INDOSEXASIA - Ini Pengalaman Ku dikala berjualan Mobil Dengan Tante Yang Menurutku Tante Perlu Kenikmatan– Namaku Iwan. Umurku 23 tahun, serta dikala ini saya lagi kuliah di salah satu akademi di jakarta, tetapi saya putuskan buat sembari bekerja sepanjang saya wajib mebiayai kuliah ku.
Ekonomi keluargaku tercantum pas- pasan. Ayahku cumalah seseorang pensiunan pegawai bank pemerintah di Sukabumi. Sebaliknya ibuku bekerja bagaikan guru suatu SMA negara di situ. Saya tinggal di tempat kos di wilayah Jakarta Barat.
Sebab duit kiriman orang tuaku kadang- kadang terlambat serta terkadang apalagi tidak terdapat kiriman sama sekali, buat bertahan hidup, akupun jadi guru privat kanak- kanak SMA. Memanglah saya beruntung dikaruniai otak yang cukup encer.
MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI
Akupun hidup prihatin di ibukota ini, terkadang seharian saya cuma makan supermie saja buat mengganjal perutku. Saya pikir tidak kenapa, asal saya dapat hemat buat dapat membeli novel kuliah serta lain sebagainya, sehingga saya dapat lulus serta membanggakan kedua orang tuaku.
Terkadang saya iri memandang sahabat kuliahku. Mereka kerap dugem, berpakaian bagus, bermobil, memiliki HP terkini, dll.
Salah satu dari sahabat kuliahku bernama Monika. Ia seseorang wanita menawan serta kaya. Dia anak seseorang direktur suatu industri besar di Jakarta. Yakin ataupun tidak, ia merupakan pacarku. Kadangkala saya heran, kok ia dapat tertarik padaku. Sementara itu banyak sahabat pria yang dapat dipercaya, mengejarnya.
Kala kutanyakan perihal ini, ini bukan ge- er, ia bilang jika baginya saya orang yang baik, sopan serta pintar. Disamping itu, ia suka dengan wajahku yang katanya“ cute”, serta perawakanku yang besar, tegap, perkasa, serta berisi. Tidak percuma pula saya kerap latihan karate, renang, bola, serta voli waktu di Sukabumi dahulu.
Kala kutanyakan perihal ini, ini bukan ge- er, ia bilang jika baginya saya orang yang baik, sopan serta pintar. Disamping itu, ia suka dengan wajahku yang katanya“ cute”, serta perawakanku yang besar, tegap, perkasa, serta berisi. Tidak percuma pula saya kerap latihan karate, renang, bola, serta voli waktu di Sukabumi dahulu.
Kerap orang tuanya, mereka pula baik padaku, menawarkan buat memakai mobil mereka bila kami hendak berangkat bersama. Namun saya memanglah memiliki harga diri ataupun gengsi yang besar( bagi Monika pacarku, gengsiku ketinggian), sehingga saya senantiasa menolak.
Kemana- mana saya senantiasa memakai motor bersama Monika. Monika juga tidak berkeberatan apalagi mengagumi prinsip hidupku.
Dikala makan ataupun nonton, saya senantiasa menolak apabila ia hendak mentraktirku. Saya bilang padanya bagaikan pria saya yang wajib bayarin ia. Walaupun pasti saja kami kesimpulannya cuma makan di rumah makan simpel serta nonton di bioskop yang murah.
Itupun saya jalani jika lagi memiliki duit. Jika tidak ya kami hanya ngobrol saja di rumahnya ataupun di tempat kostku. Monika merupakan wanita baik- baik. Saya sangat mencintainya. Sehingga dalam berpacaran kami tidak sempat berperan sangat jauh.
Kami cuma berciuman serta sangat jauh silih meraba. Memanglah benar kata orang, apabila kita betul- betul menyayangi seorang, kita hendak menghormati orang tersebut. Monika sempat bilang padaku, jika dia mau mempertahankan keperawanannya hingga dia menikah nanti. Terlebih akupun waktu itu masih perjaka.
Bisa jadi perihal ini sukar dipercaya oleh pembaca, mengingat trend pergaulan anak muda Jakarta saat ini. Keadaanku mulai berganti sejak sebagian bulan yang kemudian. Dikala itu saya ditawari suatu kesempatan buat berwiraswasta oleh seseorang temanku.
Saya tertarik mendengar cerita suksesnya. Terlebih modal yang diperlukan juga sangat kecil, sehingga saya berpikir tidak terdapat salahnya buat berupaya. Hasilnya nyatanya luar biasa.
Bisa jadi memanglah sebab bidang ini masih banyak kesempatan, disamping strategi pemasaran yang disediakan oleh program ini sangat ampuh. Penghasilanku juga per bulan saat ini menggapai jutaan rupiah. Bisa jadi setingkat dengan tingkat manajer industri kelas menengah. Bekerjanya juga bisa part- time sembari disambi kuliah.
Memanglah beruntung saya menciptakan program ini. Sejak itu, penampilanku berganti. Style hidup yang telah lama saya impikan saat ini sudah bisa kunikmati.
HP terkini, baju bagus, telah bisa saya beli. Terus menjadi kerap saya mengajak Monika buat makan di restoran mahal dan nonton film terkini di bioskop 21. Monika pernah kaget dengan kemajuanku. Pernah disangkanya saya berupaya yang ilegal, semacam menjual narkoba. Namun sehabis saya jelaskan apa bisnisku, ia juga lega serta turut bahagia. Disuruhnya saya bersyukur pada Tuhan sebab sudah membagikan jalur kepadaku. Cuma satu saja yang masih kurang.
Saya belum memiliki mobil. Sehabis menabung dari hasil usahaku sepanjang berbulan- bulan, kesimpulannya terkumpul pula duit buat membeli mobil sisa. Kulihat di pesan berita serta tertera iklan tentang mobil Timor tahun 1997 corak gold metalik.
Saya tertarik serta langsung kutelpon sang penjualnya.“ Ya betul… mobil aku memanglah dijual”. Suara seseorang perempuan menanggapi di ujung telepon.“ Biayanya berapa Bu?”“ 4 puluh 8 juta”“ Kok mahal sih Bu?”“ Kondisinya bagus lho.. Seluruhnya full orisinil” Dengan kilat kukalkulasi danaku.
Wah.. Untung masih lumayan, meski saya wajib menjual motorku dahulu. Namun akupun berpikir, siapa ketahui biayanya masih dapat ditawar. Kuputuskan buat memandang mobilnya terlebih dulu.“ Alamatnya dimana Bu?” Ia juga setelah itu membagikan alamatnya, serta saya berjanji buat tiba ke situ sore ini sehabis kuliah.
Deposit Via PulsaSetelah mencari sebagian lama, hingga pula saya di alamat yang diartikan.“ Selamat sore” sapaku kala seseorang perempuan menawan membuka pintu.“ Oh sore..” jawabnya. Saya tertegun memandang kecantikan sang bunda. Umurnya bisa jadi dekat 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, serta tubuh yang seksi.
Payudaranya yang nampak penuh di balik pakaian“ you can see” menaikkan kecantikannya. Supaya pembaca bisa membayangkan kecantikannya, saya dapat bilang jika sang bunda ini 80% mirip dengan Sally Margaretha, bintang film itu.
“ Aku Iwan yang tadi siang telepon mau memandang mobil bunda”“ Oh.. Ya silakan masuk.” Akupun masuk ke dalam rumahnya.
“ Tunggu sebentar ya Wan. Mobilnya masih dipakai sebentar menjemput anakku les. Ingin minum apa?”“ Ah.. Tidak harus ngerepotin.. Apa saja deh Bu” Saya juga setelah itu duduk di ruang tamu.
Tidak lama sang bunda tiba dengan bawa segelas air sirup.“ Kalian masih kuliah ya,” tanyanya sehabis duduk bersamaku di ruang tamu“ Iya Bu.. Nyaris berakhir sih““ Mari diminum.. Beruntung ya kalian.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” sang bunda mengatakan lagi.
Kuteguk sirup pemberian sang bunda. Lezat sekali rasanya melenyapkan dahagaku.“ Oh.. Ini aku beli dari usaha aku sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal- mahal dong” jawabku.“ Wah.. Hebat kalian jika gitu. Memanglah usaha apa kok masih kuliah telah dapat beli mobil”“ Yah usaha kecil- kecilan lah” jawabku seadanya.
“ Ngomong- ngomong mobilnya mengapa dijual Bu?”“ Aduh kalian ini ba Bu ba Bu dari tadi. Aku kan belum sangat tua. Panggil saja tante Sonya.” jawabnya sembari sedikit tertawa centil.
“ Mobilnya hendak aku jual sebab ingin beli yang tahunnya lebih baru”“ Oh begitu..” jawabku. Setelah itu tante Sonya nampak melihatku dengan pemikiran yang agak lain. Agak rikuh saya dibuatnya. Terlebih tante Sonya duduk sembari menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih lembut.
“ Anaknya berapa tante. Terus suami tante kerja dimana?” tanyaku buat melenyapkan kerikuhanku.“ Anakku satu. Masih SD. Suamiku telah tidak terdapat. Ia wafat 2 tahun yang kemudian” jawabnya.“ Waduh.. Maaf ya tante”“ Tidak apa kok Wan.. Kalian sendiri telah memiliki pacar?”“ Telah, tante”“ Menawan ya?”“ Menawan dong tante..” jawabku lagi. Duh, saya kian rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini.
Tante Sonya setelah itu beranjak duduk di sebelahku.“ Menawan mana sama tante..” katanya sembari tangannya meremas tanganku.“ Anu.. Aduh.. Bersama, tante pula menawan” jawabku sedikit tergagap.“ Kalian telah sempat begituan dengan pacarmu?”. Sembari mengatakan, tangan tante Sonya mulai berpindah dari tanganku ke pahaku.
“ Belum.. Tante.. Aku masih perjaka.. Aku tidak ingin begituan dahulu” jawabku sembari menepis tangan tante Sonya yang lagi meremas- remas pahaku.
Jujur saja, sesungguhnya akupun telah mulai terangsang, hendak namun dikala itu saya masih bisa berpikir sehat buat tidak mengkhianati Monika pacarku.
Mendengar jika saya masih perjaka, nampak Sonya tersenyum.“ Ingin tante ajarin triknya buat bahagia perempuan?” tanyanya sembari tangannya kembali merabai pahaku, serta setelah itu secara lama- lama mengusap- usap penisku dari balik celana.
“ Aduh.. Tante.. Aku telah memiliki pacar.. Tidak harus deh..”“ Mobilnya kapan tiba sih?” lanjutku lagi.“ Sebentar lagi.. Bisa jadi macet di jalur.
Ingin minum lagi?“ Tanpa menunggu jawabanku, tante Sonya berangkat ke balik sembari bawa gelasku yang sudah kosong.
Lega pula rasanya terlepas dari bujuk rayu tante Sonya. Sebagian menit setelah itu, tante Sonya kembali bawa minumanku.
Mari diminum lagi” kata tante Sonya sembari membagikan gelas berisi sirup padaku. Kuteguk sirup itu, serta terasa agak lain dari yang tadi. Tante Sonya setelah itu kembali duduk di sebelahku.“ Ya telah.. Kalian memanglah setia nih ceritanya..
Kita ngobrol aja deh sembari menunggu mobilnya tiba, OK?” Agen Judi Online Mutu Luar biasa“ Iya tante..” jawabku lega.“ Kalian ngambil jurusan apa?”“ Ekonomi, tante”“ Tahu pacarmu di situ pula?” Waduh.. Saya berpikir kok sang tante kembali nanyanya yang seperti begituan.
“ Iya ia sahabat kuliah”“ Ceritain dong gimana ketemuannya” Yah daripada dimohon yang nggak- nggak, saya sepakat aku menggambarkan padanya tentang kisahku dengan Monika.
Kuceritakan gimana dikala kami berkenalan, ciri- cirinya, kegiatan kesukaan kami dikala pacaran, tempat- tempat yang kerap kami kunjungi. Sehabis sebagian lama menceritakan, entah kenapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.
“ Mengapa Wan.. Kalian sakit ya” tanya tante Sonya tersenyum sembari kembali meremas tanganku. Tangannya setelah itu bergeser ke pahaku serta kembali diusap serta diremasnya lama- lama.
“ Anu tante rasanya kok agak aneh ya?” jawabku.“ Tetapi lezat kan?” Tante Sonya juga setelah itu mendekatkan mukanya ke wajahku, serta setelah itu bibir kamipun sudah silih berpagut. Tidak kuasa lagi saya menolak tante Sonya. Nafsuku sudah hingga di ubun- ubun.
“ Aku tadi dikasih apa tante” tanyaku lirih.“ Ah.. Hanya sedikit obat kok. Biar kalian dapat lebih rileks” jawabnya sembari tangannya mulai membuka retsleting celanaku.
“ Mari, tante mau merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya sembari kembali menciumi wajahku. Tante Sonyampun setelah itu membuka celanaku beserta celana dalamnya sekalian.“ Hmm.. Besar pula ya punyamu. Tante suka tongkol besar anak muda begini”. Tangannya mulai mengocok penisku lama- lama.
Setelah itu tante Sonya merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, serta lalu dengan bernafsu dikulumnya penisku yang telah tegak menahan gairah berahi.
“ Ah.. Tante..” desahku menahan nikmat, kala mulut tante Sonya mulai menghirup serta menjilati penisku. Tangan tante Sonya juga tidak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, serta diusap- usapnya buah zakarku.
Sehabis sekian lama penisku dipermainkannya, kembali tante Sonya bangkit serta menciumiku.“ Kita lanjutin pelajarannya di kamar ayo sayang..” bisiknya. Akupun telah tidak kuasa menolak. Nafsu berahi sudah memahami diriku.
Kami juga beranjak mengarah kamar tidur tante Sonya di bagian balik rumah. Sesampainya saya di kamar, tante Sonya kembali menciumiku. Setelah itu tanganku juga diraihnya serta diletakkan di payudaranya yang membusung.
“ Mari sayang.. Kalian remas ya” Kuikuti instruksi tante Sonya serta kuremas buah dada miliknya. Tante Sonya juga terdengar mengerang nikmat.“ Sayang… tolong bukain pakaian tante ya”. Tante Sonya membalikkan tubuh serta akupun membuka retsleting pakaian“ you can see” nya.
Sehabis terbuka, tante Sonya kembali berputar menghadapku.“ BHnya sekaligus donk sayang..” ucapnya. Kuciumi kembali mukanya yang ayu itu, sembari tanganku mencari- cari pengait BH di punggungnya.“ Aduh.. Kalian lugu amat ya.. Tante suka..” katanya disela- sela ciuman kami.
“ Pengaitnya di depan, sayang..” Kuhentikan ciumanku, serta kutatap kembali BHnya yang membungkus buah dada tante Sonya yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga buah dada kenyal itupun seakan meloncat keluar“ Bagus khan sayang.. Mari kalian hirup ya..” Tangan tante Sonya merengkuh kepalaku serta didorong ke arah dadanya.
Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri serta menyorongkannya ke arah wajahku.“ Ah.. Lezat.. Anak pintar.. Sshh” desah tante Sonya kala saya mulai menghirup payudaranya.“ Jilati putingnya yang..” instruksi tante Sonya lebih lanjut.
Dengan bagi, akupun menjilati puting buah dada tante Sonya yang sudah membeku. Setelah itu saya kembali menghirup sejoli payudaranya bergantian. Sehabis puas saya hisapi payudaranya, tante Sonya setelah itu mengangkut kepalaku serta kembali menciumiku.
“ Saat ini kalian buka rok tante ya” Tante Sonya merengkuh tanganku serta diletakkannya di pantatnya yang padat. Kuremas pantatnya, kemudian kubuka retsleting rok mininya. Saya terbelalak memandang Tante Sonya nyatanya memakai celana dalam yang sangat mini.
Seksi sekali panorama alam dikala itu. Badan tante Sonya yang padat dengan buah dada yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak besar yang masih dikenakannya. Kembali tante Sonya mencium bibirku. Lalu ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya.
Tangan tante Sonya kemudian menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus serta tercukur apik terlihat jelas di depanku.“ Cium di mari ayo sayang..” perintahnya sembari mendesak kepalaku lama- lama.
“ Oh.. my god.. Sshh” erang tante Sonya kala mulutku mulai menciumi vaginanya. Kujilati pula Miss V yang berbau harum itu, serta kugigit- gigit lama- lama bibir vaginanya.“ Ahh.. Kalian pintar ya.. Ahh” desahnya. Tante Sonya lalu membebaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih leluasa membagikan kenikmatan padanya.
“ Jilat di mari sayang..” instruksi tante Sonya sembari tangannya mengusap klitorisnya. Kujilati klitoris tante Sonya. Desahan tante Sonya terus menjadi menggila serta badannya meliuk- liuk sembari tangannya mendekap erat kepalaku. Sebagian dikala setelah itu, badan tante Sonya juga mengejang.
“ Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya. Liang vaginanya nampak terus menjadi basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan memek nya sembari sesekali kuciumi paha lembut tante Sonya.
Tidak percuma ilmu yang kudapat sepanjang ini dari pengalamanku menyaksikan serta mengkoleksi video porno.& teks berusia Cerita Orgasme“ Kita terusin di ranjang ayo..” ajaknya sehabis mengambil napas panjang. Saya juga setelah itu melucuti seluruh pakaianku. Tante Sonya kemudian membuka sepatu hak tingginya, sehingga sembari telanjang bundar, kami merebahkan diri di ranjang.
“ Ciumi susu tante lagi dong yang..” Saya dengan gemas mengabulkan permintaannya. Buah dada tante Sonya yang membusung kenyal, pasti saja membuat seluruh lelaki wajar, tercantum saya, jadi gemas. Sedangkan mulutku padat jadwal menghirup serta menjilati puting buah dada tante Sonya, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya.
Akupun paham apa yang dia ingin. Tanganku mulai mengusap- usap Miss V serta klitorisnya. Tante Sonya kembali mengerang kala nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya serta kembali diciuminya bibirku dengan ganas.
Berikutnya, tante Sonya menindih badan atletisku. Dijilatinya dada bidangku serta kedua putingnya serta setelah itu perut sixpackku juga tidak kurang ingat diciuminya. Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya.
Tidak lama setelah itu, kepala tante Sonyapun telah naik turun kala mulutnya menghisapi penisku.“ Saat ini tante pengin ambil perjakamu ya..” Sembari mengatakan begitu, tante Sonya menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya.
Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, kala batang penisku mulai menerobos liang memek tante Sonya.“ Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka tongkolmu.. Lezat..” desah tante Sonya sembari menggoyangkan badannya naik turun di atas tubuhku.
“ Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang terdengar dari mulut tante Sonya. Seirama dengan ayunan badannya di atas penisku.“ Tante suka.. Ahh.. Ngent*tin anak muda.. Ahh.. Semacam kalian.. Yes.. Yes..” Tante Sonya terus meracau sembari menikmati tubuhku.
Tangannya setelah itu menarik tanganku serta meletakkannya di payudaranya yang bergoyang- goyang berirama. Akupun meremas- remas buah dada kenyal itu.
Suara desahan tante Sonya terus menjadi menggila.“ Lezat.. Ahh.. Mari terus.. ent*tin tante.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..” Tidak lama badan tante Sonyapun kembali mengejang.
Dengan lenguhan yang panjang, tante Sonya hadapi orgasme yang kedua kalinya. Badan tante Sonya setelah itu rubuh di atasku. Sebab saya belum orgasme, nafsukupun masih besar menunggu penyaluran.
Kubalikkan badan tante Sonya, serta kugenjot penisku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari segala tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.
“ Oh.. Lezat tante.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.“ Iwan ingin keluar tante..” kataku kala saya merasakan air sperma telah hingga ke ujung penisku.
“ Keluarin di mulut tante, sayang..” Akupun mencabut keluar penisku serta mengarahkannya ke wajah tante Sonya. Tangan tante Sonya langsung mencapai penisku, buat setelah itu dimasukkan ke dalam mulutnya.“ Ahh.. Tante..” jeritku kala saya menyemburkan air maniku dalam mulut tante Sonya. Tante Sonya lalu menghasilkan penisku serta mengusap- usapkannya pada segala permukaan mukanya yang menawan.
Sehabis mensterilkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.“ Lezat Wan?” tanyanya sembari tersenyum centil.“ Lezat tante… memanglah tante kerap ya beginian”“ Tidak kok..
Jika cocok terdapat anak muda yang tante suka saja..”“ Oh.. Tante sukanya anak muda ya..”“ Iya Wan.. Disamping staminanya masih kokoh.. Tante pula merasa jadi lebih awet muda.” jawab tante Sonya centil. Tidak lama mobil yang dinanti juga tiba. Kesimpulannya saya jadi membeli mobil tante Sonya itu. Disamping kondisinya masih bagus, tante Sonya membagikan korting 8 juta rupiah.
“ Asal kalian janji sering- sering main ke mari ya” katanya sembari tersenyum dikala membagikan potongan harga itu. Peristiwa ini berlangsung sebulan yang kemudian. Hingga dikala ini, saya masih berselingkuh dengan tante Sonya. Sesungguhnya saya diliputi perasaan berdosa kepada Monika pacarku.
Namun apa energi, sehabis peristiwa itu, saya jadi ketagihan bermain cerita seks Saya senantiasa sangat menyayangi pacarku, serta senantiasa melindungi batas- batas dalam berpacaran.
Namun buat menyalurkan hasratku, saya terus berhubungan dengan tante Sonya. Bisniskupun kian mudah. Keuanganku terus menjadi membaik, sehingga saya mampu membagikan hadiah- hadiah mahal pada Monika buat menutupi rasa bersalahku.
Kerap orang tuanya, mereka pula baik padaku, menawarkan buat memakai mobil mereka bila kami hendak berangkat bersama. Namun saya memanglah memiliki harga diri ataupun gengsi yang besar( bagi Monika pacarku, gengsiku ketinggian),

HAWAIPOKER | AGENPOKER | BANDARQ | DOMINO99 | JUDI POKER | BANDAR POKER | CAPSASUSUN | JUDI ONLINE | POKER | CEME | AGEN JUDI ONLINE | SAKONG | QQ | AGEN DOMINO
0 Komentar