Ticker

6/recent/ticker-posts

Sex Toket Gita Yang Besar



INDOSEXASIA -  Cerita skandal mahasiswi menawan dengan lekuk badan yang sempurna, begitu pula dengan buah dada nya yang menantang dengan judul? Toket Gita Yang Besar? yang tidak kalah serunya serta dipastikan bisa tingkatkan libido seks, selamat menikmati.

Di hari pertamaku masuk kuliah di salah satu akademi besar di Semarang, tidak terdapat yang saya tahu satupun, sehingga saya semacam orang nyasar, bimbang celingak- celinguk kesana kemari. Sewaktu lagi bingung- bingungnya seketika terdapat wanita yang menegurku,? Eh, tau kelas MI1- 3 tidak??.


MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI>> HAWAIPOKER <<



Eeiittss.., nyatanya saya pula cari kelas itu.., kemudian saya jawab,? milimeter.., aku pula tidak ketahui, mendingan cari bersama ayo?.? Aku Gita? ia sebut namanya duluan.? Saya Iwan?, saya sebut namaku pula, di situlah saya mulai memiliki sahabat bernama Gita. Wanita manis ini memiliki kulit kuning langsat, hampir tanpa cacat, besar tubuh kira- kira 166 centimeter, dengan berat 49 Kilogram. Tetapi yang buat saya tidak bosan melihatnya merupakan dadanya yang menantang, lumayan besar buat ukurannya, tetapi tidak sangat besar sekali.

Begitu pula dengan pantatnya, saya sangat suka bila ia mengenakan jeans ketat, dengan kaos oblong corak putih. Kadangkala bila dia bercanda, ngomongnya nyerempet- nyerempet porno terus, meski sekali- sekali saja. 3 bulan telah lamanya saya dekat dengannya, jalur kemanapun senantiasa bersama, meski ia belum formal jadi pacarku, namun saya serta ia senantiasa berdua kemanapun. Hingga kesimpulannya saya serta ia berangkat jalan- jalan ke wilayah Dieng, salah satu wilayah dingin di Jawa Tengah, niatnya hanya jalan- jalan saja, tidak menginap.





Entah mengapa hari ini ia mengajakku bercanda yang berbau porno terus, dari pagi sampai siang hari. Hingga kesimpulannya dia bertanya begini,? Wan, jika kalian memiliki istri suka yang buah dada nya besar ataupun sedeng- sedeng saja??. Kemudian saya jawab? Milimeter.., yang seperti apa ya?, kayaknya saya suka yang semacam memiliki kalian itu lho?.? Lho emang kalian sempat liat punyaku??, tanya ia. Saya bilang? Gimana ingin liat, orang kamunya ajah tidak sempat kasih peluang.., heheheh?. Ia tanya lagi sembari bercanda,? Kalo saya kasih peluang gimana??.

Saya jawab,? Yaa.., tidak saya percuma? in?.? Emang berani??, tantang Gita.? Siapa khawatir..?, jawabku tidak ingin kalah.? Kalo gitu fakta? in!?, kata Gita.? Oke.., kita cari losmen saat ini.., gimana??, tantangku gantian.? Siapa khawatir..?, jawabnya tidak ingin kalah pula. Jujur saja saya masih berfikir kalau ini hanya bercanda saja, hingga seketika di depan suatu losmen, ia mengatakan,? Wan, disini ajah.., kayaknya losmennya bagus tuh?.? Deg!!?, jantungku terasa menyudahi. Dengan ragu- ragu kuarahkan mobilku masuk ke taman losmen tersebut. Saya masih diam serta separuh tidak yakin. Terus ia mengatakan,? Kalian angkat tas- tas kita, saya yang check in.., OK??.

Semacam babu kepada majikannya, saya simak kata- katanya serta menjajaki langkahnya masuk ke losmen. Masuk ke kamar losmen langsung kita tutup serta kunci pintunya, saya masih terdiam terus duduk di atas kasur hingga ia mengatakan,? OK, saat ini saya kasih kalian peluang liat dadaku, tetapi jangan macem- macem yaa??. Seketika saja Gita menarik kaosnya ke atas, serta langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Kemudian ia terdiam sembari menatapku yang pula terdiam, meski sesungguhnya saya lagi terpana.

Sebagian dikala ia arahkan tangan kanannya ke pundak kirinya, digesernya tali BH- nya jatuh ke lengan. Kemudian gantian tangan kirinya ke pundak kanan melaksanakan perihal yang sama. Kemudian tangan kanannya ditunjukan ke punggung, namun tangan kirinya masih memegangi BH bagian depannya. Oh God.., Nafasku terasa menyudahi di tenggorokanku.., BH- nya sudah terlepas, namun masih ditahan bagian depannya oleh tangan kirinya. Gita terus memandangiku. Gita menggigit bibir bagian bawahnya.

Seketika dia mengatakan,? Saya tidak hendak lepas ini, bila kalian tidak buka pakaianmu seluruhnya? Saya ragu- ragu.., namun nafasku telah tidak dapat diatur lagi.., saya buka kaosku.., saya buka jeansku.., kemudian saya menyudahi, tinggal celana dalam yang saya kenakan.., gantian saya yang menantang,? Saya tidak hendak buka ini, bila kalian tidak lepas itu saat ini? Gita diam sejenak kemudian ia turunkan lama- lama tangan kirinya serta kesimpulannya nampak jelas buah dada nya yang kuning langsat serta betul- betul menantang.

Belum pernah saya rampung menikmati panorama alam ini, seketika dia melompat ke arahku serta mendorongku telentang di kasur, dengan kilat ia mencium bibirku. Saya yang masih kaget hendak serbuan tiba- tiba ini tidak menyia- nyiakannya, kami silih berciuman, silih melumat bibir,? uugghh.., oohh..?, cuma kata itu yang Gita keluarkan. Seketika saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya telah terlepas. Kami bersama cuma mengenakan celana dalam saja, silih pandang namun itu cuma berlangsung 6 detik, dengan kilat dia menarik celana dalamku kebawah serta melepasnya.

Gita tersenyum serta sedikit tertawa, saya tidak ketahui ia bahagia memandang punyaku ataupun menertawai punyaku? Akupun tidak ingin kalah, kutarik lambat- laun celana dalamnya sedikit demi sedikit, nyatanya Gita telah tidak tabah kemudian ia tarik sendiri celana dalamnya serta melemparnya ke balik, belum pernah celana dalamnya memegang lantai bibirnya telah melumat bibirku,? oohh..?, kami saat ini betul- betul telanjang bundar. Gita mulai mencium leherku tetapi itu tidak lama sebab saya keburu membalik badanku. Saat ini gantian dia yang telentang di kasur.

Panorama alam yang indah sekali namun kali ini saya tidak ingin lambat- laun memandang, langsung saya terletak diatasnya, kedua tangannya telah kupegang serta tahan di samping kiri- kanan kepalanya. Saya ciumi lehernya, bibir, leher lagi.? Hhmmhh.., uugghh.., sstt?, hanya itu yang ia katakan. Ciumanku telah? bosan? di leher. Saya mulai turun. Memandang gerakanku itu, seketika ia mengangkut dadanya. Peluang ini tidak kusia- siakan. Saya langsung ciumi buah dada nya sebelah kiri, lagi tangan kananku mengelus- elus buah dada nya yang kanan.

Kali ini tangan kirinya telah memegang kepalaku.? sstt.., hh.., sstt..?, mulutnya berdesis semacam ular. Ia menarik rambutku serta kepalaku serta memusatkan kepalaku ke buah dada nya sebelah kanan. Dengan t?. Kemudian dengan gigiku saya mulai mengigit- gigit sedikit puting susunya, kiri- kanan, kiri- kanan senantiasa bergantian serta adil. Sedangkan dari mulut Gita terus keluar kata,? Teruuss.., teruuss.., yang keras.., aahh.., gigit Wan.., gghh.., sstt?. Sedangkan punyaku telah tegang keras.







Kepalaku mulai turun lagi namun seketika dia berteriak kecil,? Wan.., Iwan.., uugghh.., saat ini ajjaah.., masuk? iin.., tidak harus pake mulut lagi.., masukin sekaraanng.., plizz..?. Saya langsung di dorongnya. Saat ini ubah posisi, saya yang telentang serta Gita terletak di atasku. Selangkangannya mencari- cari posisi, walaupun saya ketahui tentu yang ia cari merupakan punyaku. Begitu letaknya pas, Gita mendorongnya dengan kokoh.? uugghh..?, lagi saya sedikit berteriak,? aahh?. Punyaku telah terbenam di dalam selangkangannya. Gita terus menggerak- gerakan pinggulnya ke atas, ke dasar, kiri- kanan, naik- turun seluruh arah gerakan dia jalani.

Matanya terpejam, bibirnya digigit semacam menahan suatu, kerap dari mulutnya keluar perkata,? oohh.., sshhtt.., uugghh.., sshhss.., sshhiitt.., aacchh.., oouuhh..?, nafasnya tidak lagi tertib. Kedua tangannya meremas- remas buah dada nya sendiri, kepalanya kerap menengadah ke atas,? uugghh.., oohh.., sshhsstt?. Sebaliknya saya cuma mampu meremas sprei di kiri serta kananku dengan kedua tanganku. Gigi atas serta gigi bawahku telah silih menekan, tidak terdapat perkata yang keluar dari mulutku cuma suara nafasku saja yang terdengar. Kali ini saya yang mengambil alih? kekuasannya? gantian kudorong tetapi ia malah tengkurap, memandang pantatnya yang putih lembut.

Saya jadi tambah bernafsu buat lekas memasukkan punyaku ke punyanya. Saya angkat pinggulnya serta Gitapun mengangkut tubuhnya dengan kedua tangan serta kakinya. Saat ini letaknya semacam ingin merangkak. Langsung tanpa tunggu waktu lagi saya berupaya memasukan? adikku? ke lubang vaginanya.? Mmaasuukkiinn.., ceeppeett..?, Gita meminta kepadaku tetapi belum pernah dia menuntaskan kalimatnya punyaku telah masuk ke vaginanya.? oohh..?, dari mulutku keluar kata tersebut. Dengan semangat saya mulai mendesak ke depan, menarik, mendesak, menarik terus menerus bersamaan dengan gerakanku.

Gerakannyapun bertentangan dengan gerakanku, tiap saya mendesak ke depan dia mendesak pantatnya ke arahku diiringi desahan serta leguhan dari mulutnya.? uugghh.., aahh.., Sshshhss.., oohh.., uugghh..?. Seketika dia berteriak,? Iwaann.., sshh.., oohh?, saya merasakan suatu keluar dari dalam lubang kemaluannya tetapi,? oohh.., oohh.., aacchh.., Gitt.., aakku..?. Akupun merasakan kenikmatan yang tiada bandingannya bersamaan dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku.? oohh.., uugghh?, banyak sekali cairanku keluar.? Terus Wan.., keluarin seluruhnya..?, pinta Gita.

Tubuhku terasa telah tidak kokoh lagi berdiri. Saya langsung telentang di kasur, sebaliknya Gita langsung memelukku serta menyimpan kepalanya di dadaku.? Gita sayang sama Iwan?, cuma itu yang keluar dari mulutnya, kemudian matanya terpejam sembari terus memelukku.

? Iwan pula sayang sama Gita?, kataku. Kesimpulannya semenjak itu saya serta Gita formal pacaran. 



Posting Komentar

0 Komentar