Ticker

6/recent/ticker-posts

Serunya Tukar Pakai Ngentot Istri Waktu Liburan



INDO SEX ASIA -   Serunya Ubah Gunakan Ngentot Istri Waktu Liburan Ingin coba ngepost pengalamanku ya…tapi sebab yang kutulis ini cerita nyata, nama- nama yang ikut serta hendak ditukar seluruh. Mulanya saya iseng doang, pada sesuatu pagi, waktu istriku ingin ubah baju, kurekam dengan video hpku. Ia tidak nyadar sama sekali jika saya lagi merekamnya paling utama waktu ia telanjang bundar. Sebagian hari setelah itu, entah mengapa saya memiliki semangat aneh, mau memperlihatkan rekaman di hpku itu kepada Benny, teman dekatku.

“ Amati nih, bini saya sexy kan?” kataku bangga. Benny melotot serta berdecak kagum,“ sexy sekali?”

“ Yani( nama istri Benny) sempat direkam ini?” tanyaku senantiasa dengan nada bangga.

“ Belum,” Benny menggeleng,“ Tetapi ingin ah…nanti malam saya ingin ML sama ia, sekaligus direkam diam- diam.”

“ Sip! Nanti lihatin ke saya ya,” kataku bergairah,“ sekaligus saya pula nanti malam ingin ML sama istriku, sembari direkam pula.”

“ Terus esok hasilnya tukaran ya, memiliki kalian lihatin ke saya, memiliki saya lihatin ke kalian,” usul Benny yang langsung kusetujui.

Malamnya, saya betul- betul ML dengan Lina, istriku. Ia tidak ketahui kalau saya merekamnya di hpku yang telah kuatur posisinya saat sebelum mengajaknya ML.

Besoknya, saya serta sahabatku menepati janji. Kuserahkan hpku buat ditonton oleh Benny, sedangkan saya menikmati hasil rekaman sahabatku itu. Kami bersama terangsang oleh tontonan yang sangat individu sifatnya itu. Apalagi Benny pernah terlongong sehabis mengembalikan hpku, semacam terdapat yang dipikirkan olehnya.


“Raih Keberuntunganmu dengan bermain 633DOMINO, games kartu online dengan menggunakan uang asli, terdiri permainan Capsa, Poker, Kiyu-kiyu, Sakong dan lain-lain. Dapatkan Jackpot hingga ratusan juta rupiah.”



“ Jaka…kalau kita swinger gimana? Jujur, saya belum sempat merasakan swinger,” kata Benny seketika.

Saya kaget. Tidak sempat kupikir tadinya hendak melaksanakan semacam yang Benny usulkan itu.

“ Kalian jangan tersinggung, Jaka,” Benny menepuk bahuku,“ Ini hanya usul…kalau kalian tidak keberatan, saya pula gak maksa. Yang jelas, kalian dapat nyobain Yani, saya nyobain Lina. Adil kan?”

Saya terbengong- bengong. Terus cerah, usul Benny mengejutkan sekalian membuatku bergairah. Kubayangkan istriku lagi disetubuhi oleh sahabatku itu, sedangkan saya menyetubuhi istrinya. Baru diobrolkan saja penisku telah ngacung, terlebih jika betul- betul dilaksanakan. Hingga sehabis berpikir agak lama, kujawab,“ Usul edan tetapi menggiurkan. Cuman…gimana metode meyakinkan istriku ya? Jika ia gak ingin kan sulit. Istrimu sendiri gimana?”





“ Soal istriku, serahkan padaku. Kalian urus Lina saja, atur biar ingin,” kata Benny.

“ Lina sangat konservatif, kalian pula ketahui itu kan?”

“ Lina yang konservatif apa kalian sendiri yang tidak ingin swinger?” Benny menepuk bahuku sembari menertawakanku.

“ Saya mau…mau…tapi gimana metode meyakinkan Lina ya?”

“ Begini aja,” kata Benny di tengah kebingunganku,“ kita jebak mereka ke dalam suasana yang ingin tidak ingin wajib mereka terima.”

“ Maksudmu?”

“ Saya kan memiliki villa keluarga di Cipanas. Kita ajak mereka week end di situ.”

“ Yayaya…jebakannya di sebelah mananya?”

“ Kita membawa Martini ataupun Tequila…minum rame2, kita pada minum di situ. Sehabis mereka rada kleyengan, kita matiin lampu hingga hitam sekali. Dikala itu saya hendak menelanjangi istriku, kalian pula telanjangi istrimu. Kemudian kita buat foreplay dengan istri kita tiap- tiap. Nah…lalu diem- diem kita ubah tempat. Kalian terkam istriku, saya terkam istrimu. Deal?”

“ Hahahaaa! Deal! Deal!” seruku gembira dengan usul sahabatku, walaupun sesungguhnya terdapat tandatanya di hatiku: Benarkah mentalku telah siap buat membiarkan istriku disetubuhi orang lain? Tapi…bukankah saya pula hendak menggauli istri Benny? Bukankah ini sangat adil untuk kami?

Kemudian kami tentukan harinya. Hari yang hendak sangat memiliki itu. Sehabis saya berpisah dengan Benny, saya kembali dengan 1001 khayalan di benakku. Membayangkan istriku yang manis serta bertubuh lembut itu hendak digeluti oleh Benny, sedangkan saya hendak menggeluti Yani, istri Benny. Aneh, baru membayangkannya saja saya jadi sangat terangsang. Terlebih pada waktu mengalaminya nanti. Lina telah 4 tahun jadi istriku. Pada dikala cerita ini terjalin Lina telah berumur 26 tahun, sebaliknya saya sendiri telah nyaris 30 tahun. Kami telah dikaruniai seseorang putra yang baru berusia 2 tahun.

Bunda mertuaku sangat sayang pada Bernard, nama anakku, jauh melebihi ketelatenan babysitter yang bekerja di rumahku semenjak anakku berumur setahun. Sebab itu tiada permasalahan jika saya serta Lina bepergian, sebab di rumahku terdapat babysitter serta bunda mertuaku.

Hingga dengan wajah terang Lina menyetujui ajakanku buat berakhir minggu di Cipanas.“ Benny memiliki villa di situ, ya Mas?” tanyanya.” Iya,” saya mengangguk,“ villa memiliki orang tuanya.”” Benny serta Yani pula turut nanti?”” Ya iyalah. Jika mereka gak turut, ya gak lezat dong kita pake villa orang tanpa pemiliknya. Kecuali jika kita sewa villa orang lain.” Singkatnya, pada hari yang sudah didetetapkan, Benny serta Yani menyampar ke rumahku dengan Honda Citynya. Saya juga secepatnya memanaskan mesin Toyota Viosku. Tidak lama setelah itu, saya telah menggerakkan mobilku, bersama Lina di sisiku, menjajaki mobil Benny serta Yani. Semacam yang telah diatur semula, saya membekal Tequila, yang katanya dapat membuat perempuan jadi horny.

Buat kegiatan rahasiaku serta Benny sehabis terletak di villa nanti. Lina tidak ketahui kalau kala saya menyetir mobil mengarah Cipanas, jantungku berdegup- degup terus, sebab membayangkan apa yang hendak terjalin sebagian jam lagi. Membayangkan suatu yang belum sempat kualami serta hendak memunculkan kesan mendalam dalam kehidupan serta hasrat birahiku. Sesampainya di depan villa, jantungku kian berdebar- debar. Tetapi saya berupaya menekannya dengan menyapukan pemikiran ke dekat villa, yang memanglah indah pemandangannya.

Diam- diam kuperhatikan Benny. Nyatanya sama denganku, senyumnya nampak canggung. Kemudian kami masuk ke dalam villa. Lina serta Yani bersih- bersih dahulu di dalam villa, saya serta Benny keluar lagi, kemudian berjalan- jalan agak menghindar dari villa. Serta ngobrol dengan suara separuh berbisik:

“ Kalian nafsu gak liat Yani?” tanyanya.

“ Kalian sendiri gimana? Nafsu gak liat Lina?” saya balik bertanya.

“ Ya iyalah, makanya saya yang usul awal, sebab tergiur sekali waktu memandang ia bugil di hpmu itu.”

“ Sama,” kataku sembari tersenyum canggung,“ saya pula jadi nafsu memandang wujud istrimu yang seksi…”

Darahku tersirap mendengar pujian itu. Tetapi terasa kian membuatku penasaran, mau lekas tau apa yang hendak terjalin nanti.

Kami berunding diam- diam, tentang apa yang hendak kami jalani nanti. Sehabis matang rencananya, kami kembali ke villa. Di dalam villa, sudut pandangku mencuri- curi pandang terus ke arah Yani, yang nanti hendak kugauli. Kurasa Yani serta Lina memiliki keistimewaaan tiap- tiap. Kulit Lina kuning mirip kulit perempuan Jepang, sedangkan Yani berkulit sawomatang. Lina terkategori berwajah menawan, sedangkan Yani dapat kunilai gelap manis. Badan Yani sedikit lebih besar daripada Lina, kutaksir dekat 170cm gitu, sedangkan Lina 168cm.

Yang menarik dari hasil curi- curi pandang ini merupakan, toket Yani itu…aku percaya besar sekali…mungkin behanya berdimensi 38 ke atas. Sebaliknya toket Lina biasa- biasa saja, behanya juga hanya 34.

Menjelang senja, kami makan malam dahulu di restoran yang sangat dekat dengan villa keluarga Benny. Pada dikala seperti itu kulihat Lina serta Yani seolah bersaing dalam berpakaian. Mereka seakan mau tampak seseksi bisa jadi. Sementara itu saya tidak menyarankan apa- apa kepada istriku. Serta kulihat mata Benny kerap mencermati istriku. Sialan…sebentar lagi ia hendak menikmati kemulusan serta kepadatan badan istriku. Tetapi benak ini malah diam- diam membuat penisku hidup, membeku serta membeku terus. Terlebih- lebih sehabis membayangkan kalau buat awal kalinya saya hendak menikmati kesintalan badan Yani yang gelap manis itu.

Berakhir makan, hari mulai malam. Kami juga kembali ke villa.

Semacam yang sudah direncanakan, kami minum tequila di kursi ruang depan. Lumayan banyak kami membekal minuman itu, sebab saya membeli 2 botol, nyatanya Benny juga membekal 3 botol. Untungnya Lina serta Yani tidak menolak waktu ditawari minum, dengan alibi buat mengusir hawa dingin.

Baru menghabiskan 2 sloki, wajah Lina mulai merah. Perilakunya padaku mulai romantis. Yani juga sama, dia mulai memeluk pinggang Benny dengan sorot mata berharap. Cerita Bokeb Sedarah Serunya Ubah Gunakan Ngentot Istri

Kemudian kata Benny,“ Kita buat acara di dalam kamar yuk…sama- sama main…come on honey,” Benny mencapai lengan istrinya sembari melirik padaku,“ mari Jaka…kamarnya hanya satu, kita pake rame2 yok.”

Kuraih pula lengan Lina yang nampak mulai agak teler. Kemudian kami simak langkah Benny ke dalam kamar yang agak besar, dengan 2 bed berdampingan. Sesampainya di kamar, Benny langsung menerkam serta menghimpit istrinya. Adegan itu tidak dapat lambat- laun kulihat, sebab sehabis saya serta istriku naik ke atas bed yang masih kosong, Benny memijat knop sakelar yang posisinya tidak jauh dari bantalnya. Kamar itu langsung hitam gulita. Serta terdengar suara Benny,“ Supaya kita bersama asik dengan istri kita tiap- tiap, Jaka.”

Saya hanya menanggapi dengan ketawa kecil. Tetapi dalam hitam saya mulai menanggalkan pakaianku sehelai demi sehelai, hingga telanjang bundar, kemudian membisiki kuping istriku,“ Mari dong buka pakaianmu seluruh.”

Lina tidak buang- buang waktu. Dia ketahui persis apa yang kuinginkan dalam saat- saat semacam itu. Dalam kegelapan kamar villa, Lina mulai menelanjangi dirinya. Sedangkan kudengar desah nafas Yani yang mulai tersengal- sengal, entah apa yang telah terjalin di bed yang satu lagi itu. Bisa jadi Benny lagi menjilati puting buah dada ataupun Miss V istrinya, entahlah…yang jelas saya juga mulai menggumuli istriku dalam kegelapan.






Terdengar suara Yani,“ Oooh…Bang Benny…oooh…. iya Bang…begituin…. oooh…masukin aja Bang…aku gak tahan lagi nih…ooohhh…”

Terangsang oleh suara istri sahabatku itu, saya juga mulai menjilati puting buah dada Lina. Tetapi tidak lama setelah itu terasa tanganku dipegang oleh tangan agresif. Tangan Benny. Saya paham artinya, kalau saya wajib lekas pindah ke bed yang satunya lagi, sedangkan Benny hendak pindah ke bedku.

Inilah saat- saat yang sangat mendebarkan. Saya bergerak ke arah bed di sebelah, kemudian mulai menjamah badan Yani. Mudah- mudahan saja Yani tidak siuman kalau saat ini bukan lagi suaminya yang hendak menikmati kesintalan badannya. Mudah- mudahan pula Lina tidak menyadari kalau posisiku telah ditukar oleh Benny.

Wow, saya mulai menikmati hangatnya dekapan Yani. Tampaknya ia belum siuman kalau posisi suaminya telah ditukar olehku.” Masukin aja Bang, telah gak tahan nih…horny banget,” bisik Yani yang telah terletak di dasar himpitanku. Bicara begitu, terasa tangan Yani mulai memegang batang kemaluanku yang memanglah telah keras. Apakah ingin main langsung- langsungan saja? Kurasa buat yang awal kalinya memanglah wajib begitu. Jangan banyak alterasi dahulu. Nanti jika Yani serta Lina telah menyadari perihal ini, barulah gunakan foreplay sebanyak bisa jadi.

Hingga tanpa banyak pikir- pikir lagi, kubiarkan Yani meletakkan ujung penisku di ambang vaginanya. Setelah itu kudorong sedikit demi sedikit, persis pada dikala kudengar suara Lina,“ Mas…cepetan dong masukin…duuuhh…kenapa jadi horny ini? Gara- gara minuman tadi kali ya…naaahhh….. iiih…kok memiliki Mas terasa jadi agak gede? Diapain?”

Gila…itu berarti penis Benny telah dimasukin ke dalam liang kemaluan istriku! Tapi…bukankah penisku pula telah mulai melesak ke dalam liang senggama Yani?

Bukan hanya melesak, tetapi telah mulai kuayun dengan mantapnya, sebab liang senggama Yani telah banyak lendirnya( bisa jadi“ hasil” rangsangan Benny tadi).

Penisku telah maju mundur dalam jepitan liang surgawi Yani yang terasa begini legitnya, bisa jadi sebab ia belum melahirkan anak. Liang vaginanya terasa sangat mencengkram serta hangat. Desah nafasnya juga kian nyata diiringi rintihan- rintihan nikmatnya,“ Ooohh Bang…oooh…bang…oooh…kok lezat sekali ini bang….. oooh…” sedangkan kedua lengannya mendekap pinggangku kuat- kuat. Ini membuatku kian bernafsu.

Lalu…seperti yang telah direncanakan, diam- diam Benny memijat sakelar lampu dan…. seketika kamar itu jadi cerah benderang. Ini cocok dengan konvensi saya serta Benny. Kalau dalam kondisi telah“ telanjur”( penisku telah main di dalam liang Miss V Yani serta penis Benny telah maju mundur di dalam liang Miss V istriku), baik Yani ingin juga istriku takkan dapat menjauh lagi dari realitas yang telah direncanakan oleh Benny denganku itu.

Sehabis kamar villa cerah benderang, pasti saja Yani serta istriku kaget sehabis menyadari dengan siapa mereka lagi bersetubuh. Cerita Bokeb Sedarah Serunya Ubah Gunakan Ngentot Istri

“ Bang Benny?!” seru istriku di bed sebelah.

“ Mas Jaka?!” seru Yani yang lagi kusetubuhi dengan gencarnya.

Kemudian terdengar Benny tertawa,“ Hahahaaa…. kita lanjutkan saja…sudah telanjur kan?”

“ Jadi seluruhnya ini telah direncanakan?” tanya Yani yang nampak berupaya mengatur kekagetannya.

“ Iya…ini adil kan?” bisikku sembari meremas buah dadanya yang betul- betul montok itu.

“ Aaahhh…” hanya itu yang terlontar dari mulut Yani, setelah itu ia mendekap lagi pinggangku serta mulai menggoyang pinggulnya dengan gerakan yang trampil, semacam membentuk angka 8.

Kulirik Lina semacam bimbang. Dia menoleh padaku, seolah bertanya mengapa jadi semacam ini? Kemudian kutanggapi dengan senyum…dan celotehku,“ Enjoy saja….”

Bisa jadi Lina geram melihatku lagi bersetubuh dengan Yani, kemudian dia“ balas dendam” dengan mencengkram bahu Benny serta mulai menggoyang pinggulnya. Gila…cemburu pula saya dibuatnya. Seingatku, tidak sempat Lina menggoyang pinggulnya seedan itu waktu kusetubuhi. Tetapi kecemburuanku ini berbuah nafsu serta gairah yang luar biasa. Enjotan penisku di dalam liang surgawi Yani terasa nikmat luar biasa! Hingga terus menjadi edan pula kuhentak- hentak penisku, semacam meronta- ronta dalam jepitan Yani…oh…ini nikmat sekali!

Atmosfer jadi terus menjadi erotis serta misterius. Yani meladeni enjotan penisku dengan energik, pinggulnya meliuk- liuk laksana penari India. Tetapi saya tidak ketahui apa yang bersemayam di benaknya. Kala saya melirik ke samping, goyang pinggul Lina juga tidak kalah edannya. Seakan mau bersaing dengan dinamisnya goyang pinggul Yani. Terdapat perasaan geram serta cemburu di hatiku memandang ulah istriku semacam itu. Tetapi bukankah saya sendiri lagi menikmati kehangatan badan istri sahabatku?

Di tengah persenggamaan yang seru ini saya pernah berbisik terengah di kuping Yani,“ Gimana? Lezat?”

“ Lezat sekali…. aaah….” sahut Yani dalam bisikan pula, bisa jadi khawatir terdengar oleh suaminya.

“ Nanti lepasin di dalam apa di luar?” bisikku lagi.

“ Terserah, saya kan belum memiliki anak…siapa ketahui dapat memiliki darimu,” bisik Yani pelan sekali, tentu takkan terdengar oleh suaminya yang terus menjadi asik menyetubuhi istriku.

Bisikan Yani itu membuatku terus menjadi bergairah mengayun batang kemaluanku. Tetapi sekalian membuatku tidak dapat bertahan lagi,“ Saya telah ingin keluar”, bisikku.

“ Tahan dahulu,” sahut Yani,“ saya pula telah ingin keluar Mas…barengin keluarnya ya…biar enak…”

Kemudian kami semacam 2 ekor fauna buas, silih cengkram, silih remas, silih jambak…dan kesimpulannya tidak tertahankan lagi, bersemburanlah air sperma dari batang kemaluanku, disambut dengan kedutan- kedutan liang kemaluan Yani di puncak orgasmenya.

Kami menggelepar…menggeliat…berkeju terkejut…lalu bersama terkulai di puncak kepuasan.

Tetapi kulihat Benny masih asik mengenjot batang kemaluannya di dalam liang kemaluan istriku. Apalagi di satu dikala, mereka mengganti posisi. Lina di atas, Benny di dasar. Oh…ini betul- betul membuatku cemburu. Sebab kulihat istriku yang aktif mengayun pinggulnya, sedangkan Benny merem melek sembari terlentang… Cerita Bokeb Sedarah Serunya Ubah Gunakan Ngentot Istri

Kucabut batang kemaluanku dari dalam Miss V Yani yang telah basah kuyup oleh spermaku serta lendir Yani sendiri. Kemudian saya duduk bersila sembari menyaksikan persetubuhan Benny dengan istriku. Saya terlongong melihat betapa aktifnya Lina dikala itu. Dengan sedikit berjongkok, dia mengayun pinggulnya sedemikian rupa, sehingga liang kemaluannya seakan membesot- besot batang kemaluan Benny.

Yani juga menyaksikan persetubuhan antara suaminya dengan istriku itu. Serta tampaknya Yani semacam kepanasan. Diam- diam dia menggenggam batang kemaluanku yang telah mulai membengkak, sebab terangsang melihat istriku lagi gila- gilanya bersetubuh dengan sahabatku. Seketika Yani mendekatkan mukanya ke pahaku yang lagi bersila ini, ah…tangannya memegang batang kemaluanku sembari menjilatinya. Sangat seluruhnya ini mendebarkan dadaku…terlebih sehabis Yani menghisap- hisap penisku, di depan mata suaminya yang lagi menyetubuhi istriku!

Cuma dalam tempo pendek penisku telah membeku kembali. Dengan sigap Yani mendesak dadaku supaya terlentang, kemudian dengan berjongkok dia berupaya memasukkan penisku ke dalam liang surgawinya. Bisa jadi dia iri memandang suaminya lagi dipuasi oleh istriku dalam posisi terbalik begitu, kemudian dia mau melaksanakan perihal yang sama. Blesss…. penisku mulai membenam ke dalam liang Yani…

Yani mulai memainkan pinggulnya dengan energik sekali, naik turun serta bergoyang meliuk- liuk…ooh…penisku terasa dibesot- besot serta diremas- remas. Bukan main nikmatnya, membuat nafasku tertahan- tahan sembari mulai meremas- remas buah dada montok yang bergelantungan di atas dadaku…dan di bed yang satu lagi, kulihat istriku lebih energik lagi, mengenjot pinggulnya sembari berciuman dengan Benny. Ih…aku cemburu…tapi kecemburuanku ini jstru membangkitkan rangsangan dahsyat di jiwaku.

Susah menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dikala itu, sebab saya pula telah dipengaruhi alkohol dari tequila yang kami minum tadi. Cerita Bokeb Sedarah Serunya Ubah Gunakan Ngentot Istri

Yang jelas, sepulangnya dari villa itu, Lina terus- terusan menyandarkan kepalanya di bahuku. Kujalankan mobilku dengan kecepatan sedang- sedang saja, sebab mau sembari berbincang dengan istriku.

“ Gimana kesanmu, Lin?” tanyaku di satu dikala.

“ Gak tau ah…” Lina menggeleng, tetapi kulihat terdapat senyum di bibirnya.

“ Suka kan? Bilang aja terus cerah. Seluruhnya ini kan demi kenikmatan kita bersama.”



“ Hmm…terus cerah, saya lebih suka melihatmu lagi digauli oleh Benny. Terdapat perasaan cemburu, tetapi cemburu seperti itu yang membuatku jadi sangat terangsang.”

buat kelanjutan kisahnya nanti hendak aku ceritakan kembali. Tamat 


 


Posting Komentar

0 Komentar