Ticker

6/recent/ticker-posts

Cersex Daun Muda Gadis Perawan



INDO SEX ASIA  -   Cersex Daun Muda Wanita Perawan minggu sore nyaris jam 4. Sehabis menyaksikan CD porno semenjak pagi penisku tidak ingin diajak kompromi. Sang adik kecil ini kepingin lekas disarungkan ke Miss V. Perkaranya, rumah lagi kosong melompong. Istriku kembali kampung semenjak kemarin hingga 2 hari mendatang, sebab terdapat saudara memiliki hajat menikahkan anaknya.

Anak tunggalku turut ibunya. Saya berupaya menenangkan diri dengan mandi, kemudian tiduran di ranjang. Namun penisku senantiasa tidak menurun ereksinya. Malah saat ini terasa berdenyut- denyu­t bagian pucuknya.“ Wah gawat gawat nih. Tidak terdapat target lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian“, gumamku.


“Raih Keberuntunganmu dengan bermain 633DOMINO, games kartu online dengan menggunakan uang asli, terdiri permainan Capsa, Poker, Kiyu-kiyu, Sakong dan lain-lain. Dapatkan Jackpot hingga ratusan juta rupiah.”


Saya bangkit dari berbaring mengarah ruang tengah. Mengambil segelas air es kemudian menghidupkan tape deck. Cukup, tegangan agak mereda. Namun kala terdapat video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut- denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Pernah terpikir buat jajanan saja. Tetapi kilat kuurungkan. Khawatir kena penyakit kelamin.

Salah- salah dapat ketularan HIV yang belum terdapat obatnya hingga saat ini. Kuingat- ingat kapan terakhir kali barangku terpakai buat menyetubuhi istriku. Ya, 3 hari kemudian. Pantas saat ini adik kecilku uring- uringan tidak karuan. Soalnya 2 hari sekali wajib nancap.“ Saat ini memohon jatah..”. Sembari terus berupaya menenangkan diri, saya duduk- duduk di teras depan membaca pesan berita pagi yang belum tersentuh. Web Judi Slot online





Seketika pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks saya alihkan pemikiran ke arah suara. Renny anak orang sebelah mendekat.“ Selamat sore Om. Tante terdapat?”“ Sore.. Ooo Tantemu kembali kampung hingga lusa. Terdapat apa?”“ Wah gimana ya..”“ Silakan duduk dahulu. Baru ngomong terdapat keperluan apa”, kataku ramah. ABG perawan berumur dekat 5 belas tahun itu bagi. Ia duduk di sofa kosong sebelahku.

“ Nah, terdapat butuh apa dengan Tantemu? Bisa jadi Om dapat bantu”, tuturku sembari menelusuri tubuh wanita perawan yang mulai mekar itu.“ Anu Om, Tante janji ingin minjemi majalah terkini..”“ Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tidak lepas dari dadanya yang nampak mulai menonjol. Wah, telah sebesar bola tenis nih.“ Apa saja. Pokoknya yang terkini”.“ Oke silakan masuk serta seleksi sendiri”. Kuletakkan pesan berita serta masuk ruang dalam.

Ia agak ragu- ragu menjajaki. Di ruang tengah saya menyudahi.“ Cari sendiri di rak dasar tv itu”, kataku, setelah itu membanting pantat di kursi. Renny lekas jongkok di depan tv membongkar- bong­kar tumpukan majalah di sana. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan bebas badannya dari balik. Wujudnya sangat bagus buat ABG perawan seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra- nya membayang di pakaian kaosnya. Kulitnya putih bersih.

Ah betapa asyiknya jika saja dapat menikmati badan yang mulai tumbuh itu.“ Tidak terdapat Om. Ini lama seluruh”, katanya menyentak lamunan nakalku.“ Nggg.. bisa jadi terdapat di kamar Tantemu. Cari saja di situ” Sepanjang ini saya tidak begitu mencermati anak itu walaupun kerap main ke rumahku. Namun saat ini, kala penisku uring- uringan seketika baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga sudah mulai mengkal. Mataku menjajaki Renny yang tanpa sungkan- sungkan­ masuk ke kamar tidurku.

Setan berbisik di telingaku,“ inilah peluang untuk penismu supaya menyudahi berdenyut- denyut. Tetapi ia masih kecil serta anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu seluruh, yang berarti birahimu terlampiaskan“. Kesimpulannya saya bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok memecahkan majalah di sudut. Pintu kututup serta kukunci pelan- pelan.“ Telah ketemu Ren?” tanyaku.“ Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.“ Ingin amati CD bagus tidak?”“ CD apa Om?”“ Filmnya bagus kok. Mari duduk di mari.” Wanita perawan itu tanpa curiga lekas berdiri serta duduk pinggir ranjang.

Saya memasukkan CD ke VCD serta menghidupkan tv kamar.“ Film apa sih Om?”“ Amati saja. Pokoknya bagus”, kataku sembari duduk di sampingnya. Ia senantiasa tenang- tenang tidak menyimpan curiga.“ Ihh..”, jeritnya begitu memandang intro berisi potongan- potongan adegan orang bersetubuh.“ Bagus kan?”“ Ini kan film porno Om?!”

“ Iya. Kalian suka kan?” Ia terus ber- ih.. ih kala adegan syur berlangsung, namun tidak berupaya memalingkan pemikirannya. Merambah adegan kedua saya tidak tahan lagi. Saya memeluk wanita perawan itu dari balik.“ Kalian mau begituan tidak?”, bisikku di telinganya.“ Jangan Om”, katanya tetapi tidak berupaya mengurai tanganku yang melingkari lehernya. Kucium sekilas tengkuknya.

Ia menggelinjang.”­Mau tidak gituan sama Om? Kalian belum sempat kan? Lezat lo..”“ Tetapi.. tetapi.. ah jangan Om.” Ia menggeliat berupaya lepas dari belitanku. Tetapi saya tidak hirau. Tanganku lekas meremas dadanya. Ia melenguh serta hendak memberontak. tubuhnya kurebahkan di ranjang namun kakinya senantiasa menjuntai. Mulutku tidak tabah lagi lekas mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna gelap.





“ Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sembari berupaya merapatkan kedua kakinya. Namun saya tidak hirau. Malah celana dalamnya setelah itu kupelorotkan serta kulepas. Saya terpana memandang panorama alam itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, bercorak merah di tengah, serta dihiasi bulu- bulu lembut di atasnya. Klitorisnya pula mungil. Tidak menunggu lebih lama lagi, bibirku lekas menyerbu vaginanya. Cersex Daun Muda 

Kuhisap- hisap serta lidahku mengaduk- aduk liangnya yang kecil. Wah masih perawan ia. Renny terus menggelinjang sembari melenguh serta mengerang keenakan. Bahkan­ setelah itu kakinya menjepit kepalaku, seolah- olah memohon dikerjai lebih dalam serta lebih keras lagi. Oke Non. Hingga lidahku juga kian dalam kepunyaan ABG perawan itu kuhajar dengan mulutku.

Kuhitung sangat tidak ia 2 kali orgasme. Kemudian saya merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan- pelan. Menyusul setelah itu BH hitamnya berdimensi 32. Sehabis kuremas- remas buah dadanya yang masih keras itu sebagian dikala, ubah mulutku bekerja. Menjilat, memilin, serta mencium putingnya yang kecil.“ Ahh..” keluh wanita perawan itu.

Tangannya meremas- remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang bisa jadi baru saat ini ia rasakan.” Lezat kan beginian?” tanyaku sembari memandang mukanya.“ Iii.. iya Om. Tetapi..”“ Kalian pengin lebih lezat lagi?” Tanpa menunggu jawabannya saya lekas mengendalikan posisi tubuhnya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Saat ini ia nampak telentang pasrah. Penisku juga telah tidak tabah lagi mendarat di target.

Tetapi saya wajib hati- hati. Ia masih perawan sehingga wajib tabah supaya tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain- main di vaginanya. Sehabis kebasahannya kuanggap lumayan, penisku yang sudah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Sebagian dikala kugesek- gesekka­n hingga Renny kian terangsang. Setelah itu kucoba masuk lambat- laun ke celah yang masih kecil itu. Sedikit demi sedikit kumaju- mundurka­n sehingga kian melesak ke dalam. Perlu waktu 5 menit lebih supaya kepala penisku masuk seluruhnya. Cersex Daun Muda

Nah rehat sebentar sebab ia nampak menahan perih.“ Jika sakit bilang ya”, kataku sembari mencium bibirnya sekilas. Ia mengerang. Kurang sedikit lagi saya hendak menjebol perawannya. Genj­otan kutingkatkan walaupun senantiasa kuusahakan pelan serta lembut. Nah terdapat kemajuan. Leher penisku mulai masuk.“ Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan. Saya menyudahi sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berdimensi lagi. Satu menit setelah itu saya maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah saya maju. Hingga kesimpulannya..“ Ouuu..”, ia menjerit lagi. Saya merasa penisku menembus suatu. Wah saya sudah memerawani ia. Kulihat terdapat sepercik darah membasahi sprei.

Saya meremas- remas payudaranya serta menciumi bibirnya buat menenangkan. Sehabis agak tenang saya mulai menggenjot anak itu.“ Ahh.. ohh.. asshh”, ia mengerang serta melenguh kala saya mulai turun naik di atas badannya. Genjotan kutingkatkan serta erangannya juga kian keras.

Mendengar itu saya kian bernafsu menyetubuhi wanita perawan itu. Berulang kali ia orgasme. Tandanya merupakan kala kakinya dijepitkan ke pinggangku serta mulutnya menggigit lengan ataupun pundakku.“ Tidak sakit lagi kan? Saat ini terasa lezat kan?”“ Ouuu lezat sekali Om” Sesungguhnya saya mau mempraktekkan bermacam posisi senggama. Tetapi kupikir buat kali awal tidak butuh macam- macam dahulu. Cersex Daun Muda

Terutama ia mulai dapat menikmati. mengg­erayangi bilik vaginanya yang mulai basah. 5 menit lebih benda kenikmatan. Lain­ kali kan itu masih dapat dicoba. Dekat satu jam saya menggoyang badannya habis- habisan saat sebelum spermaku muncrat membasahi perut serta payudaranya.

Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh- sungguh­ beruntung saya ini.“ Gimana? Betul lezat semacam kata Om kan?” tanyaku sembari memeluk badannya yang lunglai sehabis bersama menggapai klimaks.“ Tetapi khawatir Om..”“ Tidak harus khawatir. Khawatir apa sih?”“ Berbadan dua” Saya ketawa.“ Kan mani Om nyemprot di luar vaginamu. Tidak bisa jadi berbadan dua dong” Kuelus- elus rambutnya serta kuciumi mukanya. Cersex Daun Muda

Saya tersenyum puas dapat meredakan adik kecilku.“ Jika pengin lezat lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar bermacam style melalui CD“.“ Jika ketahuan Tante gimana?”“ Ya jangan hingga ketahuan dong” Sebagian dikala setelah itu birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Ia telah tidak menjerit kesakitan lagi.

Penisku bebas keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, serta jeritannya. Beta­pa nikmatnya memerawani ABG orang sebelah.



Posting Komentar

0 Komentar