INDO SEX ASIA - Telah 2 hari ini air dirumahku mati. Saya ga ketahui mengapa, bisa jadi sebab penggalian pipa disebrang rumahku. Untung masih terdapat sisa di bak untukku mandi. Kalo tidak saya tentu uring- uringan ga mandi sebagian hari. Sesungguhnya saya telah berupaya buat menhubungi petugas PDAM dari 2 hari yang kemudian, tetapi sebabnya pekerja yang bertugas sedikit sebab masa libur, jadi saya dimohon bersabar.
Namaku Anni. Saya seseorang mahaiswi di salah satu akademi besar negri di Bandung. Saya dikarunia wajah yang menawan serta body yang sexy. banyak yang mengagumi keelokan dadaku yang berdimensi 34 B, terlebih kalo saya pake pakaian yang kekecilan, tentu mengundang orang buat melotot kearah dadaku. Tidak hanya itu saya memiliki pantat yang sekal, ditambah lagi dengan kulitku yang putih halus membuat banyak cowo- cowo menelan ludah bila melihatku. saya suka mengenakan baju yang pedek serta ketat buat bisa memamerkan apa yang saya miliki, serta pasti saja indahnya tubuhku kerap dipuji.
Umurku baru 20 tahun. Jangan tertipu dengan usiaku yang masih muda, karena saya telah merasakan nikmatnya dunia ini. Saya telah kerap melaksanakan ikatan tubuh. Saya suka sex. Terkadang orientasiku pacaran merupakan buat kepuasaan duniawi.
“Raih Keberuntunganmu dengan bermain HAWAIPOKER, games kartu online dengan menggunakan uang asli, terdiri permainan Capsa, Poker, Kiyu-kiyu, Sakong dan lain-lain. Dapatkan Jackpot hingga ratusan juta rupiah.”
Sore itu saya telah bersiap- siap ingin mandi di kamar mandi kamarku. saya mau hang out ke diskotik buat melenyapkan kepenatan semingu ini kuliah sekaligus pula cari cowo cute yang dapat diajak kenalan. Saya terkategori cewe yang leluasa serta kurang suka terikat dalam waktu yang lama.
Sehabis pintu kamar kututup, kubuka bajuku serta celanaku, setelah itu bra serta CD pink ku menyusul terlepas dari badanku. Kurasakan hembusan AC kamar menerpa badan telanjangku. Saya bersiap- siap masuk kamar mandi. Saya kaget dikala memandang bath up kamar mandiku. Airnya tinggal sedikit. Sialan…. batinku. Saya ga bisa jadi dapat mandi dengan air sedikit semacam itu. Hingga kuputuskan buat menelpon PDAM. Sehabis ngobrol lama serta sedikit marah- marah, kesimpulannya petugas itu mengiyakan permintaanku buat mendatangkan petugasnya yang kebetulan bekerja disekitar rumahku. Dengan sedikit marah kusuruh ia supaya kilat.
Sembari menunggu petugas ledeng yang dijanjikannya, saya menyempatkan diri memandang kaca besar disudut kamarku. Kutatap badan telanjangku yang kukagumi. Saya tersenyum bangga hendak apa yang kumiliki. Kulit halus, dada yang menantang serta pantat yang sekal. Kujamah dadaku yang putih lembut, Ntah telah berapa orang yang telah menjamahnya pikirku. Tanganku lama- lama mengelus bibir vaginaku. Kemaluanku yang masih nampak indah walaupun telah sempat dimasukin penis- penis( apalagi penis yang ukurannya membuat merinding bulu kuduk). Tanpa kusadarai saya mulai mngelus- elus bibir vaginaku. Ntah mengapa libidoku langsung naik. Belum puas saya menyelesaikan hasratku, kudengar bel pintu berbunyi. bisa jadi petugas ledeng. Kilat pula ia batinku. Lekas kuhentikan kegiatanku serta bersiap- siap buat membukakan pintu. Kuambil daster biru ku yang berdada rendah buat menutupi badan polosku. Saya turun ke dasar buat membuka pintu. Sehabis pintu terbuka nampaklah seseorang lelaki berdiri didepan pintu dengan bawa seperangkat perlengkapan kerja.
“ Sore Non” katanya menatapku. Matanya langsung menuju kedadaku yang menyembul sedikit dibalik dasterku. Saya sedikit deg- degan manakala ia ketahui dibalik dasterku telah tidak mengenakan apa- apa lagi.
“ Sore pula. Kok lama sih? langsung keatas aja ya. Kran dikamarku mampet, mas. Sementara itu ingin mandi nih” ujarku alihkan pembicaraan.
“ Ok non, mana yang ingin diperbaiki” katanya sembari mengikutiku dari balik. Bisa jadi sembari berjalan ia tentu memandang pantatku yang bergoyang kesana- kemari. Bisa jadi ia ketahui kalau saya ga gunakan CD serta bra, sebab dasterku cukup tipis. Saya sih cuex aja.
Sehabis hingga dikamarku kusuruh ia buat memeprbaiki kran dikamar mandiku.
“ Non tadi ingin mandi ya?” tanya
“ Iyalah. Kalo ga mana bisa jadi manggil ayah” jawabku
“ emang mengapa?” lanjutku heran.
“ Enggak,… Beha serta Celana dalam, non diatas ranjang tuh. He.. he.. jadi tentu ingin mandi” Katanya sembari menunjuk kearah ranjang tempat bra serta Cdku sembari cengengesan. Mati saya pikirku. Berarti ia ketahui dong kalo saya ga pake apa- apa lagi. Tetapi lambat- laun saya mulai menikmati atmosfer ini. Malah terdapat perasaan bahagia kala badan indahku dikagumi orang lain.
Anni
Anni
“ Ya udah, mengapa emang. Langsung aja kerja” ujarku pura- pura marah.
“ Ok.. ok..” Katanya sembari membuka bajunya sehingga tubuhnya yang gelap mengkilat nampak.
“ Supaya ga basah” katanya sembari melontarkan bajunya keranjang tempat bra serta Cdku tergeletak. Ia mulai bekerja memutar- mutar keran kamar mandiku. Saya menatapnya bekerja. Orangnya sedikit gendut, perihal itu kulihat dari lemak yang terdapat diperutnya. Tetapi tubuhnya lumayan besar serta berisi. Usianya dekat 35 tahun. Dari otot- otot dilengannya saya ketahui kalau ia kerap bekerja memakai otot.
Ntah mengapa nafsuku mulai naik. Bisa jadi sebab telah 2 minggu ini tidak ML ataupun sebab masturbasiku yang terhalang tadi. Seketika Mulai mencuat benak jorok dikepalaku. gimana seandainya kuberikan tubuhku buat dicicipinya serta saya pula bisa merasakan penisnya. Saya telah sempat merasakan bercinta dengan pekerja agresif semacam ia, rasanya nikmat sekali sebab staminanya yang kokoh serta dapat membuatku melayang- layang.
Saya mulai memikirkan gimana metode buat memperoleh peluang itu. Saya percaya ia tidak hendak menolak. Bodoh saja bila terdapat yang menolak bercinta dengan wanita muda yang menawan serta sexy sepertiku. Terlebih keadaan rumah menunjang, hening serta sepi tanpa orang kecuali kami berdua.
Saya kemudian berpura- pura mendekat kearahnya serta berdiri dipintu kamar mandi.
“ Telah berakhir belum pak” Ujarku sembari pura- pura menunduk dihadapanya. Ia bukannya menanggapi malah matanya melotot kearah rongga dasterku. Saya ketahui dadaku nyaris separuh mencuat keluar.
“ Oh.. eh.. sebentar lagi, non” katanya gugup sembari berpura- pura bekerja terus. Tetapi sesekali diliriknya ke arahku. Saya kian menundukkkan tubuhku pura- pura memusatkan pandanganku ke keran air yang dipegangangnya. Ia terbelalak memandang buah dadaku yang bergantung indah. Malah puting susuku sekilas tersingkap dari balik dasterku. Saya pura- pura tidak memperhatikannya.
Lambat- laun kulihat tangannya bergerak kearah dadaku, serta langsung diremasnya dadaku itu. Saya pura- pura kaget serta lekas berdiri.
“ Jangan Kurang ajar ya, pak. Nanti aku laporkan ke polisi” ucapku pura- pura marah. Ia bukannya khawatir malah dengan sigap ditanggapkapnya kedua tanganku. Kemudian dibalikkannya tubuhku sampai saya dipeluknya dari balik. Saya pura- pura meronta- ronta kala tangannya dengan agresif meremas- remas dadaku. Remasannya lumayan keras sehingga saya menjerit.
“ Hentikan.. hentikan…..” teriakku.
“ Sudahlah neng. Ga terdapat manfaatnya berontak. Kan non yang mencing- mancing aku” Katanya sembari memusatkan ciumannnya keleher jenjangku. Saya mendesah tertahan kala bibirnya memagut salah satu titik sensitifku. Libidoku langsung naik. Terlebih tangannya mulai meraba- raba paha serta vaginaku yang telah basah. Saya yang daritadi berpura- pura berontak mulai mendesah- desah. Menyadari saya yang pura- pura berontak buatnya melepaskanku.
Saya tersenyum centil kearahnya.
“ Bandel kalian ya…” ucapnya sembari menyergapku yang berdiri menantang. Ia kemudian melumat bibir mungilku dengan bibirnya yang tebal serta agresif itu. Meski nafasnya bau tetapi naluri sexku membuatku kurang ingat hendak segalanya, lidahku malah turut bermain dengan liar dengan lidahnya hingga ludah kami bertukar serta menetes- netes dekat bibir.
Setelah itu ia merendahkan dasterku dari kiri serta kanan pundakku sehingga payudaraku terpampang dihadapannya. Ia lumayan kaget sehabis memandang gumpalan daging yang bundar, besar dengan puting kecoklatan.
“ hhmmmm…, susu non sangat besar, telah lama ayah tidak merasakan ini,” katanya sembari meremas- remas dadaku. Berbeda dengan dini tadi yang cenderung agresif, kali ini ia dengan lembut menikmati dadaku. Dielus- elusnya sembari putingku dipencet- pencet. Saya cuma memejamkan mata sembari bersandar ke bilik kamar mandi. Kedua payudaraku jadi bulan- bulanan tangannya. Saya menikmatinya.
Mataku terbuka kala kurasakan suatu barang basah melekat diujung putingku. Kulihat ia telah mulai memakai mulutnya buat melumat dadaku.
“ Ouh.. pak…. terus……jilat dadaku…ouhhhh……..”. desahku sembari mengigit bibirku menahan gejolak didadaku.
“ Bahagia ya ayah gigit semacam ini?” katanya sembari menggigit buah dada kananku dengan pelan. Saya cuma mengangguk pelan serta kian kokoh mengigit bibiku saking nikmatnya. Giginya yang bermain dipayudaraku membuatku kian melayang.
“ hmmm…sungguh gempal serta padat, kencang sekali susumu…” katanya lagi sembari menarik- narik barang kenyal itu dengan mulutnya. Saya tidak dapat mengatakan apa- apa lagi. Payudaraku ialah titik sangat sensitifku, jadi kala mempermainkanya, kurasakan darahku mengalir dengan kilat. Puas mengerjai dadaku ia kemudian membebaskan dasterku dari kakiku sehingga saya telanjang total. Matanya terbelalak memandang kepolosanku. Siapa sih yang tidak kagum memandang badan telanjang seseorang wanita belia sepertiku. Terlebih kesexyan tubuhku saat ini terpampang jelas.
“ Bagus ga, Pak tubuhku pak?” tanyaku sembari mengusap perutku. Ia cuma mengagguk pelan sembari matanya melotot kevaginaku. Saya yang memanglah edan pujian merasa bahagia sekali sebab ia sangat menggemari keelokan tubuhku.
Sebab memandang keadaan kamar mandi yang kurang kondusif buat bercinta hingga saya mengajaknya keranjang kamarku. Ia cuma mengikutiku dari balik. Bra, CD serta bajuku serta pula bajunya yang sebelumnya terletak diranjangku, kubuang kelantai. Saya kemudian naik ketempat tidur. Saya mau memancing nafsunya sekalian saya mau membebaskan ke`liaran`ku. Hingga kubuat tubuhku menungging kearahnya. Kuarahkan pantatku kearahnya seakan menantang buat ditampar. Kepalaku kudaratkan dibantal, kemudian pantatku kubuat lebih menungging. Posisiku yang menungging semacam itu membuat vaginaku dapat dilihatnya dari tempatnya berdiri. saya mau membebaskan obsesiku yang sudah lama kupendam, dimana saya dengan telanjang bundar memamerkan keelokan tubuhku didepan orang lain. Kupamerkan vaginaku yang ditumbuhi bulu- bulu halus kearahnya. Matanya nyaris copot memandang anak wanita berumur 20 tahun, menawan serta sexy menungging telanjang dihadapannya. Perihal itu membuatku kian basah. Walaupun belum diapap- apain, tetapi saya dapat merasakan kenikmatan yang tiada tara bergaya bugil semacam ini.
Kugerakkan tanganku memanggilnya yang terbengong- bengong memandang kesintalan tubuhku yang siap jadi santapannya. Semacam orang bodoh ia mendekat lama- lama sehingga jarakku serta ia cuma tinggal separuh m. Ia tidak ketahui ingin mengapa tidak hanya bengong memandang badan telanjangku.
“ Pak…..” Desahku manja sembari menggigit bibirku kearahnya. Kuelus- elus pantatku sembari sesekali kuarahkan jariku menyelinap ke liangku. Saya berupaya menggodanya.
Kutarik tangannya buat merasakan kehalusan kulit pantatku. Ia kemudian mulai meraba- raba pantataku yang putih lembut bak pualam. Dielusnya pula kulit pahaku dengan tangannya yang agresif. Kasarnya tangannya sangat kontras dengan pantatku yang lembut. Punggungku juga setelah itu jadi persinggahan tangannya. Diraba serta dielusnya punggungku. Apalagi tanganya sesekali turun kebawah punggungku buat meremas dadaku yang terus menjadi ranum sebab saya menungging. Bagian balik tubuhku tidak terdapat yang luput dari rabaannya.
“ sempurna sekali kulit, non”. Katanya sabil menepuk- nepuk pantatku yang montok.
“ Mari Pak nikmatin saya sepuasmu. Kapan lagi ayah dapat merasakan kenikmatan bercinta dengan wanita muda sepertiku” Ujarku.
Puas meraba saat ini giliran lidahnya yang merasakan kelembutan kulit pantatku. Kurasakan air liurnya dipantatku bagian kanan. Ia menjilat- jilat pantatku dari kanan kekiri. lama kelamaan jilatannya pada pantat mulusku terus menjadi turun.. serta kesimpulannya hingga di kewanitaanku, saya bergetar semacam kestrum listrik dikala lidahnya menerobos liang sengamaku.
“ Oh…. auw……. ohh………….” desahku tertahan. Saya kian melebarkan pahaku buat membagikan keleluasaan pada mulutnya buat bergerilya. lidahnya bergerak- gerak liar di klitorisku. Saya menggigit bantal kala ujung lidahnya masuk terus menjadi kedalam ke liang kenikmatanku. Lidahnya bergerak- gerak liar diantara kemaluan serta anus, sehingga saya lenyap kendali. Saya merintih, mendesah apalagi menjerit- jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya.
Tidak berapa lama setelah itu kesimpulannya saya orgasme dengan permainannya divaginaku.
“ oh…h…. saya keluar…. arrrr……………………..” desahku memberi warna orgasmeku yang awal.
Ia membebaskan tubuhku, saya membalikkan tubuh sampai telentang diranjang dengan sisa- sisa orgamesku. Kulihat matanya yang masih tidak berkedit memandang badan polosku. Kami rehat sebentar saat sebelum melanjutkan ronde selanjutnya. Ia mendekat kearahku, Dadaku yang naik turun lambat- laun dijamahnya. Dielus- elusnya putingku lagi. Perihal itu membuat libidoku lambat- laun naik lagi.
“ Non, sangat menawan dikala orgasme seperti ini” Katanya sembari senantiasa meraba dadaku.
Saya mulai berani, hingga kuelus penisnya dari luar. Kurasakan barang bundar padat terletak digenggamanku. Walaupun belum memandang penisnya, tetapi saya ketahui tentu ukurannya diatas rata- rata. Perihal itu membuatku kian bernafsu. Saya penasaran dengan isi celana dalamnya.
“ Pak, buka dong Celananya. Masa Anni telah bugil total ayah masih pake celana” Rengekku manja.
“ Tenang adik manis. Ayah hendak buka, serta kalian tentu hendak kaget amati kontol ayah” katanya sembari tersenyum.
Kemudian ia membuka celananya sehingga barang dibaliknya saat ini bisa mengacung dengan gagah serta tegak. Saya memandang takjub pada organ badan itu, begitu besar serta berurat saya telah tidak tabah lagi menggenggam serta mengulumnya.
“ Pak mari, aku ingin pegang.” Bujukku kepadanya. Ia kemudian mendekat. Kusuruh ia tiduran telentang ditengah ranjang. Kemudian Kugenggam penis besar itu. Sangat panjang serta kuat. Tangan mungilku sangat kontras dengan penisnya. Ukuranya kira- kira lebih dari sejengkal. Kuelus- elus penis itu sembari kukocok- kocok. Ia merem melak menikmati elusan jariku. Baru dielus aja udah merem- melek. Belum ketahui aja ia dikala merasakan isapanku, batinku.
“ Pak.. saya kulum ya.. Pak!” desahku tidak tahan lagi mau mengulum penis itu. Ia cuma mengangguk. Saya mulai menundukkan kepalaku, kemudian mendekatkan wajahku kepenisnya. Penisnya tidak sangat bau sehingga tanpa menunggu lama saya langsung memasukkannya kemulutku. Oohh.. batang itu begitu gendut serta berdiameter lebar, sehingga saya juga wajib membuka mulutku selebar- lebarnya supaya dapat mamasukkannya. Kurasakan batangnya bergetar dibibir mungilku. mulutku yang kecil tidak mampu menampung seluruh batangnya, masih terdapat sisa diluar mulutku kira- kira sebagian centi lagi, tetapi tidak kupaksakan. Saya kemudian mulai mengisapnya serta memijati buah pelirnya dengan tanganku. Ia mendesah- desah lezat menikmati permainanku,
“ Ah, non…enak sekali…da pengalaman ya?…ah.. ah..” ceracaunya.
“ Ehm…ehm….” Cuma itu yang keluar dari mulutku. saya senantiasa berkonsentrasi mengoralnya. Ia tentu tidak habis pikir dapat merasakan oral sex dari wanita belia yang menawan sepertiku.
Buat menaikkan tempo game, Setelah itu kami mengendalikan posisi kami sedemikian rupa jadi style 69. Saya naik ke mukanya sehingga vaginaku pas didepan mulutnya. Setelah itu saya kembali membungkukkan tubuhku, kuraih barang kesukaanku itu, dalam genggamanku kukocok lama- lama sembari menjilatinya. Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah pelirnya kuemut sejenak, kemudian jilatanku naik lagi ke ujungnya dimana saya mulai membuka mulut siap menelannya lagi.
Ia kembali mendesah- desah kenikmatan sedangkan saya pula merasa geli di dasar situ, kurasakan tangannya mulai mengelus- elus kulit pantatku. Jarinya tidak tinggal diam. Tidak berapa lama setelah itu terdapat gerakan memutar- mutar di dalam liang vaginaku oleh jarinya. 1 buah jarinya dimasukkan lebih dalam kevaginaku sehingga saya kian melayang. Tidak hingga disana saja jari- jari lain dari tangan yang sama mengelus- elus klitorisku. Serta satu perihal yang membuatku kian liar merupakan dikala lidahnya pula ikut menjilati vaginaku. Sangat sesuatu sensasi yang hebat sekali hingga pinggulku ikut bergoyang menikmatinya, pula terus menjadi bergairah mengulum penisnya.
Ruangan ini terus menjadi panas saja, dimana terjalin pergumulan antara 2 orang yang beda usia serta beda status.
“ Saya telah tidak tahan lagi. Mari pak, entot saya” Pintaku sembari melepas penisnya dari mulutku.
Saya kemudian tertidur telentang dengan vaginaku kubuka lebar- lebar siap menerima desakan penisnya. Ia nyatanya paham, hingga lambat- laun ia berdiri didepanku. Matanya dengan tajam memandang wilayah di dekat selangkanganku. Napas pria itu demikian memburu. Setelah itu diarahkannya penisnya yang telah tegang itu liangku. Saya memejamkan mata menikmati detik- detik kala penisnya menerobos vaginaku. Walaupun bukan yang awal kali bercinta, tetapi Penisnya kesusahan menjebol vaginaku yang masih kecil itu. kepala penisnya yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku sampai saya merintih kenikmatan. Dia terus berupaya menekankan miliknya ke dalam milikku yang memanglah telah sangat basah. Pelahan- lahan barang itu meluncur masuk ke dalam milikku. Serta kala dengan agresif ia seketika menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku saya tidak kuasa menahan diri buat tidak memekik. Perasaan luar biasa bercampur sedikit pedih memahami diriku, sampai badanku mengejang sebagian detik.
“ ahh………. ahhh………….. ah……hhhhhhhhhhhhhhhh……” Saya menjerit dengan panjang sama semacam awal kali terdapat penis merambah vaginaku. Ia bukannya paham malah dengan kecepatan besar mulai menggenjotku sehingga saya merasa kesakitan.
AnniAnni“ pak…auw.. pelan……. pela…. n……. ohh…. auw………” teriakku. Ia tidak menghiraukan jeritanku yang memohon ia sedikit lembut. Ia malah dengan brutal menegesek- gesek vaginaku. Kuomeli ia buat sedikit lebih lembut. Tetapi ia tidak menghiraukan, vaginaku dipompanya semacam orang kesetanan. Lelet laun rasa sakit mulai lenyap digantikan rasa nikmat yang tiada tara.“ Ahh…. ahhh……yes…. nik…. mat…….” desahku mulai dapat menimati kekasarnya.
Saya sangat tidak kuasa buat tidak merintih tiap ia menggerakkan pantatnya kearahku, gesekan demi gesekan di bilik dalam liang senggamaku sangat membuatku kurang ingat ingatan. Rasa geli, lezat serta entah terlebih berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat- geliat menjajaki tusukan- tusukannya.
Payudaraku tergonyang- goncang ketas serta kebawah, menjajaki gerakan tubuhku. Saya dapat memandang gimana batang penis lelaki itu keluar masuk ke dalam liang kemaluanku. Saya senantiasa menahan napas kala barang itu menusuk ke dalam. Milikku nyaris tidak bisa menampung ukurannya yang gede itu, serta ini kian buatnya tergila- gila.
“ Ohh…. nikmat sekali jepitan memekmu”. Katanya….
” Mimpi apa saya dapat ngentot dengan wanita menawan sepertimu.. ahhh.. hhhh”
“ mari, pak sodok terus. Nikmatin tubuhku.. ahh.. ah..” Jawabku sebisaku.
Saya setelah itu menarik tangannya kemudian kutempelkan di dadaku. tangannya kemudian meremas- remas payudaraku yang bergoyang leluasa. Diremasnya dadaku yang kanan dengan tangan kirinya. Saya bisa merasakan puting susuku mulai membeku. Sodokannya yang liar dan remasannya didadaku membuat saya merasa vaginaku semacam ingin meledak rasanya. Dalam waktu 2 puluh menit saja saya telah dibuatnya orgasme panjang sedangkan ia sendiri belum menampilkan isyarat hendak keluar. Saya menjerit sekuat tenaga merasakan cairan cintaku mengalir dengan derasnya. Ia masih terus menyodokku sampai orgasmeku kian panjang.
Kemudian ia merubah posisi dibalikkannya tubuhku sampai nungging dengan kedua lututku bertumpu diatas tempat tidur. Saya yang masih lemas bagi saja apa kemauannnya. Blesss……Dia kembali menusukku, tetapi kali ini dari balik, posisi semacam ini membuat sodokannya terasa kian dalam saja. Saya mendesah sembari meremas- remas sprei menghayati penisnya yang mulai keluar- masuk.. Sembari menyodokku ia mencapai payudaraku yang berayun- ayun. Payudaraku dijadikannya pegangannya buat memacu tubuhku. Kembali kenikmatan yang kurasakan.
Game nya sangat membuatku terhanyut, ia mengawalinya dengan genjotan- genjotan pelan, tetapi lama- kelamaan sodokannya terasa kian keras serta agresif hingga tubuhku berguncang dengan hebatnya. Gesekan- gesekan penisnya dengan bilik vaginaku semacam memunculkan getaran- getaran listrik yang membuatku edan. Mataku mebeliak- beliak keenakan. Saya turut menggoyangkan pantatku sehingga terdengar suara tubuh kami beradu. Suara spring bedku berdenyit- denyit bercampur baur dengan erangan kami.
Tidak lama setelah itu saya kembali orgasme, tubuhku lemas sekali sehabis tadinya mengejang hebat, keringatku telah menetes- netes di ranjang. Tetapi kayaknya ia masih belum berakhir, terlihat dari penisnya yang masih tegang. Ia cuman menarik penisnya serta duduk diranjang, cukup saya dapat istirahat sebentar sebab ia sendiri katanya kecapekan tetapi masih belum keluar. Kami menghimpun kembali tenaga yang tercerai- berai.
“ Ayah kok belum keluar sih? Sementara itu aku telah keluar 3 kali?” tanyaku heran sembari ngos- ngosan.
“ Ayah memanglah memiliki energi yang kokoh non. Ayah kan pekerja agresif. Jadi tenaga ayah kokoh. Jangankan seseorang non, 10 orang pula ayah jabanin. he.. he..” katanya.
Saya cuma tersenyum. Setelah itu saya permisi kepadanya buat mengambil air dikulkas. Kerongkonganku kering sebab berteriak- teriak dari tadi. Saya kemudian turun kelantai dasar ke arah dapur. Dengan masih telanjang( sebab dirumah tiada siapa- siapa tidak hanya kami berdua), saya mendekati lemari es. Saya menuangkan air dingin dari kulkas serta meminumnya. Lega rasanya dikala air bening itu mengalir membasahi mulutku. Sehabis menutup pintu kulkas saya membalik tubuh kulihat ia turun dari tangga serta menghampiriku. Saya memandang badan telanjangnya, tubuhnya terus menjadi mengkilat sebab keringat. Kulirik penisnya masih dalam posisi tegang optimal.
“ Non lanjutin lagi, ayo. Ayah telah tidak tahan lagi” Bujuknya kepadaku.
Sembari mengatakan begitu ia mengelus- elus penisnya. Sangat aneh membayangkan seseorang bapak- bapak mengocok- ngocok penisnya didepan seseorang wanita belia. setelah itu saya mendekatinya. Saya mau memuaskannya. Kemudian saya saya mendekatkan mulutku kewajahnya, mulut kami mulai silih memagut, lidah kami silih silih membelit. kugenggam penisnya serta kupijati. Kurasakan tangannya meraba punggungku. Elusannya mulai turun dari punggungku ke bongkahan pantatku yang kemudian ia remasi. Setelah itu kuajak ia ke ruang tengah kemudian kupersilakan ia duduk di kursi. Saya mau style woman on top.
“ saat ini aku yang hendak puaskan ayah” Ujarku sembari mendorongnya supaya bersandar di kursi. Kursi ruang tamuku ini mengingatkanku hendak Alan mantanku. Kami sempat bercinta disini. Gimana ya bila ia ketahui kalau saat ini seseorang bapak- bapak menikmati tubuhku sama semacam ia menikmati tubuhku pula?
Setelah itu kuangkat pantatku serta memusatkan vaginaku kepenisnya. Kuturunkan tubuhku lambat- laun kearaha batangnya yang telah sangat tegang. Ia memegang penisnya siap menerima jepitan vaginaku. Sedikit demi sedikit saya merasakan ruang vaginaku terisi serta dengan sebagian hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku.
“ Pa…. k….. k……………ohhh………….!” desahku dengan badan mengencang serta mencengkram bahunya. Saya tidak kuasa buat tidak menjerit pelan kala batangnya membelah bibir vaginaku. Sama sepertiku ia pula mendesah menyebut namaku dikala penisnya amblas ditelan vaginaku.
“ Anni……a………hhhhhhhhhhhhhhh” ia mendesah nikmat.
Kurasakan liangku penuh serta sedikit nyeri, tetapi itu hanya sebentar sebab berikutnya yang terasa cumalah nikmat. secara lambat- laun saya menaik- turunkan tubuhku diatas penisnya. Kupacu kejantannya dengan goyanganku. Kadangkala kilat kadangkala lelet. Saya meliuk- liuk diatas batangnya yang besar itu. Saya seketika jadi wanita yang liar yang perlu kenikmatan. Saya sangat menikmati posisi ini, sebab saya dapat mengatur game. Posisi ini tentu kulakukan bila bercinta dengan pasanganku.
Desahan- desahan nikmat mencirikan keluar masuknya batangnya. Penis itu terasa menyodok terus menjadi dalam apalagi kayaknya memegang dasar rahimku. saya tidak rela jika sensasi ini cepat- cepat berlalu
Dadaku yang telah mengencang maksimun terayun- ayun dengan indah dihadapannya. Ia pula mulai menolong menyodok- nyodok penisnya, sehingga kenikmatan yang kurasakan terus menjadi meningkat. Sembari meyodokku ia meremas- remas pantatku. Malah terkadang ia mengangkut pantatku kemudian menurunkannya lagi dengan kilat.
“ ahh.. ahhh…terus pak…. puaskan aku……ahhh……” jeritku bersamaan dengan naik- turunnya tubuhku.
Tubuhku terlonjak- lonjak serta tertekuk menahan persetubuhan yang sensasional ini. Perihal itu membuat payudaraku terus menjadi membusung ke arahnya. Peluang ini dimanfaatkan ia dengan baik, ia langsung melumat dadaku yang kanan dengan mulutnya. Saya terus menjadi menjerit keras. dengusan nafasnya serta jilatannya membuatku merinding serta kian dibakar birahi. Kuremas rambutnya dengan kokoh. Malah ia terus menjadi menyerangku dengan meremas- remas dadaku yang kiri dan memilin- milin putingnya. 25 menit lamanya kami berpacu dalam style demikian. Silih berlomba- lomba menggapai puncak. Sodokan- sodokannya kian lama kian kilat serta kian berirama. Mulutnya tidak henti- henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan mukanya, sesekali mulutnya pula mampir di pundak serta leherku. Payudaraku yg padat, kencang serta halus kiri jadi kemerah- merahan akibat disedot- sedotnya.
Sangat kenikmatan yang sangat sempurna.( Perihal inilah yang membuatku ketagihan sex). Tangannya yang tadi lembut mengerayangi dadaku yang kiri, saat ini cenderung agresif. Saya telah tidak merasakan kekasaran tanganya serta giginya yang menggit payudaraku. Yang kurasakan cuma nikmat serta nikmat. Gesekan- gesekan diliang kewanitaanku dan remasan– remasan di dadaku membuat pertahananku sebentar lagi hendak jebol. Pandanganku kabur serta kurasakan kesadaranku lenyap. Kesimpulannya saya juga tidak dapat menahan orgasmeku.
“ Aaaahhkkkk…a…. ku…. ke…. lu………ar…akhhhhhhhhhhh!” jeritku bertepatan dengan mengucurnya cairan cintaku diatas penisnya. CerpenSex
Tetapi ia belum pula berakhir. Ia masih menggoyang- goyangkan badannya. Saya yang telah lemas cuma dapat menjajaki irama goyangnnya. Wajib kuakui sangat hebat lelaki semacam ia bisa bertahan begitu lama serta membuatku orgasme berulang kali. Setelah itu dengan agresif di dorongnya tubuhku keatas kursi sehingga saya telentang. Ia kemudian naik ke dadaku. Di situ ia menjepitkan penisnya yang telah licin mengkilap itu di antara kedua payudaraku, kemudian dikocoknya. Payudaraku yang besar mampu menjepit penisnya. Ia mengocok- ngocok penisnya hingga maninya menyempot dengan deras membasahi wajah serta dadaku.
Saya telah kehilangan tenaga, kubiarkan saja maninya berlepotan di tubuhku, apalagi yang mengalir masuk ke mulut juga kutelan sekaligus. Setelah itu ia melekatkan penisnya pada bibirku serta menyuruhku membersihkannya. Kujilati penis itu hingga bersih serta kutelan sisa- sisa maninya. Setelahnya ia terduduk lemas disofa.
“ Terimakasih Anni. Badanmu sangat nikmat sekali” katanya puas.
Seperti itu kisahku dengan tukang ledeng. Pengalamanku dengan para pekerja agresif membuatku merindukan saat- saat bercinta dengan mereka. Semenjak dikala itu saya mulai berpetualang dari pekerja agresif yang satu ke yang lain.

HAWAI POKER- Bandar Judi Poker Online, Agen Domino QQ Terpercaya Games AduQ | BANDDARQ | DOMINOQQ | BANDAR POKER | POKER | SAKONG | CAPSA | BANDA66 | PERANG DADU | PERANG BACCARAT ( NEW )







0 Komentar