! Umur boleh kepala 4, tetapi bodinya tidak kalah dengan bodi para wanita yang lebih muda. Isyarat ketuaan memanglah tidak dapat ditutupi, tetapi secara garis besar, ia masih sangat menggiurkan untuk para lelaki mana saja yang menatapnya.

Terlebih jika telah bugil begini. Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum serta mengkal. Tidak nampak isyarat melorot semacam buah dada para perempuan seusianya. Perutnya rata, hampir tidak terdapat lemaknya. Pinggangnya bulat, pinggulnya montok. Kaki serta betisnya nampak lembut serta kencang. Bisa jadi sang bunda suka berolahraga pula nih, makanya bodinya begitu terpelihara serta indah.

Di lain pihak, sang bunda nampak tidak kalah kagumnya melihatku telanjang. Maklumlah, hobi olahragaku yang telah kutekuni semenjak SD, membuat fisikku jadi sangat fit. Otot- otot perkasa nan liat nampak bersembulan di sekujur tubuhku. Membuat banyak perempuan kerap kelimpungan jika melihatku telanjang.

“ Badan Nak Surya keren banget deh… Bunda suka sama lelaki macho seperti Nak Surya ini…” kata sang bunda smabil menatapku penuh nafsu. Ia mendekatiku kemudian memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, meraba- raba bukit dada serta perut simetrisku, kemudian bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat setelah itu, kami kembali asik berciuman liar serta silih meremas apa yang dapat kami remas.

Cuma sebentar kami melaksanakan itu. Selanjutnya, kami silih membaringkan diri di atas karpet tebal di ruangan itu. Kami seolah ketahui apa yang wajib dicoba berikutnya.

Kami membentuk posisi 69 serta tidak lama kami telah asik silih menjilati kemaluan lawan mainnya. Sang bunda nampak bergairah mengulum kemaluanku sembari asik mengocoknya. Sesekali ia turut menjilat serta meremasi kantung spermaku.

Rasanya sangat dahsyat kulumannya. Apalagi kuluman istriku tidak sedahsyat kulumannya. Tampaknya sang bunda ini betul- betul telah lama tidak dijamah lelaki, sampai kulumannya nampak begitu ganas.

Di dasar situ, lidah serta jari- jariku tidak kalah aktifnya dengan tangan sang bunda. Lidahku bergerak naik- turun sembari menjilati bibir kemaluannya, labia mayoranya serta seluruh yang terdapat di sekitarnya. Tangan kiriku asik meremasi bokongnya, sebaliknya jari- jari tangan kananku asik menusuki lubang memeknya. Cerita Sedarah Bunda Perselingkuhan Dengan Bunda Temanku

Kami terus silih memicu sembari mendesis- desis penuh kenikmatan. Kami silih mencium, menjilat, meremas, serta menggigit dengan rakusnya. Hingga kesimpulannya kami sendiripun merasa tidak tahan. Tanpa terdapat aba- aba tadinya, serentak kami berganti posisi.

Sang bunda ambil posisi di dasar, sebaliknya saya bergerak menindih di atas badan moleknya. Sembari tersenyum mesum, ia buka selangkangannya lebar- lebar. Memamerkan liang surganya yang sangat indah nan menggiurkan itu. Membuat jakunku naik- turun kesekian kali. Tidak tabah lekas kutuntun Kontolku ke lubang memeknya.







Kugesek- gesekkan sejenak kepala Kontolku di bibir memeknya, saat sebelum kesimpulannya kudorong pelan.

“ Ssleebb… ssleebbb… bblessshhh…” sedikit demi sedikit Kontolku terisap liang surganya, memunculkan sensasi nikmat yang sulit ditafsirkan rasanya. Sang bunda sendiri nampak meringis- ringis nikmat merasakan sodokan kemaluanku yang hangat serta keras ini merambah liang surganya.

Memek sang bunda kurasakan masih kecil serta legit. Tidak kalah dengan memek para wanita. Tampaknya sang bunda sangat pintar dalam melindungi kemaluannya itu. Membuat batang Kontolku yang ukurannya king size itu nampak agak kesusahan menembusnya.

Tetapi dengan rangsangan terus menerus dariku di titik- titik erotisnya, kesimpulannya memek sang bunda menyerah pula. Lorong yang hangat itu terasa terus menjadi basah bersamaan meluapnya cairan pelumasnya, akibat rangsangan lidah serta tanganku di payudaranya.

Kontolku terus melaju sampai hingga di bagian terdalam liang surganya. Kemudian mulai kupompa ia. Saya bergerak dalam posisi push- up di atasnya. Sedangkan pantatku bergerak maju- mundur mengebor memeknya. Terus menjadi lama gerak pantatku terus menjadi kupercepat. Membuat jeritan erotis sang bunda terus menjadi keras terdengar. Membuatku terus menjadi bergairah dalam menjajah lubang kemaluannya.

Keringat mulai mengalir deras membasahi badan bugil kami. Sang bunda nampak menjerit- jerit keenakan dipompa senjataku. Sejoli tangannya meremasi rambutku. Tidak tidak sering tangan- tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, membuat sedikit pedih di kulitnya sebab kukunya yang agak panjang itu.

Saya sendiri tidak ingin kalah. Sembari terus memompa Kontolku dalam- dalam, saya asik mencumbui bibirnya yang seksi. Saya pula gigit- gigit pelan lehernya yang lembut kulitnya itu. Sesekali saya menyusui sejoli payudaranya yang menggiurkan itu secara bergantian.

Pantat serta pinggul sang bunda nampak bergoyang- goyang liar menyongsong sodokan Kontolku, membuatku hampir edan sebab begitu nikmat pengaruhnya di batang Kontolku. Cerita Sedarah Bunda Perselingkuhan Dengan Bunda Temanku

Dekat 15 menit setelah itu sang bunda keluar. Ia terus menjadi erat memeluk badan atletisku yang basah kuyup oleh keringat kami berdua. Kubiarkan ia istirahat sejenak sehabis orgasmenya itu. Setelah itu kembali kuserang ia.

Kucoba bangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi tiap jengkal titik erotisnya. Tidak lama kami telah asik berciuman dengan liarnya sembari silih meremas serta meraba. Tidak perlu lama buat membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang liar sukses buatnya panas kembali. Kala saya hendak menggaulinya lagi dengan posisi seragam, ia menggeleng.

Ia berdiri kemudian memintaku buat bercinta lagi di posisi lain. Saya tersenyum mendengar permintaannya itu. Kemudian lekas kubopong ia ke atas kursi di ruang keluarganya. Di situ kami masih pernah bergelut sebentar saat sebelum ia bergerak lagi.

Ia naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah memeknya yang telah mulai basah kembali, lalu…“ blesshhhh….” masuk telah segala batang Kontolku ditelan memeknya.

Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kami rasakan terasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini begitu menikmati pijatan otot- otot memeknya sang bunda. Di lain pihak sang bunda tidak henti- hentinya mendesis kenikmatan.

Kepalanya nampak bergoyang- goyang liar merasakan pompaan Kontolku. Kepala kemaluanku yang besar ini warnanya sukses hingga di mulut rahimnya, serta membagikan kenikmatan tidak terhingga menurutnya.

Turun- naik, keluar- masuk, memompa serta dipompa, menggoyang serta digoyang. Terus menjadi lama terus menjadi liar serta kilat. Sembari memompa, tidak henti- hentinya kuremasi payudaranya yang montok itu dari balik. Semacam tadi, dekat 15 menit kupompa memeknya, ia keluar lagi buat yang kedua kalinya.

Saat sebelum saya keluar, kami pernah bercinta dalam 2 posisi lagi. Kami melaksanakannya dalam style berhadapan serta style anjing di kursi itu. Saya sukses buatnya keluar sebanyak 2 kali. Tiap- tiap dalam tiap style persetubuhan yang kami jalani.

10 menit setelah itu, sehabis lebih dari sejam kami bercinta, jebol pula pertahananku. Kutarik Kontolku keluar dari jepitan memeknya semenit saat sebelum saya hingga di puncak. Kemudian kusemburkan spermaku berulang kali ke wajah serta buah dada sang bunda.

Spermaku yang kental serta banyak itu membasahi wajah, leher, buah dada serta rambutnya. Dikocoknya batangku, seolah- olah ia tidak puas dengan segala mani yang kutumpahkan tadi. Setelahnya, ia raih sperma- sperma itu buat ditelannya sampai habis. Sisanya ia balurkan ke dada serta kedua puting susuku, buat ia jilati semacam seseorang anak menjilati sisa- sisa es krimnya. Membuatku meringis- ringis kegelian.

Puas bercinta, kami sama terkapar di atas kursi. Kami bercanda sembari sesekali berciuman serta silih meremas. Sesudahnya saya mandi di rumahnya buat mensterilkan tubuhku dari sisa- sisa pergumulan dahsyat tadi, supaya tidak ketahuan istriku. Berakhir mandi, sang bunda membuatkanku teh manis hangat dengan kemilan ringan. Kamipun berbincang- bincang sejenak semacam tidak terdapat terjalin apa- apa di antara kami. Cerita Sedarah Bunda Perselingkuhan Dengan Bunda Temanku

Begitu kudapannya habis serta saya hendak pamit, sang bunda buru- buru mencekal lenganku. Sembari menatapku centil, ia berpesan saya lebih sering- sering mampir ke rumahnya. Saya cuma tersenyum saja mendengar permintaannya itu. Ia kemudian mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Ia pula pernah meremas kemaluanku dari balik celana, saat sebelum ia melepasku di teras rumahnya.

Dalam ekspedisi ke rumah, saya berulang kali menghembuskan napas panjang. Saya tidak sempat menyangka kesimpulannya saya berselingkuh pula. Dengan perempuan yang tidak kusangka- sangka pula. Orang sebelah sekalian bunda teman baikku sepanjang ini.

Tadinya tidak sempat sekalipun saya mengkhianati istriku sepanjang 15 tahun perkawinan kami. Banyak perempuan di luar situ yang begitu menarik, tetapi tidak sedetikpun saya tertarik buat berselingkuh dengan mereka. Terlebih istriku pula tercantum perempuan yang pandai memuaskanku di atas ranjang. Cerita Sedarah Bunda Perselingkuhan Dengan Bunda Temanku

Kali ini seluruhnya terasa berbeda. Meski saya sangat menyesal sudah mengkhianati istriku, saya tidak dapat membohongi diriku sendiri jika perselingkuhan itu nyatanya nikmat pula. Sangat nikmat malah. Ibarat jika sepanjang ini kita cuma makan‘ opor’ di rumah tangga kita, selingkuh berarti kita makan‘ opor’ di luar situ, namun dengan alterasi, rasa serta sensasi yang berbeda.

Begitu saya hingga di depan pagar rumahku sendiri, sesungging senyum seketika timbul di sudut bibirku. Saya merasa percaya, kalau perselingkuhan ini tidaklah yang awal serta terakhir kalinya terjalin dalam hidupku. 



Posting Komentar

0 Komentar