INDO SEX ASIA - Malam itu saya mengajak sahabat dekatku di kampus, Budianto buat membantuku mengerjakan tugas akhir yang pernah terbengkalai sebab saya padat jadwal mengurus pernikahanku. Sebab waktunya telah sangat menekan hingga saya memohon dorongan Budianto supaya tugas akhirku kilat berakhir serta itu merupakan awal kalinya Budianto ke kontrakanku lagi sehabis saya menikah, sementara itu umumnya nyaris masing- masing minggu ia menginap di kontrakanku buat mengerjakan tugas ataupun hanya main play station. Malam itu pula buat kedua kalinya Budianto berjumpa dengan istriku tercinta Vany sehabis tadinya saya menghadirkan mereka dikala awal kali istriku tiba ke Jakarta. Istriku merupakan seseorang perempuan berparas menawan dengan wujud badan yang sangat indah, walaupun berasal dari kota kecil di luar pulau, tetapi ia sangat pandai menjaga badannya sampai tidak tidak sering banyak lelaki yang mendekatinya ataupun hanya menggodanya. Sedangkan temanku Budianto jauh dari tampan tubuhnya gendut dengan rambut ikal, tetapi walaupun begitu ia orangnya baik serta lumayan pintar, kami telah lama bergaul semenjak dini kuliah dahulu.
Awal mulanya seluruh berjalan biasa saja saya serta Budianto padat jadwal menyusun naskah buat tugas akhir ini, sedangkan istriku telah tertidur pulas di kamar sebelah sebab dikala itu jam telah membuktikan jam 11 malam. Hingga suatu terjalin dikala Budianto memohon izin ke kamar mandi buat buang air kecil. Sebab kontrakanku cuma terdiri dari 3 ruangan ialah ruangan depan buat menyaksikan televisi, ruangan tengah buat tidur serta ruangan balik terdapat tempat buat memasak serta kamar mandi di sampingnya, hingga ingin tidak ingin buat mengarah kamar mandi Budianto wajib melewati ruangan yang saya peruntukan kamar tempat dimana istriku lagi tidur pulas serta di antara kamar depan serta tengah saya kasih kain gordeng sehingga dari ruang depan tidak dapat memandang langsung ke ruang tengah. Telah lebih dari 15 menit lalu Budianto belum pula kembali dari kamar mandi serta itu lumayan aneh sebab sangat orang pada biasanya cuma perlu waktu 5 menit bila cuma buang air kecil. Sebab penasaran hingga saya membuka gordeng yang menghalangi ruang depan serta ruang tengah. Dikala itu saya memandang Budianto mematung kaku di samping tempat tidur istriku, serta mendadak dadaku bergemuruh dikala memandang keadaan istriku. Ia masih tertidur pulas tetapi pose tidurnya begitu sexy serta menantang birahi untuk tiap lelaki yang melihatnya. Dikala itu dia tidur miring ke samping kanan sehingga membelakangi Budianto yang berdiri di samping kirinya tetapi pakaian tidur terusan yang dipakai istriku bagian bawahnya tersingkap sampai ke pinggang serta memperlihatkan bongkahan pantat yang gempal serta lembut yang cuma ditutupi celana dalam warna gelap, sedangkan kancing pakaian tidurnya terbuka sebagian bagian sampai payudaranya yang putih sedikit mengintip serta membuat penasaran. Budianto nampak sangat bernafsu memandang keelokan badan istriku serta posenya yang begitu menantang, tangannya nampak bergerak- gerak di selangkangannya sendiri mengelus- elus selangkangannya yang nampak mengelembung tanda- tanda suatu yang terdapat di dalamnya telah
“Raih Keberuntunganmu dengan bermain HAWAIPOKER, games kartu online dengan menggunakan uang asli, terdiri permainan Capsa, Poker, Kiyu-kiyu, Sakong dan lain-lain. Dapatkan Jackpot hingga ratusan juta rupiah.”
bangkit.
“ Pssst Bud…ngapain lo?” panggilku pelan
Budianto nampak kaget serta salah tingkah mendengar suaraku bergegas ia menghampiriku ke ruangan depan sebab tidak ingin membuat istriku terbangun.
“ duh sory banget Bob tadi gua ga terencana liat istri lo, sumpah istri lo sexy banget…”
Berulang kali Budianto memohon maaf sekalian menyanjung istriku, Anehnya saya tidak marah sama sekali malah saya merasa puas serta bangga terdapat lelaki lain yang menyanjung keelokan badan istriku.
“ Udah Bud, ga apa- apa ko santai aja…”
Saya berupaya setenang bisa jadi supaya tidak membuat ia merasa bersalah sebab peristiwa tadi, kemudian kami kembali melanjutkan pekerjaan yang pernah tertunda. Tetapi Budianto nampak risau serta tidak fokus, warnanya dampak dari peristiwa itu masih membekas padanya.
“ Lo mengapa Bud? udah kepengen balik?” saya berupaya mencari ketahui apa yang terjalin pada temanku
“ Eerrr…sory banget Bob, gua ga fokus neh, soalnya kebayang istri lo mulu..”
Deg… nafasku terasa berat mendengar kepolosan temanku itu
“ apaan sang lo Bud? Kan lo udah kerap liat cewe sexy di film bf?”
“ tetapi ini beda Bob kan lo tau sendiri gua belom sempat pacaran serta tadi itu awal kalinya gua ngeliat cewe sexy begitu secara langsung, sekali lagi sory Bob..” lagi- lagi Budianto memohon maaf tetapi saya tidak memperdulikan temanku itu serta terus saja melanjutkan pekerjaan.
“ Bob gua pengen liat istri lo lagi please…entar tugas akhir lo gua yang beresin deh! lo tau beres aja pokoknya” tawarnya
Mendadak saya terdiam mendengar tawaran dari temanku itu, serta entah mengapa dadaku terasa panas membayangkan apa yang hendak terjalin.
“ Ngeliat doing kan? ok tetapi lumayan kita aja yang tau…”
Budianto juga seraya menganggukan kepalanya ciri sepakat. Tanpa menunggu lama lagi Budianto langsung mengarah ruang tengah tempat istriku terletak. Saya serta Budianto mendadak terperanjat dikala memandang keadaan istriku ia tidur dengan posisi terlentang kedua kakinya terbuka lebar dengan bagian dasar pakaian tidurnya terangkat hingga pinggang yang otomatis memamerkan paha lembut serta selangkanganya yang masih terbalut celana dalam gelap, tidak hanya itu kancing atas pakaian tidurnya terbuka terus menjadi lebar sampai payudaranya yang terbungkus bh hitampun turut mencuat menjadikan keadaan isitriku terus menjadi sexy serta menggairahkan. Kedua mata Budianto terbelalak serta mulutnya menganga seolah mau melahap badan indah istriku yang terdapat di hadapannya. Lama- lama tetapi tentu tangannya mulai meremas wilayah selangkangannya sendiri dengan gerakan lama- lama ia mengurut bagian selangkangan yang telah mulai menggelembung serta tanpa kuduga dengan satu gerakan ia telah sukses menghasilkan barang gelap keras yang telah berdiri tegak. Entah semenjak kapan ia merendahkan resleting celananya sebab pandanganku terfokus ke badan istriku. Pundakku bergidik ngeri memandang penis Budianto yang gelap serta keras. Saya tidak sempat menyangka bila Budianto memiliki senjata rahasia yang begitu seram. Mendadak saja lututku terasa lemas sebab membayangkan barang besar itu mengoyak Miss V istriku yang indah serta kecil.
Saya terencana membiarkan Budianto yang dengan cuek beronani di samping istriku seakan ia tidak memperdulikan keberadaanku lagi. Awal mulanya saya berpikir bisa jadi bila ia telah ejakulasi birahinya dapat reda serta ia dapat kembali berlagak semacam umumnya. Tetapi telah lebih dari 10 menit tidak terdapat isyarat ia hendak ejakulasi sehingga saya mulai takut khawatir bila istriku seketika saja bangun. Entah tiba dari mana seketika saja saya menemukan suatu ilham edan, dengan satu isyarat saya mengijinkan Budianto buat memegang paha lembut istrku yang pasti saja disambut baik oleh Budianto yang memanglah lagi dibakar birahinya serta mengharapkan lebih dari badan istriku
“ Hah, beneran nih Bob?? Gua boleh nih?” tanyanya bersemangat separuh tidak percaya
Saya mengangguk serta menegaskan,“ Hanya pegang loh, inget!”
“ Iyah, iyah…thanks banget Bob, lu emang sobat sejati deh!”
Tangan Budianto nampak gemetar dikala lama- lama turun serta mendekati paha istriku yang terpampang indah. Sebab tempat tidurku tidak memakai ranjang, cuma suatu kasur busa, hingga Budianto wajib jongkok supaya dapat memegang paha istriku serta sebab itu posisi penisnya terjepit oleh celana jeans yang ia gunakan sampai buatnya merasa tidak aman. Kemudian ia kembali berdiri serta dengan satu gerakan membebaskan celana jeans sekalian celana dalamnya sampai badan bagian bawahnya terbebas dari selembar benang juga serta perihal itu ia jalani tanpa memohon persetujuan dariku lagi. Setelah itu ia kembali berjongkok disamping istriku, tangan kanannya saat ini telah terletak pas di atas paha lembut istriku dengan gerakan
lama- lama serta hati– hati ia mulai mengelus paha lembut yang menantang itu, sedangkan tangan kirinya mengocok penis besar yang nampak terus menjadi membeku. Saya sebagian kali menelan ludah sendiri sebab kerongkongan terasa kering memandang adegan erotis di hadapanku dimana temanku lagi berupaya mencari kenikmatan dari badan indah istriku, serta peniskupun terasa telah sangat keras sebab tidak dapat kupungkiri birahiku lama- lama bangkit serta ini terasa tidak normal bagiku. Bisa jadi merasa menemukan lampu hijau dari ku, Budianto terus menjadi tidak terkontrol serta saat ini tangannya mulai bergerak ke selangkangan istriku serta mengelus lembut gundukan Miss V yang masih tertutup celana dalam gelap, sementar penisnya dengan terencana digesekan di paha sebelah kiri istriku sehingga perlahan
Budianto mulai merangkak di atas badan istriku serta paha kiri istriku pas di antara kedua kaki Budianto. Saya membiarkan saja ulah temanku sebab mau tau sepanjang mana ia hendak berbuat nekat. Tidak kusadari tanganku saat ini telah mengelus penisku sendiri sebab memandang adegan yang begitu erotis terjalin di hadapanku, temanku Budianto lagi mengelus- elus Miss V istriku yang masih dibungkus celana dalam sedangkan penis besarnya menggesek- gesek paha lembut istriku serta terus menjadi lama Budianto juga terus menjadi nekat sebab saat ini bukan tangan yang membagikan rangsangan di Miss V istriku tetapi lidahnya sedangkan penisnya terus menjadi melekat di paha lembut istriku. Bisa jadi sebab perihal itu istriku seketika saja bangun tetapi buat sebagian dikala ia terdiam bisa jadi lagi memulihkan kesadarannya. Buat menghindari perihal kurang baik terjalin hingga bergegas saya mendatangi isitirku serta menyuruh Budianto mundur dari badan istriku,
serta benar saja mendadak istriku menjerit menyadari kedatangan Budianto di sampingnya terlebih penis besar Budianto berdiri tegak seakan menantang pas di hadapannya.
“ pa apa- apaan? ini mengapa…?” seketika saja perkataan istriku terhenti dikala kedua matanya memandang lekat penis besar yang berdiri tegak di hadapannya, mulutnya menganga seolah begitu takjub melihat penis yang ukurannya jauh lebih besar dari kepunyaan suaminya serta itu jadi pengalaman pertamanya memandang penis lain tidak hanya kepunyaan saya suaminya.
“ tenang mah jika mamah teriak lagi nanti orang sebelah pada bangun, papa cuman pengen bantu sang Budianto, ia horny gara- gara cocok ke kamar mandi ia ga terencana ngeliat pose tidur mama yang sexy, ga apa- apakan ma…”
Saya berupaya meyakinkan istriku dengan bermacam berbagai metode tetapi istriku masih marah malah ia hendak beranjak ke ruangan tengah tetapi dikala melewati Budianto seketika saja Budianto memegang tangannya
“ ingin mengapa lo Bud? jangan kurang ajar” istriku berupaya membebaskan genggaman tangan Budianto
“ van please tolongin dong, gua cuman pengen coli di depan lo doang ko lagian suami lo pula ga apa- apa please”
Budianto mengiba pada istriku tetapi entah mengapa penisnya masih saja berdiri tegak serta secara tidak terencana memegang tangan istriku yang lagi dipegang oleh Budianto
Badan istriku bergidik serta nafasnya terus menjadi berat dikala merasakan penis besar Budianto melekat di tangannya. Istriku terdiam sesaat serta menoleh ke arahku dengan tatapan jengkel,
“ ok coli doang kan, jangan lambat- laun“ dengan ketus serta nampak masih jengkel istriku mengabulkan kemauan temanku itu sementara itu tadi saya saja tidak sukses merayunya.
“ lo berbaring lagi dong dikasur supaya lezat gua colinya…”
Tanpa menanggapi lagi istriku langsung merebahkan badannya di kasur serta dengan cuek ia membuka kakinya lebar- lebar seolah terencana memamerkan vaginanya. Saya pernah bimbang dengan ulah istriku itu apa bisa jadi itu metode ia membuktikan kekesalannya padaku, entahlah yang jelas apa yang terjalin berikutnya betul- betul di luar dugaanku. Budianto juga kembali melanjutkan kegiatan mengurut penisnya sendiri dihadapan istrku sedangkan pemikiran istriku lama- lama sayu serta matanya memandang lekat ke arah penis besar serta berurat yang nampak memerah akibat gesekan tangan Budianto.
“ ko lama Bud ga keluar- keluar” dengan nada sinis kembali istriku memprotes
“ makanya lo bantuin dong supaya cepet…”
Perkataan Budianto itu seakan sihir sebab yang terjalin selanjutnya istriku menanggalkan pakaian tidurnya tanpa memohon persetujuan dariku sehingga badannya cuma ditutupi oleh celana dalam serta bh gelap yang cuma menutupi bagian terpentingnya saja. Saya cuma mematung kaku di sudut ruangan memandang adegan erotis itu dimana temanku Budianto dengan penuh nafsu mengocok penisnya sendiri di hadapan istriku sedangkan istriku tercinta yang hampir telanjang telah mulai meremas vaginanya sendiri yang masih terbungkus cd gelap serta adegan istriku itu sangat sexy serta menggairahkan semacam aktris bokep yang lagi onani. Warnanya birahinya mulai dibakar akibat permainannya sendiri.
“ ih ko ga keluar- keluar sang Budianto…?” dengan berlaga jengkel istriku lagi- lagi protes
“ ya udah supaya cepet gua gesekin di paha elo ya?” sembari masih mengurut penisnya Budianto kembali melobi istirku
“ ya udah cepetan…” kata istriku
Dadaku terasa panas mendengar perkataan istirku itu entah mengapa ia jadi semacam itu apa sebab penis besar Budianto itu sampai ia jadi penasaran sebab saya masih ingat ia sempat bertanya padaku gimana rasanya disetubuhi oleh penis yang besar dikala kita menyaksikan film porno.
Saya betul- betul telah tidak dikira lagi sebab tanpa persetujuan dariku Budianto langsung mendekati istriku serta melekatkan penis besarnya di paha kiri istriku buat yang kedua kalinya. Saya tidak dapat berbuat apa- apa tidak hanya melihat adegan terlarang itu sebab tadi saya sendiri yang memohon kepada istriku buat menolong Budianto membebaskan hasratnya tetapi saya masih berharap apa yang mereka jalani tidak kelewatan. Lama- lama Budianto mulai menggerakan tubuhnya naik turun di atas paha lembut istriku serta pasti saja tangannya tidak tinggal diam sebab terus bergerak serta merambat menelusuri badan indah istriku serta menyudahi di gunung kembar yang gempal serta mencuat indah yang masih tertutup bh gelap. Dengan gemas tangan kanan Budianto memilin barang kenyal itu serta menyingkapkan penutup bh hitamnya sampai barang kenyal serta gempal itu mencuat keluar dari sarangnya. Sedangkan istriku diam saja, ia nampak memejamkan mata serta dari mulutnya keluar erangan tertahan seolah menikmati seluruh perlakuan Budianto terhadap badannya. Gerakan maju mundur Budianto terus menjadi kilat serta lama- lama tetapi tentu tubuhnya merangkak naik sampai penisnya saat ini terletak pas di atas Miss V istriku yang masih tertutup cd gelap sebab badan mereka saat ini telah sejajar. Saya yang begitu larut melihat adegan erotis sembari onani tidak menyadari kalau badan Budianto lama- lama naik serta menindih istrku. Terdengar erangan serta desahan istriku terus menjadi keras dikala penis besar Budianto menggesek bilik vaginanya walaupun masih tertutup cd tetapi saya percaya ia dapat merasakan batang besar serta berurat itu.
“ stop… stop ini udah kelewatan!’ saya berupaya menghentikan mereka sebab khawatir terjalin perihal yang di luar batasan toleransiku ialah terjalin persetubuhan antara sahabat baikku serta istriku tercinta, tetapi gerakan Budianto malah terus menjadi kilat istriku juga meresepon baik dengan menggoyangkan pinggangnya serama dengan gerakan pinggang Budianto hingga adegan merekapun telah semacam adegan orang yang lagi bersetubuh bisa jadi bila tidak terdapat cd gelap yang jadi penghalang penis Budianto telah sukses menerobos masuk ke lubang nikmat istriku.
Mereka seakan kesetanan serta tidak memperdulikan keberadaanku malah saya dapat memandang dengan jelas tangan istriku bergerak ke dasar serta mendesak turun cd hitamnya. Saya percaya ia mengharapkan lebih dari hanya pergesekan serta saya sangat percaya ia mau merasakan penis besar Budianto penuhi lubang senggamanya. Tetapi baru saja cd istriku turun separuh seketika Budianto memeluk erat badan istriku diiringi erangan penuh nikmat tanda- tanda ia telah berejakulasi serta benar saja mani Budianto muncrat hingga kepusar istriku. Nampak kekecewaan dari raut wajah istriku sebab tidak sukses memperoleh apa yang ia mau.
“ gimana Bud udah puaskan lo?” saya menarik tangan Budianto supaya menghindar dari badan istriku,
Sedangkan istriku lagi padat jadwal mensterilkan mani Budianto yang berantakan di perutnya. Saya yang telah dibakar hebat tidak memperdulikan apapun lagi dengan gampang saya meloloskan cd gelap istrku serta melemparkan ke arah Budianto. Istriku nampak kaget tetapi tidak dapat berbuat apa- apa sebab penisku telah terletak pas di belahan vaginanya. Kemudian tanpa ampun lagi saya menghujamkan penisku yang telah sangat keras semacam kayu ke lubang senggama istirku yang telah sangat basah membuat istriku menjerit lirih sebab tidak umumnya saya bermain agresif semacam itu
“ dasar gatel lo pengen ya di ewe sang Budianto” saya berbisik di kuping istirku sembari terus menghujamkan penisku sampai membuat istriku merintih nikmat,
“ itu kan yang lu ingin pa? saat ini mengapa lo marah…” istriku membalas tusukanku dengan goyangan yang liar kita betul- betul lenyap kendali sampai tidak memperdulikan keberadaan Budianto sebab birahi kita telah dibakar hebat. Mulut kami beradu dengan liar, lidah kami silih membelit sedangkan tanganku meremas dengan agresif 2 bukit kembar yang mengayun indah membuat istriku sesekali menjerit lirih.
“ Ayoooo pa… jalani sekaraaang…“ desah istriku memelas.
Bibir indahnya yang tidak berlipstik menganga serta mendesah, matanya membelalak lebar dengan alis berkerinyit risau kala penisku menghujam- hujam ke dalam vaginanya yang telah sangat basah itu. Dia menggeliat merasakan sodokan mantap pada ujung leher rahimnya, sejoli kakinya membelit erat pinggangku sehingga menahan gerakku, bibir menawan yang gemetaran itu nampak tersenyum dengan mata berbinar aneh…
“ Pa… tau mengapa mama pengen dientotin di depan Budianto?” bisik istriku dengan tatapan mata mesra, kujawab dengan gelengan kepalaku…
“ ya pengen buat papa puas, fantasi papa jadi kenyataan…kaya saat ini ini… saya kan istri yang penafsiran pa… ayoo dong.. beri saya kenikmatan yang indah…” bisik istriku sembari mengerling penuh makna, belitan kaki di pinggangku dilonggarkan, tanda- tanda saya boleh mulai mengayun batang kemaluanku memompa liang sanggamanya. Wow…ternyata dia memanglah mau memprovokasiku sebab paham keinginanku, Vanny kau memanglah istri yang penafsiran deh. Kembali suara erangan serta rintihan istriku mengalun sensual mengiringi ayunan batang kemaluanku yang pelan serta kalem keluar masuk liang sanggama yang kurasakan sangat menggigit saking sempitnya, Budianto terbengong- bengong menyaksikan adegan panas kami sembari mengocoki penisnya sendiri./
“ Mari ma, buat sang Budianto sirik hihihi” bisikan mesraku nampak membuat istriku berbunga hatinya.. mukanya nampak berseri bangga
“ Mari pa, aku suka sama yang begini… gemesssiiin… hhh… hhhoohhh… pa…” belum berakhir kalimatnya, kupercepat ayunan pinggulku.. membuat matanya kembali membelalak, bibirnya meringis memperlihatkan gigi indah yang beradu, menghasilkan desis panjang….
“ Teeruuuss maaasss… ammppuunn… nikkmaaat bukan main.. oooohhh… aaaaaahhh… eeeenngghh..” ceracaunya dengan suara separuh berbisik
Sesaat setelah itu saya merasakan serbuan balasan istriku, dengan gemulai dia memutar pinggulnya, pinggangnya yang ramping bergerak jadi engsel. Luar biasa nikmat yang kurasakan karenanya. Suara berdecakan yang terus menjadi keras di selangkangan kami menunjukkan terus menjadi banjirnya lendir persetubuhan dari liang sanggama istriku. Wajah cantiknya terus menjadi risau, mulutnya komat- kamit seakan mau berkata suatu tetapi tidak terdapat suara yang keluar, cuma desah serta erangannya yang keluar, alisnya yang runcing terus menjadi mengkerut, terlebih matanya yang kadangkala mengerling ke
arah Budianto, kadangkala menatapku dengan sorot mata gemas…
“ Oooooouuuuwww..!! pa, udah gak tahan nih.. mmmmmhhh…!!” kegelisahan serta keresahannya berujung pada rengekan panjang semacam orang menangis dibarengi dengan pinggul yang dinaikan di desakan ke arahku bergerak- gerak liar
Saya paham dengan suasana perempuan yang diterpa gelombang nikmat orgasme, hingga lekas kuayun batang kemaluanku menembus liang senggamanya sedalam- dalamnya dengan kecepatan serta tenaga yang kutambah. Dampaknya badan istriku terus menjadi liar menggelepar- gelepar, kepalanya digeleng- gelengkan dengan keras ke kanan serta ke kiri sehingga rambutnya terus menjadi riap- riapan di mukanya. Bilik liang senggamanya yang tengah diamuk badai orgasme itu seolah berkerut lembut menjepit erat batang kemaluanku, setelah itu mengembang lagi… perihal itu sebagian kali berulang… membuatku sejenak menghentikan ayunan penisku pada posisi di kedalaman terdalam pada liang sanggama istriku. Badan Vanny kesimpulannya tergolek lunglai dengan napas tersengal- sengal, nampak dari gerakan dada montoknya yang naik turun tidak beraturan. Mukanya yang miring ke samping kanan nampak kulitnya berkilat basah oleh keringat birahinya, sedangkan matanya memandang bandel ke arah Budianto. Rambutnya nampak kusut, awut- awutan menutupi sebagian wajah cantiknya. Kira- kira sehabis 2 menit batang kemaluanku mengeram tidak bergerak di liang senggamanya yang terus menjadi becek, dengan gerakan lembut kembali kugerakkan pinggulku membawakan sodokan ke liang sorgawi tersebut. Badan montok istriku kembali menggeliat lemah sembari mulutnya mendesis panjang, dia membuka matanya yang saat ini nampak sayu
“ Ssssshh… mmm… luar biasa….” desah isriku sembari tersenyum manis.
Kedua tangannya mencapai leherku serta menarik ke arah badannya. Tubuhku saat ini menelungkupi badan montoknya. Vanny memeluk tubuhku erat sekali sehingga bukit payudaranya tergencet erat oleh dada bidangku, tidak cuma itu sejoli pahanya dilingkarkan di pinggangku serta silih berhubungan di balik tubuhku. Woooww… leherku disosotnya dengan laparnya… jilatan serta kecupan bandel bertubi- tubi menghajar leher serta daun telingaku. Terdengar dengus nafasnya sangat merangsangku, saya terbuat mengerang oleh aksinya
“ Mari pa, tuntaskan hasratmu… saya boleh lagi enggak?” bisiknya manja sembari bibirnya mengulum bandel daun telingaku.
Kurasakan pantat montok istriku bergerak gemulai, membesut hebat batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya, sejenak kunikmati besutan serta pelintiran nikmat itu tanpa balasan sebab kuhentikan ayunan badanku
“ Hihi liat tuh sang Budianto, reaksinya lucu” sahutku berbisik tetapi sembari mengayunkan batang kemaluanku dalam sekali.
“ Eeeeehhhhh…hihihi…makanya mainnya yang hot dong pa!” jawabnya sembari terhentak- hentak akibat rojokanku yang kokoh serta cepat
Nyatanya istriku ini pandai pula memainkan kontraksi otot- otot perutnya yang memunculkan kenikmatan luar biasa pada batang kemaluan yang terjebak di liang sanggamanya yang becek.
“ Ooooww… pa… mari sayaaang… saya masih kokoh kok…” desis istriku berulang- ulang sembari sesekali pantatnya menggeol liar, berupaya membagikan counter attack
Saya tidak mau memperpanjang waktu, walaupun sesungguhnya masih belum mau mengakhiri. Saya mulai berkonsentrasi buat pencapaian akhirku, saya tidak hirau erangan serta rintihan istriku yang memilukan akibat rojokanku yang menghebat.
“ Ooohkk.. hhookkhh.. ooww.. sayaaang… keluarkan.. di… di.. mulutkuuu yakkkhh.. hhkk..” seringnya bercinta dengankuk membuat Vanny paham gelagat ini. Diapun mempergencar counter attacknya dengan goyang serta geolnya yang gemulai, kuku jarinya yang panjang menancap di punggungku… dan… saya mengeram panjang saat sebelum mencabut batang kemaluanku dari liang becek di tengah selangkangan istriku ini. Dengan lincah Vanny mengendalikan letaknya sehingga kepalanya menggantung terbalik keluar dari meja, pas di depan kepala penisku yang lagi mengembang siap menyemburkan cairan kental seragam susu. Vanny mengangakan mulutnya lebar- lebar serta lidahnya terjulur mencapai ujung kepala penisku.“ Hwwwoooohhh…!!!!” ledakan awal membawakan semburatnya spermaku menyembur lidah serta rongga mulutnya, saya sendiri tidak menyangka kalo sebegitu banyak spermaku yang tumpah,. apalagi saat sebelum semburan berakhir dengan tidak tabah batang kemaluanku disambar serta dikulum serta disedot habis- habisan. Bisa jadi sebab sensasi lain yang kami rasakan serta itu awal kalinya kami bersetubuh dengan disaksikan orang lain membuat kami kilat menggapai puncak kenikmatan sebab tidak perlu waktu lama badan kami mengejang hebat tanda- tanda gelombang orgasme yang tiba secara bertepatan apalagi istriku menggigit pundakku seolah melukiskan kenikmatan yang begitu dahsyat sampai kesimpulannya kami terkulai lemas. Sedari tadi Budianto cuma melongo melihat pertempuran kami yang begitu panas, bisa jadi itu awal kalinya ia melihat adegan persetubuhan secara langsung.
“ edan lo Bob kontol gua sampe ngaceng lagi neh…” perkataan Budianto itu keluar dikala saya mengajaknya ke ruangan depan serta meninggalkan istriku yang masih terbaring memulihkan tenaganya seusai pergumulan panas barusan.
“ Kok lu gak ikutan Bud? Hanya nonton doang?” tanyaku
“ Ehh…iya hehhee…pengen sih, tetapi kan kamu ga ngajak jadi gua nonton aja dulu…” jawabnya garuk- garuk kepala.
“ Oke Bud, ini emang yang sangat optimal yang dapat kita kasih, gua rasa udah lumayan serta lo jangan berharap lebih dari yang tadi ya..” saya berupaya kembali menegaskan hendak posisi Budianto sehingga ia tidak hendak memohon lebih lagi
“ ok gua ngerti Bob yang tadi aja gua udah makasih banget, pokoknya lo tenang aja tugas akhir lo anggap aja udah beres.”
Saya lumayan lega dengan perkataan temanku itu nyatanya ia masih menghargai pertemanan kita, serta tidak lama sehabis itu Budianto meninggalkan kontrakanku pas jam satu dinihari. Meski telah larut tetapi saya tidak bisa jadi membiarkannya menginap bisa- bisa Vanny nanti digarapnya dikala saya tertidur pulas.
Besoknya, sembari menikmati makan pagi, Vanny menggambarkan lebih banyak isi hatinya. Sesungguhnya malam itu awal mulanya ia cuma mau membuatku marah serta cemburu dengan mengijinkan Budianto onani dihadapannya sebab ia merasa jengkel dikala saya memintanya menolong Budianto onani, serta dikala ia mengijinkan Budianto menggesekan penis di pahanya sesungguhnya dikala itu ia mau memandang reaksiku serta nyatanya saya malah diam saja sampai itu buatnya terus menjadi jengkel hingga diapun membiarkan dikala Budianto meremas buah dada gempalnya serta menggesekan penis besar di paha mulusnya. Tetapi akibat perlakuan Budianto itu birahi istriku malah terus menjadi terlecut serta terus membara terlebih dikala penis besar Budianto menggesek vaginanya, istriku merasakan sensasi yang luar biasa sebab itu awal kalinya ia merasakan terdapat penis lain yang mengesek kemaluannya terlebih penis itu lebih besar serta keras membuat istriku tidak kuasa menahan gejolak birahin yang terus menjadi dahsyat. Sampai ia menginginkan lebih, ia betul- betul menginginkan penis besar itu melesak kedalam lubang nikmatnya hingga dengan terencana ia merendahkan celana dalamnya supaya penis Budianto dapat bebas masuk menerobos kedalam bilik kemaluannya yang kecil tetapi sayang Budianto keburu memuntahkan lahar panasnya serta itu sangat membuat istriku kecewa. Jujur saja tubuhku gemetar dikala mendengar pengakuan dari istriku itu, serta ia terang- terangan mau merasakan lubang nikmatnya dikoyak oleh penis besar Budianto. Walaupun terdapat perasaan cemburu tetapi pengakuan dari istriku itu membuat birahiku senantiasa meluap- luap yang berdampak pada persetubuhan yang liar serta begitu nikmat. Nyatanya peristiwa waktu itu betul- betul membagikan sensasi yang begitu menggairahkan kepada saya serta pula istrku, tetapi kegilaan yang kami jalani tidak menyudahi begitu saja sebab kami jadi ketagihan serta mau melaksanakan sesautu yang lebih edan lagi.–

HAWAI POKER- Bandar Judi Poker Online, Agen Domino QQ Terpercaya Games AduQ | BANDDARQ | DOMINOQQ | BANDAR POKER | POKER | SAKONG | CAPSA | BANDA66 | PERANG DADU | PERANG BACCARAT ( NEW )
0 Komentar