Ticker

6/recent/ticker-posts

Kurayu Anak Bosku Untuk Bercinta Denganku




INDOSEXASIA - Perkanalkan namaku Rudi, karakteristik- ciriku yakni muka ganteng,. Badan ramping, kulit sawo matang, dan agak besar, umurku maksudnya 18 tahun. Tp saya tidak kuliah dan memastikan buat mencari pekerjaan buat mengjhidupi keluargaku, waktu Sekolah Menengan Atas dahulu banyak perempuan yang menyukaiku karena saya memanglah ganteng, namun jujur tidak ada yg dapat meluluhkan hatiku. aku baru saja lulus asal Sekolah Menengan Atas serta hendak mencari pekerjaan.


Akupun memandang lowongan pekerjaan di Koran, yg menarik perhatianku yakni suatu toko sandang yg baru buka, mereka mencari seorang pegawai, saya berangkat ke toko itu dgn lekas menggunaka sepeda motorku.

MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI

>> HAWAIPOKER <<


Sehabis separuh jam kesimpulannya saya memandang suatu toko pakaian, menurutku toko itu tidak mengecewakan besar, akupun masuk ke situ, tidak terdapat seorangpun kecuali seseorang tante yg kira- kira berumur 50 tahunan di tempat kasir, akupun menghampirinya, aku tersenyum padanya serta ia membalas senyumanku,


“ Eh, nyonya, saya mencari pekerjaan” Kataku membuka dialog


“ Oh, iya, pegawai kami baru saja keluar, kalian boleh bekerja di mari”


Cerita berusia teranyar, sehabis itu nyonya itu menarangkan padaku mulai berasal peraturan, metode menyapa, metode melayani, serta lain– lain.






Wah, kalian kilat tangkap, ya?” kata nyonya itu sembari tersenyum


Akupun tersenyum kecil saja. Belum lama kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni, kulitnya bercorak putih, rambut panjang, dan mukanya agak rupawan menurutku.


Dia jg baru saja mengenali namaku.


“ Dengar Rudi, saya ingin berangkat sebentar, engkau tolong awasi toko ini”


“ Wah, tp saya baru bekerja nyonya”


“ tidak apa- apa, nanti hendak kusuruh putriku turun menemanimu”


“ Hmmmm, oke, deh” Jawabku tersenyum.


Nyonya Leni juga memanggil nama


“ Nayla, Nayla”, dari balik pintu pada sebelah kasir terdengar bunyi seseorang wanita.


Kemudian wanita itu juga keluar, sangat aku tergiur padanya, wanita bernama Nayla itu sangat menawan, badannya mungil dan agak montok, payudaranya cukup besar, pantatnya montok berisi, kulitnya putih, rambut gelap panjang, serta senyumannya merupakan senyuman termanis yg sempat kulihat, kuakui aku jatuh cinta di pemikiran awal padanya. Sehabis nyonya Leni berangkat, kuberanikan diri buat menyapanya


“ Hai”


“ Hai, pegawai baru, ya?”


“ Iya” Jawabku tersenyum


Kamipun berbincang– bincang sebentar, bisa kuketahui Nayla saat ini berusia 18 tahun, ibunya maksudnya seseorang perempuan padat jadwal, begitu jg dgn bapaknya, jadi dia acapkali menolong melindungi toko, tidak lama setelah itu seorang pelanggan tiba, akupun melayaninya secepatnya supaya sanggup berbincang– bincang dgn Nayla, sehabis pelanggan itu menerima benda yang ia mau serta membayar, akupun kembali ke dekat kasir.


“ Kalo jam saat ini masih hening, Rud, nanti kurang lebih jam 3 baru ramai”


“ Ohhh, akupun mengangguk


harus kuakui Nayla sangat asik, seluruh omongan jadi nyambung, baru awal kali ini saya menemui wanita semacam ini.


“ Nay, kalian telah memiliki pacar?” Tanyaku bertanya- tanya


“ Belum, kalo engkau?”


“ aku jg belum”


“ Oh, kita bersama single, dong” katanya sembari tersenyum


Akupun tersenyum, rasanya saya mau membalas“ engkau ingin tdk sama saya?” Tp aku tdk berani mengatakannya, amanah awal ini aku sanggup mengobrol lama dgn seorang wanita. Keringatku tidak menyudahi bercucuran tanda- tanda saya gugup


“ Panas, ya?” Tanya Nayla


“ Hmmm, tdk, kok” Jawabku


“ Hehehe, engkau keringatan, ya?”


“ Iya, anggukku membalas candanya


selesainya 5 mnt seseorang pelanggan masuk lagi, akupun melayaninya dan kembali ke Nayla


“ Rud, kalian asik, ya, orangnya?”


aku kaget mencermatinya, nyatanya leluconku yg dari tersebut kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya


“ Ah, engkau jg asik, kok” Jawabku dgn tersenyum


paras cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tidak bisa diturunkan, sangat tegang. Kami berpandangan sedangkan waktu, setelah itu kuberanikan diri buat menciumnya, jantungku serasa berdegup kencang, Nayla relatif kaget, tp ia tidak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra, kami berciuman ala French Kiss, ini merupakan ciuman pertamaku.


Atmosfer terus menjadi memanas, kuberanikan diriku buat mnyentuh buah dada 34 B nya, Nayla relatif kaget, tp karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya, sejenak Nayla memberhentikan permainanku.


“ Rud, engkau kunci pintu dahulu, deh, memalukan jikalau diliat orang nanti”


Akupun melangkah dgn kilat ke pintu depan, lekas kukunci pintu itu serta kuganti gejala pada pintu bagaikan“ CLOSE”


kemudian saya lekas berjalan kea rah Nayla, Nayla mengajakku masuk ke pada tokonya serta dia mengajakku ke kamarnya, selesainya hingga ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri buat menciumnya lagi, Nayla membalas ciumanku dgn mesra.


Angkatan darat(AD) interim tanganku kembali meremas buah dada Nayla yg telah membeku, setelah 5 mnt kuberanikan diri buat membuka pakaianku satu persatu, kala penisku yg besar terpampang, Nayla lumayan kaget dan agak jijik, ini bisa jadi merupakan awal kalinya ia memandang suatu penis,





sedangkan sepanjang ini aku tidak sempat berkolaborasi tubuh, aku cuma menerima ilmu berasal film biru yang senantiasa kutonton.


Nayla tidak ketahui harus berbuat apa dgn penisku yg berasal tersebut sudah mengencang, dia cuma memandanginya sembari kadangkala menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia supaya menunduk dan menjilat penisku


“ Ah, jijik, Rud, gak ingin ah” tolaknya


“ ayo deh, Nay, entar kalian bakal mencicipi kenikmatan” kataku meyakinkan


Nayla kesimpulannya menyetujuinya entah sebab ia sudah bernafsu ataupun terpancing sebutan– kataku, ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, kemudian ia mengulumnya dgn lembut, awal terasa relatif kaku, tp setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku mencicipi kenikmatan yang belum sempat kurasakan.


Selesainya puas bermain dgn penisku Nayla kembali berdiri serta tersenyum anggun padaku yang terus menjadi membuat nafsuku terus menjadi besar, kubuka bajunya dgn lama- lama, dia tidak menolak, malah tersenyum


tentu ia telah nafsu pikirku, sampai Nayla telanjang bulat, kulihat panorama alam yang betul- betul latif di depanku, payudaranya yg montok dgn puting bercorak pink yg sudah membeku, sebaliknya memeknya masih bercorak merah belia, ditumbuhi bulu– bulu halus.


Akupun menjilat payudaranya serta memainkan putingnya, Nayla relatif kegelian, namun ia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dgn payudaranya, aku melaksanakan French kiss denganya sbentar sembari tanganku menelusuri memek perawannya.


Memeknya masih lembut dan halus tanda- tanda Nayla tidak tidak sering merawatnya, sehabis puas, akupun menuntun Nayla ke tempat tidurnya, kemudian kubaringkan pada sana


“ Apa yang hendak engkau jalani, Rud?” Tanyanya heran.


“ aku hendak menusukkan penisku di memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti hendak sangat nikmat deh” Kataku padanya


“ Jangan, Rud, saya masih perawan”


tidak kudengarkan lagi istilah- ucapnya karena sangat nafsu, kuarahkan penisku pada memek Nayla yang telah basah, sedangkan Nayla cuma dapat mengatakan“ Jangan, Rud”, sesungguhnya saya agak kasihan, tetaapi aku telah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku lama- lama pada memeknya yang basah.


Nayla berteriak dgn keras kala kupaksakan masuk penisku, penisku susah masuk karena memek Nia masih kecil, dikala kumasukkan perlaha, wajah bagus Nayla menghasilkan air mata serta Nayla mendesah kesakitan.


Kesimpulannya selesainya 5 mnt, seluruh penisku masuk dalam memeknya,


mirip yang kuduga, Nayla merasakan kenikmatan luar biasa, waktu semula dia meronta, dia saat ini sudah tenang serta menikmati permainanku, kutusukkan secara lama- lama kemudian terus menjadi kilat,


“ Ahhh, Rud, lezat, Rud, ahhh, terusin, Rud, Akkkhh”


Kurasakan penisku mirip dipijit si memeknya, sangat nikmat terasa bagaikan dampaknya saya memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yang kecil, Nayla mendesah mungil sembari memejamkan mata, air mata masih mengalir pada pipinya sedangkan badannya berkeringat.


Kala kulihat mukanya yg berkeringat, entah mengapa saya terus menjadi nafsu, bagaikan dampaknya kucepatkan tusukanku yang menciptakan Nayla mendesah terus menjadi keras, angkatan darat(AD) interim penisku dipijat dgn lebih keras si memeknya.


“ Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Rud, lezat, Rud, Ahhhh” Begitulah sebutan yang timbul asal lisan Nayla tanda- tanda ia bahagia dgn permainanku


Stelah 20 mnt kurasakan kenikmatan itu, Nayla hadapi orgasme hebat, cairan hangat keluar berasal memeknya, akupun mencabut penisku, setelah itu kukocokkan dgn kilat pada depan mukanya, spermaku berceceran di wajahnya


Nayla juga terbaring lemas, semula saya kasihan sebab dia sudah letih, tp setelah memandang badannya yang dipadati keringat yang memancing nafsuku, akupun bernazar melanjutkannya.


Aku lekas duduk pada wilayah tidur, kemudian kutuntun badannya supaya memeknya cocok pada atas penisku, selesainya menggapai posisi sempurna, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yang masih basah, kudengar Nayla mendesah mungil dikala penisku sukses masuk lagi ke dalam memeknya.


Kemudian kunaikturumkan badan mungilnya terus menjadi kilat sehingga desahan Nayla terus menjadi keras, rambut panjangnya kadangkala memegang wajahku, kurasakan penisku dipijat si memeknya lebih keras dari tersebut, itu malah membuatku merasa terus menjadi nikmat,


“ Ahhh, Rud, terusin, Rud, Ahhh, lebih kilat lagi, Rud”


“ Oke, sayang”


Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menaikkan kenikmatan pada Nayla, dia mendesah dgn kenikmatan


“ Ahhh, Rud, nikmat banget, Rud, Ahhhh, Ssssst”


sedangkan saya baru kali ini mencicipi kenikmatan mirip ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sedangkan tubuhku tidak menyudahi menghasilkan keringat, setelah 20 mnt kunaikturunkan penisku pada memeknya.


Memek Nayla kembali menghasilkan cairan hangat, kubaringkan badannya yg sudah lemas setelah itu kukeluarkan spermaku pada dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan pada kondisi telanjang.


“ Gimana, Nay? Lezat, gak?” Tanyaku


“ Wah, lezat banget, Rud, baru kali ini aku mencicipi kenikmatan mirip ini, terima kasih, ya?” ia berkata sambil tersenyum padaku


“ saya yg berterima kasih, Nay” Kataku membalas senyumannya


Kamipun lekas mensterilkan diri, kulap sisa darah perawan Nayla, setelah itu kami mandi bersama dan balik melindungi toko, pada depan toko sudah berjejer sebagian pelanggan.


Akupun lekas membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku serta Nayla melayani mereka, sampai jam 05. 00 Nyonya Leny kembali, ia suka dgn metode kerjaku, dan dia menerimaku jadi pegawai senantiasa.


Saya masih meneruskan bercinta dgn Nayla di kala jam hening serta semacam tidak terjalin apa– apa, aku betul- betul beruntung bekerja pada toko ini, serta Nayla ialah wanita tercantik dan terhebat yg sempat kutemui. 



Posting Komentar

0 Komentar