Nikmatnya Perawan Si Refanny



INDO SEX ASIA  -   Refanny( bukan sama sesungguhnya) merupakan seseorang wanita dengan wajah menawan, alis matanya melengkung, serta mata indah dan jernih, dilindungi oleh bulu mata lentik, hidung mancung serasi memenuhi kecantikannya, ditambah dengan bibir mungil merah natural yang serasi pula dengan mukanya. Rambutnya yang gelap serta dipotong pendek menjadikannya lebih menarik, kulitnya putih lembut serta terpelihara, tubuhnya mulai berkembang begitu indah serta seksi. Ia berkembang di golongan keluarga yang lumayan terletak serta menyayanginya. Umurnya baru 15 tahun, kadangkala sifatnya masih kekanakan. Tubuhnya tidak sangat besar berkisar 155 centimeter, tubuhnya sempurna dengan besar tubuhnya, tidak sangat gendut ataupun sangat kurus.


Seminggu yang kemudian Refanny mulai teratur menjajaki les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, saya seseorang duda. Saya memiliki suatu rumah mungil dengan 2 buah kamar, antara lain terdapat suatu kamar mandi yang bersih serta harum.


Kamar depan diperuntukkan ruang kerja serta bibliotek, bukubuku tersusun apik di dalam rak dengan warnawarna kayu, sama semacam meja kerja yang di atasnya terletak seperangkat pc. Suatu lukisan yang indah bergantung di bilik, lukisan itu terus menjadi nampak indah di latar belakangi oleh warna bilik yang serasi. Ruang tidurnya dihiasi ornamen yang serasi pula, dengan tempat tidur besar serta pencahayaan lampu yang membuat atmosfer terus menjadi romantis.


Tunjukan keberuntunganmu dengan bermain PokerQQ Online, Raih uang sebanyak-banyaknya


Ruang tamu ditata sangat artistik sehingga terasa aman. Rumahku memanglah terkesan romantis dengan terdengar pelan alunan lagu- lagu cinta, Refanny lagi mengerjakan tugas yang baru kuperintahkan. Ia sangat asik mengerjakan tugas itu, tanpa terencana penghapusnya jatuh tersenggol. Refanny berupaya mencapai ke dasar bermaksud buat mengambilnya, tetapi nyatanya ia memegang tanganku yang sudah lebih dahulu mengambilnya. Refanny kaget memandang ke arahku yang lagi tersenyum padanya. Refanny berupaya tersenyum, dikala tangan kirinya kupegang serta telapak tangannya kubalikkan dengan lembut, setelah itu kutaruh penghapus itu ke dalam telapak tangannya. Saya selaku orang yang sudah lumayan berpengalaman bisa merasakan getaran- getaran perasaan yang tersalur lewat jari- jari wanita itu


Sembari tersenyum saya mengatakan,“ Fan, kalian nampak lebih menawan jika tersenyum semacam itu.” Kata- kataku membuat wanita itu merasa tersanjung, dengan tidak siuman Refanny mencubit pahaku sembari tersenyum bahagia.







“ Udah memiliki pacar Fan?” godaku sembari memandang Refanny.


“ Belum, Kak” jawabnya malu- malu, mukanya yang menawan itu bersemu merah.


“ Mengapa, kan temen seusiamu telah mulai memiliki pacar” lanjutku.


“ Habis mereka maunya hanya hura- hura seperti anak kecil, caper” komentarnya sembari melanjutkan menulis jawaban tugasnya.


“ Ohh!” saya bergumam serta beranjak dari tempat duduknya, mengambil minuman kaleng dari dalam kulkas.


“ Minum Coca Cola apa Fanta, Fan?” lanjutku.


“ Apa ya! Coca Cola aja deh Kak” sahutnya sembari terus bekerja. Saya bawa 2 kaleng minuman serta mataku terus memandang serta menelusuri badan Refanny yang membelakangi, nyatanya menarik pula wanita ini, tubuhnya yang semampai serta bagus lumayan membuatku bergairah, pikirku sembari tersenyum sendiri.


“ Telah Kak” suara Refanny mengagetkan lamunanku, kuhampiri serta kusodorkan sekaleng Coca- Cola kesukaan wanita itu. Setelah itu saya mengecek hasil pekerjaan itu, nyatanya benar seluruh.


“ Ahh, nyatanya tidak hanya menawan kalian pula pintar Fan” pujiku serta membuat Refanny nampak tersipu serta hatinya berbunga- bunga.


Saya yang terencana duduk di sebelah kanannya, melanjutkan menerangkan pemecahan soal- soal lain, Bau wangi parfum yang kupakai sangat lembut serta terasa nikmat tercium hidung, bisa jadi itu yang buatnya tanpa siuman beralih terus menjadi dekat padaku. Pujian tadi buatnya tidak bisa berkonsentrasi serta berupaya berupaya paham apa yang lagi dipaparkan, tetapi kandas. Saya yang melihatnya tersenyum dalam hati serta terencana duduk menyamping, agak menghadap pada wanita itu sehingga instingku berkata hatinya agak tergetar.


“ Kalian dapat ngerti yang baru kakak jelaskan Fan” kataku sembari memandang wajah Refanny melalui sudut mata.


Refanny tersentak dari lamunannya serta menggeleng” Belum, ulang dong Kak!,” sahutnya.


Setelah itu saya mengambil kertas baru serta diletakkan di depannya, tangan kananku mulai menuliskan rumus- rumus sembari menerangkan, tangan yang lain diletakkan di sandaran sofa tempatnya duduk serta sesekali saya terencana mengusap punggungnya dengan lembut. Refanny terus menjadi tidak dapat berkonsentrasi, dikala merasakan usapan lembut jari tanganku itu, jantungnya terus menjadi berdegup dengan keras, usapan itu kuusahakan senyaman serta selembut bisa jadi serta buatnya terus menjadi terlena oleh perasaan yang tidak terlukiskan. Ia sama sekali tidak dapat berkonsentrasi lagi. Tanpa terasa matanya terpejam menikmati belaian tangan serta bau parfum yang lembut. Ia berupaya melirikku, tetapi saya cuek saja, selaku wanita yang senantiasa mau dicermati, Refanny mulai berupaya menarik perhatianku."


Ia memberanikan diri meletakkan tangan di atas pahaku. Jantungnya terus menjadi berdegup, terdapat getaran yang menjalar lembut melalui tanganku. Berakhir menerangkan saya menatapnya dengan lembut, ia tidak kuasa menahan tatapan mata yang tajam itu, perasaannya jadi tidak karuan, badannya serasa menggigil dikala memandang senyumku, tanpa siuman tangan kirinya meremas lembut pahaku, kesimpulannya Refanny menutup mata sebab tidak kokoh menahan gejolak didadanya. Saya ketahui apa yang dialami wanita itu dengan instingku.


“ Kalian sakit?” tanyaku berbasa basi. Refanny menggelengkan kepala, tetapi tanganku senantiasa meraba dahinya dengan lembut, Refanny diam saja sebab tidak ketahui apa yang wajib dicoba. Saya genggam lembut jari tangan kirinya. Hawa hangat menerpa telinganya dari hidungku, Kalian benarbenar wanita yang menawan, serta sudah berkembang dewasa


“ Fan” gumamku lirih. pujian itu membuat dirinya kian bangga, badannya bergetar, serta nafasnya sesak menahan gejolak di dadanya. Serta Refanny nyatanya tidak kuasa buat menahan keinginannya meletakkan kepalanya di dadaku,


“ Ahh..,” Refanny mendesah kecil tanpa disadari. Saya siuman wanita ini mulai menyukaiku, serta sukses membangkitkan perasaan romantisnya. Tanganku bergerak mengusap lembut kuping wanita itu, setelah itu turun ke leher, serta kembali lagi naik ke kuping sebagian kali. Refanny merasa angan- angannya melambung, entah mengapa ia pasrah saja dikala saya mengangkut dagunya, bisa jadi terselip hatinya perasaan mau terus menikmati belaian- belaian lembut itu.


“ Kalian memanglah sangat menawan serta saya percaya jalur pikiranmu sangat berusia, Saya kagum!” kataku merayu. Hawa hangat terasa menerpa wajahya yang menawan, disusul bibir hangatku memegang keningnya, kemudian turun pelan ke kuping, hangat serta lembut, perasaan nikmat semacam ini tentu belum sempat dialaminya. Anehnya ia jadi ketagihan, serta merasa tidak rela buat cepat- cepat mengakhiri seluruh peristiwa itu.


“ Ja.., jangan Kak” pintanya buat menolak.


Tetapi ia tidak berupaya buat mengelak dikala bibir hangatku dengan lembut penuh perasaan menyusuri pipinya yang lembut, putih serta halus, dikala merasakan hangatnya bibirku mengulum bibirnya yang mungil merah merekah itu bergeter, saya percaya baru awal kali ini ia merasakan nikmatnya dikulum serta dicium bibir pria. Jantung di dadanya berdegup kian keras, perasaan nikmat yang menyelimuti hatinya terus menjadi buatnya melambung. Uuhh..!, hatinya tergelitik buat mulai membalas ciuman serta kuluman- kuluman hangatku.


“ Aaahh..,” ia mendesah merasakan remasanku lembut di buah dada kiri yang menonjol di dadanya, seolah tidak kuasa melarang. Ia diam saja, remasan lembut menaikkan kenikmatan tertentu menurutnya.


“ Dadamu sangat indah Fan” suatu pujian yang buatnya terus menjadi mabuk, apalagi tangannya saat ini memegang tanganku, tidak buat melarangnya, tetapi turut memencet serta menjajaki irama remasan di tanganku. Ia betul- betul terus menjadi menikmatinya. Serdaduku juga mulai mengencang.


“ Aaahh,” Refanny mendesah kembali serta pahanya bergerak- gerak serta badannya bergetar menunjukkan vaginanya mulai basah oleh lendir yang keluar akibat rangsangan yang dialaminya, perihal itu membuat vaginanya terasa geli, ialah kenikmatan tertentu.


Ia terus menjadi terlena diantara degup- degup jantung serta keinginannya buat menggapai puncak kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir serta remasan lembut di atas buah dadanya. Dikala tanganku mulai membuka kancing pakaian seragamnya, tangannya berupaya menahannya. Jangan nanti dilihat orang, pintanya, tetapi tidak kupedulikan. Kulanjutkan membuka satu persatu, dadanya yang putih lembut mulai nampak, buah dadanya tertutup bra warna coklat. Seolah ia telah tidak hirau lagi dengan keadaannya, cuma kenikmatan yang mau dicapainya, ia pasrah dikala kugendong serta merebahkannya di atas tempat tidur yang bersprei putih. Di tempat tidur ini saya merasa lebih aman, terus menjadi dapat menikmati cumbuan, dibiarkannya dada yang putih lembut itu kian terbuka.


Auuuhh, bibirku mulai beralih pelan mengusap serta mencium hangat di lehernya yang putih lembut. Aaaahh, ia kian mendesah serta merasakan kegelian lain yang lebih nikmat. Saya terus menjadi bahagia dengan bau wangi di badannya. Badanmu wangi sekali, kembali rayuan itu buatnya kian besar kepala. Tanganku itu dibiarkan menelusuri dadanya yang terbuka. Refanny sendiri tidak kuasa menolak, seolah terdapat perasaan bangga badannya dilihat serta kunikmati. Tanganku saat ini menelusuri perutnya dengan lembut, buatnya menggelinjang kegelian. Bibir hangatku bergeser menelusuri dadanya. Uhh.!, tanganku menarik bajunya ke atas sampai keluar dari rok abu- abunya, setelah itu jari- jarinya melepas kancing yang tersisa serta menari lembut di atas perutnya.


Auuuhh buatnya menggelinjang nikmat, perasaannya melambung menjajaki irama jarijariku, sedangkan serdaduku terasa kian tegang. Ia mulai menarik kepalaku ke atas serta mulai mengimbagi ciuman serta kuluman, semacam caraku mengulum serta mencium bibirnya. Ooohh, terdengar desah Refanny yang terus menjadi terlena dengan ciuman hangat serta tarian jarijariku diatas perutnya, saat ini dada serta perutnya nampak putih, lembut serta halus cuma tertutup bra coklat muda yang lembut. Saya terus menjadi tegang sampai wajib mengendalikan gejolak birahi dengan mengendalikan pernafasanku, saya terus mempermainkan badan serta perasaan wanita itu, kuperlakukan Refanny dengan halus, lembut, serta tidak terburu- buru, perihal ini membuat Refanny kian penasaran serta kian bernafsu, bisa jadi itu yang membuat wanita itu pasrah dikala tanganku menyusup ke balik, serta membuka kancing branya. Tanganku mulai menyusup di bagian dada yang menonjol di dasar bra wanita itu, terasa kenyal serta padat di tanganku.





“ Aaahh.. Uuuhh. Ooohh” Refanny menggelinjang gelinjang geli serta nikmat, jemari itu menari serta mengusap lembut di atas buah dadanya yang mulai tumbuh lembut serta putih, seraya terus berpagutan. Ia merasa terus menjadi nikmat, geli serta melambungkan angan- angannya. Ujung jariku mulai mempermainkan puting susunya yang masih kecil serta kemerahan itu dengan sangat hatihati.


“ Kak.. Aaahh.. uuhh.. ahh.” Refanny mulai menampilkan tandatanda terangsang sampai berupaya turut membuka kancing bajuku, agak sulit, tetapi ia sukses. Tangannya menyusup kebalik pakaian serta mengelus dadaku, sedangkan birahinya kian memuncak. Ngghh.., vaginanya yang basah terus menjadi buatnya nikmat, pikirku. Refanny bagi kala tubuhnya dinaikan sedikit, dibiarkannya pakaian serta branya kutanggalkan, kemudian dilempar ke samping tempat tidur. Saat ini badan bagian atasnya tidak tertutup apapun, ia nampak tertegun serta risih sejenak, dikala mataku menelusuri lekuk badannya.


Di sisi lain ia merasa kagum dengan 2 gunung indah yang masih perawan yang menyembul di atas dadanya, belum sempat terjamah oleh siapapun tidak hanya dirinya sendiri. Sebaliknya saya tertegun sejenak memandang panorama alam di depan mataku, birahiku bergejolak kembali, saya berupaya mengendalikan pernafasan, sebab tidak mau membebaskan nafsu binatangku sampai menyakiti perasaan wanita menawan yang tergolek pasrah di depanku ini. Saya mulai mengulum buah dada wanita itu lama- lama, terasa membusung lembut, putih serta kenyal. Diperlakukan semacam itu Refanny menggelinjang,“ Ahh.. uuuhh.. aaahh.”


Pengalaman pertamanya ini membuat anganangannya terbang besar. Buah dadanya yang putih, lembut, serta kenyal itu terasa nikmat kuhisap lembut, tarian lidah diputing susunya yang kecil kemerahan itu mulai berdiri serta membeku.


“ Aaahh..!,” ia merintih geli serta kian mendekap kepalaku, vaginanya bisa jadi saat ini terasa membanjir. Birahinya terus menjadi memuncak.


“ Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh,” rintihnya kian panjang. Saya terus mempermainkan buah dada wanita lugu itu dengan bibir serta lidahku, sembari membuka kancing bajuku sendiri satu persatu, setelah itu pakaian itu kutanggalkan, nampak dadaku yang bidang serta atletis. Kembali ujung bibirnya kukulum, terasa geli serta nikmat. Dikala Refanny hendak membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang serta kubimbing naik ke atas kepalanya. Saya mulai mencium serta menghirup lembut, serta menggigit kecil tangan kanannya, mulai dari pangkal lengan, siku hingga ujung jarinya diisapisap.


Buatnya meningkat geli serta nikmat.


“ Geli.. ahh.. ohh!” Perasaannya melambung kembali, kala buah dadanya dikulum, dijilati serta dihisap lembut.


“ Uuuhh.!” ia kian mendekapkan kepalaku, itu hendak membuat vaginanya geli, membuat birahinya terus menjadi memuncak.


“ Kak.. ahh, terus kak.. ahh.. ssst.. Uhh” ia merintih rintih serta menggelinjang, sesekali kakinya menekuk ke atas, sampai roknya tersingkap. Sembari terus mempermainkan buah dada wanita itu. saya melirik ke paha lembut, indah nampak di antara rok yang tersingkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku serta terus menari naik turun antara lutut serta pangkal paha putih lembut, masih tertutup celana yang membasah, Saya merasakan birahi Refanny terus menjadi memuncak. Saya terus mempermainkan buah dada wanita itu.


“ Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh” terdengar wanita itu merintih panjang. Saya dengan pelan serta tentu mulai membuka kancing, kemudian merendahkan retsleting rok abu- abu itu, seolah Refanny tidak hirau dengan tindakanku itu. Rangsangan yang membuat birahinya memuncak buatnya bertekuk lutut, menyerah.


“ Jangan Kak.. aahh” tetapi saya tidak hirau, apalagi setelah itu Refanny malah menolong merendahkan roknya sendiri dengan mengangkut pantatnya. Saya tertegun sejenak memandang badan putih lembut serta indah itu. Setelah itu tubuh wanita itu kubalikkan sehingga letaknya tengkurap, bibirku merayap ke leher balik serta punggung. Uuuhh, kala membalikkan tubuh, Refanny memandang suatu yang menonjol di balik celana dalamku. Ia kaget, malu, tetapi mau ketahui.


Aaahh. Refanny mulai merapatkan kakinya, terdapat perasaan risih sesaat, setelah itu lenyap kalah oleh nafsu birahi yang sudah menyelimuti perasaannya. Ahh.., ia diam saja dikala saya kembali mencium bibirnya, membimbing tangannya ke dasar di antara pangkal paha, ia saat ini memegang serta merasakan serdadu yang keras bundar serta panjang di balik celanaku, sejenak Refanny sejenak mengelus- elus barang yang membuat hatinya penasaran, tetapi setelah itu ia kaget serta menarik tangannya. Aaahh, Refanny tidak kuberikan peluang buat berfikir lain, kala mulutku kembali memainkan puting susu mungil yang berdiri tegak dengan indahnya di atas benjolan dada. Vaginanya terasa kian membanjir, perihal ini membuat birahinya kian memuncak.


“ Ahh.. ahh.. teruuus.. ahh.. uhh,” sembari terus memainkan buah dadanya, tanganku menari naik turun antara lutut serta pangkal pahanya yang putih lembut yang masih tertutup celana. Tanpa disadarinya, sebab nikmat, tanganku mulai menyusup di dasar celana dalamnya serta mengusapusap lembut dasar pusar yang mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, serta pantatnya yang kenyal tercipta dengan indahnya bergantian.


“ Teruuuss.. aaahh.. Uuuhh” sebab geli serta nikmat Refanny mulai membuka kakinya, jari- jari Rene yang bandel mulai menyusup serta mengelus vaginanya dari bagian luar celana, birahinya memuncak hingga kepala.


“ Ahh.. terus.. ahh.. ohh,” wanita itu kaget sejenak, setelah itu kembali merintih rintih. Memandang Refanny menggelinjang kenikmatan, tanganku berupaya mulai menyusup di balik celana lewat pangkal paha serta mengelus- elus dengan lembut vaginanya yang basah lembut serta hangat. Refanny kian menggelinjang serta birahinya kian membara.


“ Ahh.. teruusss ooh” Refanny merintih rintih kenikmatan. Saya ketahui wanita itu nyaris menggapai puncak birahi, dengan gampang tanganku mulai beraksi merendahkan celana dalam wanita itu lama- lama. Benar saja, Refanny membiarkannya, telah tidak hirau lagi apalagi mengangkut pantat serta kakinya, sehingga celana itu terlepas tanpa halangan. Badan wanita itu saat ini tergolek bugil di depan mataku, nampak terus menjadi indah serta memicu.


Pangkal pahanya yang sangat bagus itu dihiasi bulubulu lembut yang mulai berkembang halus. Vaginanya nampak kemerahan serta basah dengan puting Miss V mungil di tengahnya. Saya terus memainkan puting susu yang saat ini berdiri tegak sembari terus mengelus bibir Miss V kian membanjir.


“ Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh.” Miss V yang basah terasa geli serta gatal, nikmat hingga ujung kepala.


“ Kak.. aahh, Refanny tidak tahan lagi” serta tangannya menyusup di dasar celana dalamku serta memegang serdadu yang keras bundar serta panjang itu. Refanny tidak merasa malu lagi, apalagi mulai mengimbangi gerakanku. Saya tersenyum penuh kemenangan memandang aksi wanita itu, secara tidak langsung wanita itu memohon buat berperan lebih jauh lagi. Saya melepas celana dalamku, memandang serdaduku yang besar serta keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata wanita itu terbelalak kagum. Saat ini kami tidak mengenakan penutup sama sekali. Refanny kagum hingga mulutnya menganga memandang serdadu yang besar serta keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru awal kali ia memandang barang itu. Vaginanya tentu telah sangat geli serta gatal, ia tidak hirau lagi jika masih perawan, setelah itu telentang serta pelan- pelan membuka leber- lebar pahanya. Sejenak saya tertegun memandang Miss V yang bersih kemerahan serta dihiasi bulu- bulu yang baru berkembang, lubang vaginanya nampak masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya. Refanny cuma tertegun dikala saya terletak di atasnya dengan serdadu yang tegak berdiri. Sembari bertumpu pada lutut serta siku, bibirku melumat, mencium, serta kadangkala menggigit kecil menjelajahi segala badannya. Kuluman di puting susu yang diiringi dengan gesekan- gesekan ujung burung ke bibir vaginanya kulakukan dengan hatihati, kian membasah serta nikmat tertentu.


“ Kak.. ahh, terus ssts.. ahh.. uhh” birahinya memuncak bisa- bisa hingga kepalanya terasa kesemutan, dipegangnya serdaduku. Ahh terasa hangat serta kencang.


“ Kak.. ahh!,” ia tidak bisa lagi menahan gejolak birahinya, membimbing serdaduku ke lubang vaginanya, ia mulai menginginkan serdaduku melanda ke lubang serta merojok vaginanya yang terasa sangat geli serta gatal.


“ Uuuhh.. aaahh,” tetapi saya malah memainkan topi baja serdaduku hingga menyenggol- nyenggol selaput daranya.


“ Ooohh Kak masukkan ahh” wanita itu hingga merintih rintih serta meminta- minta dengan penuh kenikmatan. Dengan hati- hati serta pelan- pelan saya terus mempermainkan wanita itu dengan serdaduku yang keras, hangat tetapi lembut itu menyusuri bibir Miss V. Ooohh Kak masukkan aaahh, di sela rintihan nikmat wanita itu, sehabis kulihat puting susunya membeku serta gerakannya mulai agak lemas, serdadu mulai melanda masuk serta menembus selaput daranya, Sreetts


“ Aduuhh.. aahh” tangannya mencengkeram bahuku. Dengan begitu, Refanny cuma merasa lubang vaginanya semacam digigit nyamuk, tidak begitu sakit, dikala selaput dara itu robek, ditembus serdaduku yang besar serta keras. Burungku yang terpercik darah perawan bercampur lendir vaginanya terus masuk lama- lama hingga setengahnya, ditarik lagi pelan- pelan serta hatihati.


“ Ahh” ia merintih kenikmatan. Saya tidak ingin terburu- buru, saya tidak mau lubang Miss V yang masih agak seret itu jadi sakit sebab belum terbiasa serta belum elastis. Burung itu masuk lagi setengahnya serta.. Sreeets Ohh.., kali ini tidak terdapat rasa sakit, Refanny cuma merasakan geli dikala dialami burung itu keluar masuk merojok vaginanya. Refanny menggelinjang serta mengimbangi gerakan serta mendekap pinggangnya.


“ Kak.. ahh, terus Kak.. ohh.. uhh” serdaduku terus menghunjam terus menjadi dalam.


Ditarik lagi, Aaahh, masuk lagi“ Ahh, terus ahh.. Uhh” lubang Miss V itu kian lama kian mengembang, sampai burung itu dapat masuk hingga menggapai pangkalnya sebagian kali. Refanny merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awanawan, tubuhnya mulai bergeter getar serta mengejang, serta tidak tertahankan lagi. Aaahh, ooohh, aaahh vaginanya berdenyutdenyut melepas nikmat.


Ia sudah menggapai puncak orgasme, setelah itu nampak lega yang menyelimuti dirinya. Memandang Refanny telah menggapai orgasme, saya saat ini melepas segala rasa birahi yang tertahan semenjak tadi serta kian kilat merojok keluar masuk lubang Miss V Refanny,


“ Kak.. ahh.. ssst.. ahh.. uh” Refanny merintih serta merasakan nikmat birahinya memuncak kembali. Tubuhnya kembali bergetar serta mengejang, begitu pula denganku.


“ Ahh.. oohh.. ohh.. aaaahh!” kami merintih rintih panjang mengarah puncak kenikmatan. Serta mereka menggapai orgasme nyaris bertepatan, terasa serdadu menyemburkan air sperma hangat ke dalam Miss V wanita itu yang masih berdenyut nikmat. Saya menghasilkan serdadu yang terpercik darah perawan itu pelan- pelan, tiduran di sebelah Refanny serta memeluknya biar Refanny merasa nyaman, ia nampak merasa sangat puas dengan pelajaran sesi dini yang kuberikan. Gimana jika Refanny berbadan dua Kak, katanya sembari sudut matanya menghasilkan air mata. Sesaat setelah itu saya dengan tabah menarangkan kalau Refanny tidak bisa jadi berbadan dua, sebab tidak dalam masa siklus produktif, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yang keluar dari Miss V serta siklus menstruasinya. Refanny terus menjadi merasa lega, nyaman, merasa disayang. Peristiwa tadi dapat berlangsung sebab ialah kemauan serta kerelaannya pula. Ia juga dapat tersenyum puas serta menitikkan air mata senang, setelah itu tertidur pulas dipelukanku yang sudah menjadikannya seseorang wanita.


Posting Komentar

0 Komentar