Ticker

6/recent/ticker-posts

Kisah Seksku Yang Menyenangkan


 

INDOSEXASIA -  Serta dikala saya duduk di bangku kelas satu SMP, saya awal kali paham yang namanya ejakulasi, kala secara tidak terencana saya menggesek- gesekkan batang kemaluanku ke lantai sembari mengintip lipatan kemaluan pembantuku yang lagi tidur dari celah di dasar pintu, konyol.. tetapi kuakui itu. Saya berupaya memicu diriku tiap hari dengan mengenakan BH kakakku, melipat batang kemaluanku ke dalam pahaku, serta menggesek- gesekkannya ke guling sembari berbaring. Oh, saya belum ketahui yang namanya persetubuhan, cuma saja perbuatan itu membuatku merasa lezat, terlebih kala ejakulasi.


Saya memahami yang namanya masturbasi dari sahabat, dipegang, terus di tarik begini.. begitu.. serta memanglah lezat sekali, jadi saya mulai memakai tanganku dikala mengintip serta menikmati bulu- bulu kemaluan pembantuku dikala mandi. Bisa jadi yang sangat berkesan yakni kala saya mengintip kakakku sendiri( hohoho) melalui celah jendela, sehabis ia mandi serta masuk kamar.


MENANGKAN KESEMPATAN MERAIH UANG SEBESAR Rp 40.000.000 SEKARANG JUGA DARI MEGA JACKPOT DI PERMAINAN ( QQ,POKER,CAPSA,SAKONG ) DENGAN MINIMAL DEPOSIT | WITHDRAW Rp 20.000 !! || HANYA DI>> HAWAIPOKER <<


Ahh, kuintip ia melepas handuknya, mengagumi dirinya di depan kaca. Ohh.. baru kali ini kulihat badan berusia kakakku( yang kebetulan memanglah menawan, banyak penggemarnya), tidak hanya kenangan masa kecil dikala kami masih oke- oke saja mandi bersama.


Tanpa terasa kupegangi kemaluanku yag mengencang dikala dia tiduran di tempat tidur, memegangi puting- puting susunya, serta mengangkut kepalanya dikala ujung batere itu bergerak- gerak di lubang kemaluannya.“ Hkk.. nngg..” kunikmati tiap gerakannya, sembari menggoyangkan batang kemaluanku serta menarik- nariknya. Ahh.. kutarik nafas lega serta kuseka keringat dingin penuh dosa di pelipisku kala saya ejakulasi, bersamaan dengan turunnya pantat kakakku yang tadinya mengejang- ngejang tidak karuan.


Sejak dikala itu, saya jadi ketagihan buat bermasturbasi, bisa jadi tiga- empat kali satu hari. Serta pergaulanku dengan teman- temanku membagikan peluang bagiku buat menikmati adegan porno dari video( beta), yang entah dari mana kasetnya. Sehingga imajinasiku merajalela tiap melaksanakan masturbasi. Tanpa kusadari bisa jadi saya lama- lama jadi seseorang maniak seks. Lagi pula itu julukan sahabat yang mengenalku saat ini, hohoho.. penjahat kelamin?






Kesimpulannya saya sukses mengujinya kala saya berkenalan dengan seseorang wanita menawan bernama Enni, dikala itu saya kelas 3 SMP. Perkenalanku dengan wanita menawan itu menemukan bermacam halangan, baik dari sahabat( yang sirik), keluarga kami( sebab perbandingan religi), serta pasti saja para sainganku( kebetulan Enni sendiri merupakan seseorang wanita idola). Hohoho.. masih kuingat dikala sepatunya tiba- tiba terlempar ke kepalaku dikala lagi enak- enak duduk, sakit memanglah, tetapi toh terdapat khasiatnya, hehehe. Jadi, saya berkenalan dengannya. Kami mengakrabkan diri serta saya pernah merasa sangat bangga kala kesimpulannya dia menerimaku jadi pacarnya, dikala itu bersamaan dengan pembagian STTB, hehehe. Serta yang sangat menggembirakan, nyatanya saya satu SMU dengannya, serta satu kelas pula, alamak! Betapa beruntungnya saya.


Kami berdua masih bersama polos dalam perihal bercinta, bisa jadi itu yang membuat segalanya jadi gampang. Dalam tempo 3 bulan saya sukses mencium bibirnya, eh.. lezat serta lembut. Itu ciumanku yang awal, hahaha.. bergetar.. bergetar.


Bayangan hendak kelembutan bibirnya membuatku terangsang tiap malam, terus menjadi liar menggosokkan kemaluanku ke guling, membayangkan badannya yang tanpa baju menggeliat semacam di film porno dikala kumasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya, ahh.. ahh.. ahh..


kurasakan saya nyaris edan sebab nafsuku. Kemudian, dengan sembunyi- sembunyi kunaiki mobil papaku, serta kuajak ia berputar- putar keliling kota, cuma sebentar- sebentar, serta pasti saja saya berkompromi dahulu dengan sopirku. Kesimpulannya saya menemukan“ SIM- beli” sehabis merengek- rengek separuh mampus di kaki papaku. Serta saya mulai mengendalikan rencana gimana saya dapat menikmati badan kekasihku, daripada cuma bibirnya, lagipula batang kemaluanku menuntut terus masing- masing waktu.


Jadi awal kuajak dia berputar- putar sekitar kota, sebabnya buat memperingati SIM- ku. Serta kucoba mencium bibirnya di dalam mobil kala kami menyudahi di suatu jalur raya, eh.. ia tidak menolak. Yah, suatu petanda yang bagus.. oke. Sebagian hari setelah itu, saya mulai kasar mengajaknya jalan- jalan, hingga kesimpulannya saya berani mengajaknya ke jalur tol di suatu malam Minggu.


Kami menyudahi di peristirahatan tol Surabaya- Gempol. Kumatikan mesin, serta kucium bibirnya yang lembut. Dia sama sekali tidak meronta kala saya meremas- remas buah dadanya yang cukup besar di telapak tanganku, serta kala kubuka bajunya, menelanjangi bagian atasnya, alangkah nikmat kurasakan menciumi puting susunya yang kecil yang kencang, nafasnya yang melenguh serta mengerang menaikkan kenikmatan yang kurasakan,“ adikku” berdiri tegak siap tempur, tetapi kutahan saja, sebab saya khawatir dia hendak menamparku bila saya melangkah sangat jauh. Jadi kugesek- gesekkan saja kemaluanku ke pinggiran sofa hingga ejakulasi. Serta sepanjang itu ia tidak menolak sama sekali, apalagi terkesan pasrah serta menikmati. Ia apalagi pernah berikan wanti- wanti,“ Ray.. jangan cerita- cerita okay?” Oh.. pasti tidak dengan memakai namanya serta namaku yang asli, hohoho.


Nah, hari- hari selanjutnya, sebab dia tidak sempat menolak, jadi saya juga mulai berani membebaskan pakaian atasku, menikmati kehangatan dadanya di dadaku sembari menciumi bibir serta telinganya. Mmm.. lezat sekali kurasakan dikala itu. Kami mulai biasa melaksanakan embracement di rumahnya, rumahku, dalam mobil serta dimanapun tempat yang kami dapat. Hingga kesimpulannya kami kelas 2.


Dikala itu saya mulai memahami yang namanya kapsul“ koplo”, serta sebab saya anak band, jadinya kapsul setan itu jadi mengkonsumsi wajibku saat sebelum manggung, ah kurindukan saat- saat“ sakauw”. Efeknya, saya jadi lebih liar, lagipula Enni sama sekali tidak ketahui saya komsumsi obat- obatan. Ia cuma bimbang memandang prestasiku yang merosot 23 peringkat dikala cawu 1, serta kubilang saja sebab papa serta mama ribut melulu. Toh ia yakin.


Serta dikala saya duduk di bangku kelas satu SMP, saya awal kali paham yang namanya ejakulasi, kala secara tidak terencana saya menggesek- gesekkan batang kemaluanku ke lantai sembari mengintip lipatan kemaluan pembantuku yang lagi tidur dari celah di dasar pintu, konyol.. tetapi kuakui itu. Saya berupaya memicu diriku tiap hari dengan mengenakan BH kakakku, melipat batang kemaluanku ke dalam pahaku, serta menggesek- gesekkannya ke guling sembari berbaring. Oh, saya belum ketahui yang namanya persetubuhan, cuma saja perbuatan itu membuatku merasa lezat, terlebih kala ejakulasi.





Saya memahami yang namanya masturbasi dari sahabat, dipegang, terus di tarik begini.. begitu.. serta memanglah lezat sekali, jadi saya mulai memakai tanganku dikala mengintip serta menikmati bulu- bulu kemaluan pembantuku dikala mandi. Bisa jadi yang sangat berkesan yakni kala saya mengintip kakakku sendiri( hohoho) melalui celah jendela, sehabis ia mandi serta masuk kamar.


Ahh, kuintip ia melepas handuknya, mengagumi dirinya di depan kaca. Ohh.. baru kali ini kulihat badan berusia kakakku( yang kebetulan memanglah menawan, banyak penggemarnya), tidak hanya kenangan masa kecil dikala kami masih oke- oke saja mandi bersama.


Tanpa terasa kupegangi kemaluanku yag mengencang dikala dia tiduran di tempat tidur, memegangi puting- puting susunya, serta mengangkut kepalanya dikala ujung batere itu bergerak- gerak di lubang kemaluannya.“ Hkk.. nngg..” kunikmati tiap gerakannya, sembari menggoyangkan batang kemaluanku serta menarik- nariknya. Ahh.. kutarik nafas lega serta kuseka keringat dingin penuh dosa di pelipisku kala saya ejakulasi, bersamaan dengan turunnya pantat kakakku yang tadinya mengejang- ngejang tidak karuan.


Sejak dikala itu, saya jadi ketagihan buat bermasturbasi, bisa jadi tiga- empat kali satu hari. Serta pergaulanku dengan teman- temanku membagikan peluang bagiku buat menikmati adegan porno dari video( beta), yang entah dari mana kasetnya. Sehingga imajinasiku merajalela tiap melaksanakan masturbasi. Tanpa kusadari bisa jadi saya lama- lama jadi seseorang maniak seks. Lagi pula itu julukan sahabat yang mengenalku saat ini, hohoho.. penjahat kelamin?


Kesimpulannya saya sukses mengujinya kala saya berkenalan dengan seseorang wanita menawan bernama Enni, dikala itu saya kelas 3 SMP. Perkenalanku dengan wanita menawan itu menemukan bermacam halangan, baik dari sahabat( yang sirik), keluarga kami( sebab perbandingan religi), serta pasti saja para sainganku( kebetulan Enni sendiri merupakan seseorang wanita idola). Hohoho..


masih kuingat dikala sepatunya tiba- tiba terlempar ke kepalaku dikala lagi enak- enak duduk, sakit memanglah, tetapi toh terdapat khasiatnya, hehehe. Jadi, saya berkenalan dengannya. Kami mengakrabkan diri serta saya pernah merasa sangat bangga kala kesimpulannya dia menerimaku jadi pacarnya, dikala itu bersamaan dengan pembagian STTB, hehehe. Serta yang sangat menggembirakan, nyatanya saya satu SMU dengannya, serta satu kelas pula, alamak! Betapa beruntungnya saya.


Kami berdua masih bersama polos dalam perihal bercinta, bisa jadi itu yang membuat segalanya jadi gampang. Dalam tempo 3 bulan saya sukses mencium bibirnya, eh.. lezat serta lembut. Itu ciumanku yang awal, hahaha.. bergetar.. bergetar.


Bayangan hendak kelembutan bibirnya membuatku terangsang tiap malam, terus menjadi liar menggosokkan kemaluanku ke guling, membayangkan badannya yang tanpa baju menggeliat semacam di film porno dikala kumasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya, ahh.. ahh.. ahh.. kurasakan saya nyaris edan sebab nafsuku.


Kemudian, dengan sembunyi- sembunyi kunaiki mobil papaku, serta kuajak ia berputar- putar keliling kota, cuma sebentar- sebentar, serta pasti saja saya berkompromi dahulu dengan sopirku. Kesimpulannya saya menemukan“ SIM- beli” sehabis merengek- rengek separuh mampus di kaki papaku. Serta saya mulai mengendalikan rencana gimana saya dapat menikmati badan kekasihku, daripada cuma bibirnya, lagipula batang kemaluanku menuntut terus masing- masing waktu.


Jadi awal kuajak dia berputar- putar sekitar kota, sebabnya buat memperingati SIM- ku. Serta kucoba mencium bibirnya di dalam mobil kala kami menyudahi di suatu jalur raya, eh.. ia tidak menolak. Yah, suatu petanda yang bagus.. oke. Sebagian hari setelah itu, saya mulai kasar mengajaknya jalan- jalan, hingga kesimpulannya saya berani mengajaknya ke jalur tol di suatu malam Minggu.


Kami menyudahi di peristirahatan tol Surabaya- Gempol. Kumatikan mesin, serta kucium bibirnya yang lembut. Dia sama sekali tidak meronta kala saya meremas- remas buah dadanya yang cukup besar di telapak tanganku, serta kala kubuka bajunya, menelanjangi bagian atasnya, alangkah nikmat kurasakan menciumi puting susunya yang kecil yang kencang, nafasnya yang melenguh serta mengerang menaikkan kenikmatan yang kurasakan,“ adikku” berdiri tegak siap tempur, tetapi kutahan saja, sebab saya khawatir dia hendak menamparku bila saya melangkah sangat jauh. Jadi kugesek- gesekkan saja kemaluanku ke pinggiran sofa hingga ejakulasi. Serta sepanjang itu ia tidak menolak sama sekali, apalagi terkesan pasrah serta menikmati. Ia apalagi pernah berikan wanti- wanti,“ Ray.. jangan cerita- cerita okay?” Oh.. pasti tidak dengan memakai namanya serta namaku yang asli, hohoho.


Nah, hari- hari selanjutnya, sebab dia tidak sempat menolak, jadi saya juga mulai berani membebaskan pakaian atasku, menikmati kehangatan dadanya di dadaku sembari menciumi bibir serta telinganya. Mmm.. lezat sekali kurasakan dikala itu.


Kami mulai biasa melaksanakan embracement di rumahnya, rumahku, dalam mobil serta dimanapun tempat yang kami dapat. Hingga kesimpulannya kami kelas 2. Dikala itu saya mulai memahami yang namanya kapsul“ koplo”, serta sebab saya anak band, jadinya kapsul setan itu jadi mengkonsumsi wajibku saat sebelum manggung, ah kurindukan saat- saat“ sakauw”. Efeknya, saya jadi lebih liar, lagipula Enni sama sekali tidak ketahui saya komsumsi obat- obatan. Ia cuma bimbang memandang prestasiku yang merosot 23 peringkat dikala cawu 1, serta kubilang saja sebab papa serta mama ribut melulu. Toh ia yakin.


Nyaris 2 kali seminggu saya melaksanakan petting, bukan bersetubuh pastinya, sebab saya masih cari selamat serta saya sangat benci yang namanya perek ataupun pelacur, cuma membawa penyakit. Oh.. saya kehabisan keperjakaanku dikala saya melaksanakan ikatan dengan seseorang wanita pecandu sabu- sabu yang kujumpai lagi menangis di pinggir jalur sebab ditinggal sahabatnya ke diskotik.


Wah.. lagi- lagi saya beruntung, kala dia mengajakku bercinta, saya mengiyakannya sebab hanya kepingin ketahui serta nyatanya sang wanita itu masih PERAWAN! Oh God, mercy on me, dikala kulihat bercak darah berceceran di kasurku, hohohoho.. dalam kondisi“ fly” bisa jadi dia tidak siuman mengajakku, orang yang baru dia tahu buat bercinta hahaha.. serta kuantar ia kembali ke dekat daerah makam Banteng, masih dalam kondisi bimbang. Jahat memanglah, tetapi masih pernah kuhadiahkan suatu kecupan di keningnya.


Semenjak itu saya memutuskan buat tidak berhubungan intim dahulu, sebab rasanya toh begitu- begitu saja, benar semacam kata orang, yang lezat itu pemanasannya, hahaha, lagipula saya telah sempat mencicipi perawan, hehehe.. serta lezat edan, jadi saya berambisi menemukan perawan sebanyak bisa jadi tanpa wajib bertanggungjawab. Bajingan? okeh, terserah. nonton film semi klik disini


Bisa jadi kamu hendak banyak belajar dariku gimana metode memperoleh perawan tanpa wajib terbebani tanggungjawab. Hohohohoho.. hanya data, saya senantiasa memakai metode yang aneh- aneh serta total saat ini telah 13 wanita kuperawani tanpa sepengetahuan mereka. Triknya.. hohoho.. nanti kukasih ketahui. Kebetulan saya memiliki cerita menarik tentang wanita yang bernama Kirani, yang baru- baru saja mendaftarkan diri jadi korbanku. Bisa jadi sebagian hari lagi kupostkan. 


Posting Komentar

0 Komentar