Ticker

6/recent/ticker-posts

Ngentot Dengan Janda Montok



INDOSEXASIA  -  Nasib itu terdapat di tangan Tuhan. Acapkali saya memikirkan kalimat ini. Rasanya terdapat benarnya pula. Tetapi apakah ini nasib yg digariskan Tuhan saya tidak tau bisa jadi lebih pas ini merupakan godaan dari setan. Semacam pagi ini kala di dalam bis mengarah ke kantor saya duduk di sebelah wanita menawan dengan hijab dengan besar 150 centimeter, usia dekat 27 tahun, bertubuh sekal serta berkulit putih( keliatan dari kulit wajah serta telapak tangannya).

Mula- mula saya tidak perduli sebab hobiku buat tidur di bus sangat kokoh tetapi hobi itu sirna mendadak kala wanita berjilbab di sebelahku menarik tas dipangkuannya buat mengambil hp- nya yg berdering. Sejoli paha montok tercetak jelas dari rok biru tua panjang nan ketat yang dipakainya. Panorama alam itu lumayan menarik sehingga menggugah seleraku jadi bangkit.



MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI

>> HAWAIPOKER <<



Saya lalu mencari ide gimana memancing obrolan serta mencari data. Kayaknya telah alamnya kala kita kepepet acapkali terdapat ilham yg keluar. Dikala itu sehabis ia berakhir menelefon seketika mulutku telah meluncur perkataan,? Wachhh? hobinya sama pula yach!?. Sejenak ia memandangku bimbang, bisa jadi berpikir orang ini sok akrab banget sich.? Hobi apaan?? tanyanya.? Itu nitip absen?, sahutku serta ia tertawa kecil.? Tau aja kalian. Dasar tukang nguping?, sahutnya.

Kesimpulannya percakapan bergulir. Sepanjang obrolan saya tidak menanyakan nama, pekerjaan ataupun teleponnya, tetapi lebih banyak cerita lucu. Hingga kesimpulannya ia ngomong? kalian lucu pula yach.., tidak kaya laki- laki yang laen.?? Iktikad kalian?? tanyaku lagi.? Umumnya mereka baru ngobrol sebentar udah nanya nama terus memohon no telepon.? Sehabis itu kami silih berkenalan.





Wanita muda berjilbab bernama Siti Fathiya, biasa terpanggil Tia. Percakapan terus bersinambung sampe ia turun di Thamrin serta saya terus ke kota. 2 hari setelah itu saya berjumpa ia lagi. Wanita manis berjilbab itu menghampiriku serta duduk disebelahku sembari menceritakan kalau sahabatnya penasaran sebab ia hari itu memiliki banyak cerita konyol. Pagi itu kami jadi lebih akrab. Sembari bercanda seketika ia mengatakan:? Kalian tentu suka maen wanita yach, soalnya kalian jago ngobrol banget.

Tentu banyak wanita di bus ini yang kalian pacarin.? Sumpah mati saya kaget sekali denger omongan ia. Kayanya iktikad saya buat kencan ama ia udah ketauan. Kesimpulannya sebab udah nanggung saya ceritain aja ke ia kalo saya telah beristri serta memiliki anak. Ech warnanya ia biasa aja, malah saya yang jadi kaget sebab nyatanya ia telah tidak perawan lagi sebab sempat MBA waktu lulus sekolah dahulu.

Saat ini ia telah berpisah. Wuichhh, tidak nyangka banget kalo doi nyatanya janda muda. Berikutnya telah dapat ditebak. Percakapan telah lebih ringan arahnya. Akupun mulai memancing percakapan ke arah yang menjurus sex. Keakraban serta keterbukaan ke arah sex telah di depan mata.

Hingga sesuatu sore sehabis 2 bulan perkenalan, kami janjian kembali bareng. Hari itu ia menggunakan hijab merah muda seragam dengan hem serta rok panjangnya. Posisi duduk kami telah akrab serta melekat. Apalagi Tia tidak sungkan lagi mencubit saya tiap ia menahan tawa ataupun tidak tahan saya goda. Sebagian kali kala ia mencubit saya tahan tangannya serta ia tampaknya tidak keberatan kala kesimpulannya tangan kirinya saya tumpangkan di pahaku serta saya elus- elus lengannya yang tertutup hem lengan panjangnya sembari terus ngobrol.

Kesimpulannya ia siuman serta berbisik,? Wachh, kok betah banget ngelus tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho.? Habis gemes ngeliat muka manis kalian, terlebih bibir tipis kalian,? sahutku sembari nyengir.? Dasar edan kalian,? katanya sembari menyubit pahaku. Serrrrrr?, pahaku berdesir serta sang junior langsung bergerak memanjang.

Saya amati bangku sekelilingku telah kosong sedangkan atmosfer hitam malam membuat atmosfer di dalam bus agak remang- remang. Saya angkat tangan kirinya serta saya kecup lembut punggung jarinya. Janda muda berjilbab itu cuma tersenyum serta mempererat genggaman tangannya. Akhhhhh? telah terdapat lampu hijau pikirku. Kesimpulannya saya teruskan ciuman pada punggung jarinya jadi gigitan kecil serta hisapan lembut serta kokoh pada ujung jarinya. Tampaknya ia menikmati sensasi hisapan di jarinya.

Mukanya yang dihiasi hijab itu nampak sendu nampak menawan sekali. Serta kesimpulannya ia menyender ke samping pundakku. Kala bus merambah jalur tol, kegiatan kami bertambah. Tangan kananku telah mengusap payudaranya yang putih berdimensi 36 B dari luar kemeja merah mudanya. Terasa padat serta kenyal.

Kemudian lama- lama jemariku membuka kancing kemejanya satu persatu serta menyusup kedalam BH miliknya. Putingnya terus menjadi lama terus menjadi membeku serta terasa meningkat panjang sebagian mili. Sedangkan itu tangannya pula tidak tinggal diam mulai mengelus- ngelus penisku dari luar. Sehabis sebagian menit setelah itu seketika perilakunya berganti jadi liar serta kasar.

Ia tarik ritsletingku serta terus merogoh serta meremas penisku yang telah tegang. Tanganku yang di dada ditarik serta diarah kan ke selangkangannya. Saya tidak bisa berbuat banyak sebab letaknya tidak menguntungkan sehingga cuma dapat mengelus paha dari luar rok panjangnya saja. Kegiatan kami terhenti kala nyaris datang di tujuan. Serta dengan napas yang masih tersengal- sengal menahan birahi kami merapikan baju tiap- tiap. Turun dari bus saya bilang ingin anter ia hingga dekat rumahnya. Saya tau kita bakal melewati pinggir jalur tol.

Wilayah itu hening serta saya telah merancang buat menyalurkan hasratku di wilayah itu. Tampaknya janda muda berjilbab itu pula mempunyai hasrat yang sama. Kala berjalan, tangan kirikuku merangkul sembari mengelus payudaranya dari luar hem merah muda lengan panjang yang dikenakannya. Serta kala kita melewati jalur yang hening tersebut sedini kilat tangan kananku mencapai kepalanya yang dibalut hijab merah muda model modis serta langsung mencium serta melumat bibir tipisnya itu. Dengan kilat pula wanita berjilbab itu menyongsong bibirku, menghirup serta menyedotnya.

Tangannya langsung beraksi merendahkan ritsleting celanaku serta saya sendiri langsung mengangkut rok panjang model ketat miliknya. Rrrretttttt? saya tarik agresif cdnya?, jariku langsung menyelusup masuk ke vaginanya terasa hangat serta licin. Warnanya ia sangat terangsang semenjak di bus tadi. Di tengah deru nafasnya Tia berdesah:? Mari mas? masukin aja? saya kepengen banget nech.

Hhhhhh??? Sebentar sayang?, sahutku,? Kita cari tempat yang nyaman.? Saya tarik ia melewati pagar pengaman tol serta ditengah lebat tumbuhan saya senderkan ia serta sehabis menarik rok panjang model ketatnya itu hingga sepinggang Kemudian buru- buru kuloloskan celana dalamnya setelah itu kuangkat kaki kanannya. Terencana celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan kakai kanan yang kuangkat itu supaya celana dalamnya tidak kotor memegang tanah. Dengan bernafsu saya buka celanaku serta megarahkan penisku ke vaginanya tetapi lumayan susah pula.





Kesimpulannya ia menuntun penisku merambah vaginanya.? Emmhhh?!?, kepala janda muda berjilbab merah muda itu mendongak sambil melenguh tatkala ujung penisku mulai penetrasi kedalam vaginanya. Luar biasa, seperti itu sensasi yang saya rasakan kala penisku mulai menyeruak merambah vaginanya yang telah dibasahi cairan nafsu.

Ditengah deru mobil yang melintasi jalur tol saya memompa pantatku dengan gerakan pelan serta menghentak pada dikala menggapai pangkal penisku. Tia menyongsong dengan menggigit pundakku tiap saya menghentak penisku masuk kedalam vaginanya.? Ooochhhh? auchhhh? Masssss? oochhh??, desahnya.

Birahi serta ketegangan bercampur aduk dalam hatiku kala terdengar suara orang melintasi jalur dibalik pagar. Tetapi posisi kami lumayan nyaman sebab gelapnya malam serta terlindung tumbuhan yang lumayan rimbun. Apalagi bisa jadi orang yang berjalan itu tidak hendak berpikir terdapat sejoli manusia yang lumayan edan buat ber cinta di pinggir jalur tol tersebut.? Gantian mas? saya cape?, katanya.

Saya lalu duduk menyandar serta wanita muda berjilbab merah muda itu memegang rok panjang yang kusingkap tadi supaya tidak jatuh kebawah. Setelah itu Tia mulai berjongkok memusatkan vaginanya. Kala penisku kembali menyeruak diantara daging lembut vaginanya yang telah licin, sensasi itu kembali menerpa diriku. Sembari memegang bahuku, ia mulai menekan pantatnya serta menggerakan pinggulnya dengan metode menggesek lama- lama, maju mundur sembari sesekali memutar.

Kenikmatan itu kembali mendera serta terus menjadi besar intensitasnya kala saya menolong dengan menekan keatas pinggulku sembari menarik pantatnya. Desahan suaranya kian keras tiap kali kemaluan kami bergesekan,? uchhhhh? ssshhh? uchhhhh??. Mataku sendiri terpejam menikmati rasa yang terbentuk dari pergesekan bulu kemaluan kami sembari terus menggerakkan pinggul mengimbangi gerakannya.? Terus sayang? mari terus?, desahku.

Keringat telah membasahi punggungnya serta gerakan kami telah mulai melambat tetapi tekanan terus menjadi ditingkatkan buat mengimbangi rasa nikmat yang menjalar disekujur badan kami serta terus bergerak ke arah pinggul kami, berkumpul serta berpusar di ujung kemaluan kami. Berdenyut serta ujung penisku mulai siap meledak, sedangkan wanita berjilbab ini mulai mengerang sembari menjepitkan vaginanya lebih keras lagi.?

Hegghhhhhh? hhhegghhhh? heghhh? terus mas? sodok? sodok terussss? mas? yachhh? disana? terus? terussss? ooocchhhhhhh?, dengan desahan panjang sembari mendongakkan kepalanya yang terbungkus hijab, Tia menekan serta menjepit keras penisku sedangkan vaginanya terus berdenyut- denyut.? Mass? mmhh? oouuccchh??, pekiknya tertahan sambil menundukkan kepalanya yang berjilbab itu tatkala menggapai puncaknya.

Saya cuma dapat terdiam sembari memeluk badannya menunggu ia berakhir orgasme. Kala jepitannya mulai mengendur saya langsung bereaksi meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul serta meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam vaginanya.

Saya sodokan penisku sembari menekan pinggulnya sedangkan kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang menerjang keluar dari tubuhku itu. Sehabis istirahat sebagian menit kami silih memandang? kesimpulannya tersenyum serta tertawa.? Kalian memanglah bener- bener edan, tetapi jujur saya sangat menggemari bercinta dengan metode semacam ini.

Saya belum sempat senikmat ini bercinta.? akunya.? He.. he.. he.. sama donk?, kataku sembari mengecup bibir si janda muda berjilbab yang tipis itu sedangkan kemaluanku mulai mengendur di dalam vaginanya. Sehabis itu kami merapikan baju masing serta berjanji buat mengarungi kenikmatan seks ini buat hari- hari mendatang. 




Posting Komentar

0 Komentar